Memetik Kata Bijak 4 Tokoh sebagai Renungan di Hari Sumpah Pemuda

Hayuning Ratri Hapsari | Fendy Sy. Citrawarga
Memetik Kata Bijak 4 Tokoh sebagai Renungan di Hari Sumpah Pemuda
Ilustrasi bendera Indonesia (Pixabay.com)

Tanggal 28 Oktober diperingati oleh segenap bangsa  Indonesia sebagai Hari Sumpah Pemuda. Momen bersejarah pembangkit nasionalisme guna mengusir penjajah dan hidup merdeka di negara berdaulat.

Tiga fondasi Sumpah Pemuda yang diikrarkan para pendahulu, yaitu bertanah air satu yaitu Tanah Air Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Ketiga fondasi itu harus terus digelorakan kepada generasi penerus, bukan hanya mengingatkan mereka akan perjalanan sejarah bangsa ini, melainkan karena ketiga fondasi itu modal utama untuk menjaga eksistensi kedaulatan bangsa dan negara dalam bingkai kemandirian secara penuh.

Itulah sebabnya mengapa memperingati Sumpah Pemuda sangat penting dan berarti bagi generasi muda saat ini. Sebab, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan para pendahulu kecuali para pemuda itu sendiri.

Sumpah Pemuda perlu terus digelorakan dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa ini agar mereka pun mempunyai semangat juang seperti yang telah dilakoni para pejuang terdahulu.

Berbicara pemuda, mereka adalah sosok yang sangat penting bagi sebuah perjuangan. Itulah yang mendasari para pendahulu kita. Selain itu, kita pun dapat memetik kata-kata bijak mereka baik yang berkaitan langsung dengan pemuda maupun nilai-nilai hidup yang akan memberikan spirit juang bagi para pemuda.

1. Bung Karno Butuh 1 Pemuda

Kata bijak dari Bapak Proklamator kita, Bung Karno, cukup tegas menyatakan bahwa betapa berartinya sosok pemuda.

Beliau berkata, "Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.” 

Itulah sebabnya Bung Karno pun mengajak para pemuda untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit, kalaupun cita-cita itu tidak tergapai bahkan jatuh, maka akan tetap terhormat karena masih bersama bintang yang bertebaran di langit.

Beliau berkata, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.” 

2. Bung Hatta Butuh Buku 

Bung Hatta, tokoh proklamator kemerdekaan lainnya sangat mencintai buku. Buku gudang ilmu tak hanya slogan, tetapi kebutuhan utama, sampai-sampai beliau rela dipenjara di mana pun asal di dalam penjara itu ada buku (baca: bisa membaca)

Beliau berkata, "Selama dengan buku, kalian boleh memenjarakanku di mana saja karena dengan buku, aku merasa bebas."

Nah, para pemuda kini pun seyogianya berjuang dengan tidak melupakan buku (ilmu pengetahuan) yang justru kini sudah lebih maju karena ditunjang teknologi seperti kita akrab dengan segala sesuatu yang serba online, digitalisasi, termasuk di dalamnya buku.

3. Gus Dur Butuh Nilai Kemanusiaan  

Siapa tak kenal Gus Dur? Tokoh muslim dan mantan Presiden ke-4 RI  ini banyak menyampaikan kata-kata bijak yang layak dipetik oleh para pemuda masa kini. 

Terutama dalam menjunjung nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa membeda-bedakan suku dan agama demi menjaga kesatuan dan persatuan sesuai ikrar Sumpah Pemuda.

Beliau berkata, "Tidak penting apa pun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."

4. Buya Hamka Butuh Keelokan Adab 

Hidup manusia adalah pergaulan dengan sesama, apalagi dalam masyarakat bangsa dan negara, pergaulan atau persahabatan merupakan suatu keniscayaan.

Agar persahabatan bermakna dan tidak menimbulkan bencana, maka bersahabatlah dengan cahaya ilmu dan keelokan atau kecantikan akhlak, adab tata krama agar disenangi orang.

Beliau berkata, "Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang."

"Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya."

Demikianlah beberapa petikan kata-kata bijak dari 4 tokoh terkemuka di negara kita dan kiranya masih relevan dengan zaman kini sehingga para pemuda kita layak memedomaninya. 

Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak