Dulu, aku adalah seseorang yang banyak berbicara. Aku adalah orang yang cerewet di tengah teman-temanku pada saat itu. Hal tersebut juga membuatku menjadi anak yang paling ceria diantara kedua kakak perempuanku yang lain. Aku tumbuh menjadi seseorang yang senang bercerita.
Seiring waktu, aku menikah dan memiliki kehidupan sendiri. Setelah menikah, hidup memang terasa berubah. Peran keluarga dan teman seolah sempit. Karena baik aku maupun orang lain, saling memiliki kesibukan dan prioritas sendiri-sendiri. Karena itulah, aku sering merasa sepi dan tidak memiliki teman untuk berbagi cerita. Lebih seringnya lagi, takut salah pilih orang untuk diajak cerita. Untungnya, aku memiliki jagoan kecil yang lucu dan tampan, sehingga hari-hariku selalu menyenangkan.
Semuanya sedikit lebih baik ketika aku mengenalmu, Yoursay. Platform untuk menulis dan berkarya dari Suara.com. Siapapun, apa pun statusnya, di mana pun keberadaannya, tetap diterima dan diberi hak untuk mengirimkan tulisan. Tidak terkecuali aku yang hanya seorang ibu rumah tangga tanpa adanya gelar sarjana.
Yoursay menjadi tempatku menceritakan banyak hal yang enggan kuceritakan kepada orang lain. Beberapa tips yang memang terjadi dalam kehidupanku sendiri dan kualami sendiri. Kebanyakan tulisanku yang kukirim, adalah hasil dari pengalamanku sendiri.
Hal-hal yang sedikit canggung untuk kuceritakan kepada mereka, namun justru memiliki manfaat ketika kusampaikan kepadamu. Entah itu dengan poin yang bisa kutukar dengan uang, ataupun bagi para pembaca yang bisa mengambil manfaat dari pengalamanku itu. Siapa sangka, tulisan sederhana milikku bisa dibaca oleh puluhan ribu orang.
Yoursay dan Suara.com membuatku menemukan teman baru dan memberikanku wadah untuk menuangkan banyak hal yang ingin kuceritakan.
Aku mengenal Yoursay dari suamiku. Dia sudah terlebih dulu berkecimpung untuk menulis dan mengirimkan tulisannya. Kami memang sering mencari informasi tentang cara mendapatkan uang tambahan. Mulai dari menonton video, membaca artikel, mengisi survey, dan hal lain semacamnya sering kami lakukan untuk menambah penghasilan. Meskipun tidak seberapa, tapi lumayan untuk tambah-tambah. Kalau masalah cari uang, kami selalu jadi tim yang kompak.
Kali pertama diajak, aku enggan karena ragu akan kemampuanku. Apalagi jika dibandingkan dengan suami yang tulisannya jauh lebih rapih dan bahkan sering mengikuti pelatihan kepenulisan. Tulisan pertama yang kutulis dan diterima memberikan semangat baru dan keyakinan untukku sendiri bahwa ceritaku layak dibaca oleh banyak orang. Sejak itu, aku selalu berusaha menyempatkan waktu untuk menulis ditengah kesibukanku mengurus rumah tangga dan seorang anak yang masih kecil.
Aku dan suami selalu berlomba untuk mengirimkan tulisan yang banyak. Namun karena suamiku harus bekerja dan malas begadang, akhirnya jumlah artikel miliknya tertinggal jauh denganku. Kami juga selalu beradu menebak kapan redeem poin yang kami klaim sukses masuk ke rekening. Apalagi saat beras dan gas habis, bisa berkali-kali kami mengecek notifikasi email. Rasanya seru sekali menjadi pasangan yang sama-sama suka menulis dan sama-sama mau untuk menambah penghasilan dari sana.
Nyatanya hidup memang tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya aku dan suami terbelit masalah keuangan. Entah itu karena pekerjaan suami yang sedang sulit atau karena aku yang kurang pandai mengelola uang dengan baik. Mencari uang tambahan sangat diperlukan baik untuk kebutuhan mendesak maupun tabungan.
Menjadi seorang istri memang harus pandai menyikapi keadaan. Untuk mengirimkan beberapa tulisan, aku sampai rela tidur tengah malam. Karena bagaimanapun, aku baru bisa menulis ketika anakku sudah tertidur. Seringkali akupun ketiduran dan baru bisa menulis larut malam. Tidak dipungkiri, berat sekali melawan kantuk, namun lebih berat lagi tidak punya uang.
Dari mengenal Yoursay, aku bisa menampik banyak komentar orang tentang keterbatasan dan kerendahan seorang ibu rumah tangga. Aku bisa menunjukkan bahwa meskipun aku hanya seorang ibu rumah tangga, aku masih mampu menunjukkan sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang, bahkan bisa membantu perekonomian keluarga.
Ditengah kesibukanku mengurus rumah tangga di perantauan yang tanpa adanya asisten rumah tangga, aku masih bisa menyempatkan waktu untuk mencari pekerjaan sampingan tanpa mengganggu tugas utamaku. Dengan itu, aku merasa lebih percaya diri bahwa aku juga memiliki prestasi yang layak untuk dihargai.
Aku selalu bangga dengan diriku sendiri yang bisa sekuat ini dan sehebat ini. Terima kasih untuk Yoursay karena sudah menerimaku sebagai bagian dari keluarga Suara. Terima kasih sudah menjadi temanku selama setengah tahun ini, dengan 250 artikelku yang sudah berhasil dipublikasi.
Tidak lupa, terima kasih pula untuk para editor yang berkenan menerima dan memperbaiki tulisanku sehingga lebih pantas untuk dibaca oleh banyak orang. Serta kepada Yourmin yang selalu siap siaga membalas segala pesanku di sosial media.
Semoga ke depannya, Yoursay dan Suara.com akan terus bergemilang. Tentu saja, tetap menjadi temanku untuk berbagi cerita, ya!