Pagelaran Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar tahun ini telah memasuki babak 16 besar. Banyak kejutan yang terjadi sepanjang fase grup di gelaran Piala Dunia 4 tahunan tersebut. Mulai dari tim-tim non unggulan yang justru memberikan perlawanan yang cukup kuat bagi tim-tim yang dikenal memiliki tradisi sepakbola yang kuat, hingga gugurnya mantan juara dunia seperti Jerman dan Uruguay di gelaran kali ini.
Pada gelaran Piala Dunia kali ini tentunya yang menjadi sorotan adalah bersinarnya tim-tim dari perwakilan AFC atau benua Asia semacam Jepang, Korea Selatan dan Australia. Bahkan, negara-negara asia lain semacam Iran dan Arab Saudi yang tidak lolos fase grup tahun ini justru juga memberikan perlawanan yang cukup kuat. Salah satu kasusnya yakni Arab Saudi yang berhasil memberikan kejutan dengan mengalahkan kandidat kuat juara edisi kali ini yakni Argentina. Seperti halnya Arab Saudi, Jepang juga sukses mengalahkan Jerman dan Spanyol yang notabene merupakan dua mantan juara dunia. Bahkan, dengan hasil tersebut membuat Jerman harus angkat koper lebih awal di gelaran kali ini.
Selain tim-tim dari benua Asia, tim-tim dari benua Afrika juga turut memberikan kejutan dalam gelaran kali ini. Dua tim yakni Maroko dan Senegal sukses melaju ke baba 16 besar setelah sukses mengakhiri fase grup masing-masing di posisi pertama dan kedua. Tentunya yang menjadi sorotan adalah Maroko yang sukses menjadi pemuncak grup E mengunggui Kroasia dan bahkan sukses mengalahkan Belgia yang diperkuat sejumlah bintang klub-klub Eropa.
Rahasia Suksesnya Negara-negara Asia Dan Afrika
![Pemain Maroko Youssef En-Nesyri dan Hakim Ziyech rayakan gol ke gawang Kanada di matchday ketiga Grup F Piala Dunia 2022 di Al Thumama Stadium, Kamis (1/12/2022). [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/12/01/76918-youssef-en-nesyri-hakim-ziyech-maroko.jpg)
Beragam kejutan yang terjadi di Piala Dunia 2022 kali ini tentunya memunculkan beragam faktor yang menyertai kiprah tim-tim dari benua Asia dan Afrika. Pada kasus tim-tim benua Asia seperti Jepang dan Korea Selatan, tentunya hal ini diperkuat oleh faktor banyaknya punggawa kedua tim tersebut yang merumput di klub-klub Eropa. Dilansir dari wikipedia.com dan fifa.com, tim Jepang memiliki 20 orang yang bermain di liga-liga luar Jepang atau lebih dari setengah skuad yang dibawa dalam gelaran kali ini. Hal yang sama juga dilakukan oleh Korea Selatan dan Australia yang separuh dari skuad mereka juga merupakan pemain yang merumput di kompetisi luar atau istilahnya abroad.
Baca juga: Mulai Masuki Babak Gugur, Ini 5 Fakta Unik Babak 16 Besar Piala Dunia 2022
Selain itu, faktor lainnya yang turut berperan yakni pembenahan liga lokal yang cukup baik. Salah satu contohnya yakni adalah Arab Saudi yang membawa skuad asli liga lokal, hal ini dikarenakan Liga Arab Saudi atau yang dikenal dengan nama Roshn Saudi League merupakan liga terbaik di benua Asia. Selain itu, liga Korea Selatan dan Liga Jepang juga dikenal sebagai liga dengan prospek pembinaan dan kompetisi yang baik
Di lain pihak, suksesnya negara-negara belahan Afrika juga dipengaruhi oleh banyaknya pemain-pemain yang merumput di liga Eropa. Salah satu contoh yang paling terlihat yakni Maroko yang membawa 20 orang dalam skuadnya yang merumput di liga-liga Eropa. Bahkan, Senegal dalam gelaran kali ini seluruh skuad yang dibawanya merupakan pemain-pemain yang kini bermain di liga-liga papan atas Eropa.
Baca juga: 16 Daftar Tim yang Lolos ke Babak Selanjutnya di Piala Dunia Qatar 2022
Hal ini tentunya memberikan dua perspektif yang cukup memberikan alasan mengapa tim-tim dari benua Asia dan Afrika cukup sukses memberikan permainan yang memukau dalam gelaran Piala Dunia kali ini. Pertama, banyak pemain yang dipilih tentunya yang berasal dari kompetisi Eropa atau luar negeri tersebut, sehingga hal ini memberikan pengaruh yang signifikan dalam kemampuan tim. Kedua, pembenahan liga lokal dari tim-tim tersebut juga tentu dapat menjadi jalan rintisan yang baik untuk pondasi pemain nasional dan tim nasiona sebuah negara.
Video yang mungkin kamu lewatkan.