Sering Ngehaluin Idola? Hati-hati Terperangkap Hubungan Parasosial

Ayu Nabila | win wngsh
Sering Ngehaluin Idola? Hati-hati Terperangkap Hubungan Parasosial
Foto BTS (Soompi)

Pasti kamu sudah tidak asing dengan kata halu. Belakangan ini, kata halu sering disematkan pada mereka yang dianggap tergila-gila pada sosok fiksi ataupublik figur yang tidak bisa mereka gapai, tetapi mereka berprilaku seolah-olah dekat dan saling mengenal secara personal. 

Ternyata, hubungan seperti itu dalam ilmu psikologi disebut dengan parasocial relationship atau hubungan parasosial. Hubungan parasosial sendiri berarti, ilusi interaksi sosial timbal balik dengan seseorang yang sebenarnya bersifat satu arah. Ilusi interaksi ini dapat mencakup perasaan cinta, sayang, bahkan kebencian. 

Ada beberapa alasan mengapa kemudian hubungan parasosial ini dapat terjadi. Diantaranya, penggemar merasa terhubung langsung dengan sosok yang mereka idolakan baik melalui penampilan, genture, citra yang idola tampilkan di publik, update-an di media sosial, percakapan, hingga perilaku sang idola. Tak jarang, penggemar merasa bahwa kesenangan yang tidak bisa mereka dapat di dunia nyata, bisa mereka dapatkan melalui hubungan parasosial mereka dengan sang idola. 

Lalu apa sih kira-kira dampak dari hubungan parasosial ini? 

Adanya hubungan parasosial ini dapat berdampak positif apa bila disikapi dengan bijak. Keberadaan individu/sosok yang kita idolakan akan menjadi motivasi, penyemangat, dan kontrol untuk kita merefleksikan dan memperbaiki diri.

Akan tetapi hubungan parasosial ini juga dapat berdampak negatif, di antaranya dapat mengakibatkan ketergantungan terhadap individu yang diidolakan hingga berujung pada fanatisme dan obsesi. Selain itu, ketergantungan yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kehidupan sosial di dunia nyata. Hingga, tak jarang berkahir dengan menyakiti diri sendiri karena apa yang dibayangkan, ternyata tidak sesuai atau jauh dengan realitas yang ada. 

Untuk itu, ayo kita dukung idola kita dengan cara yang wajar. Berhenti untuk menyematkan ekspektasi berlebihan pada sosok yang kita idolakan. karena sama seperti kita, mereka hanya manusia biasa yang tidak sempurna. Kita harus mengerti dan bisa membedakan persona yang mereka bagun sebagai publik figur dengan sosok/pribadi mereka di luar panggung. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak