Revolusi Robot dan Kecerdasan Buatan, Manusia Akan Kehilangan Peran?

Hernawan | Juhen Fashikha Wildan
Revolusi Robot dan Kecerdasan Buatan, Manusia Akan Kehilangan Peran?
Foto ilustrasi Robot dengan Kecerdasan Buatan (Pixabay/Computerizer)

Hollywood menciptakan banyak film yang berkaitan dengan robot and AI (kecerdasan buatan). Banyak dari kita mungkin mengetahui salah satu film ciptaannya yang berjudul “Terminator”. Sebagian besar alur film tersebut menceritakan sebuah sistem yang lepas kendali, mengambil alih dunia, dan bahkan sampai menghancurkan kehidupan kita. Jika standar dari Hollywood benar terjadi, masa depan akan terlihat suram.

Akan tetapi, apakah hal itu benar terjadi? Perlu diketahui, pada saat ini, robot dan AI (kecerdasan buatan) telah membantu manusia dalam segala hal mulai dari membersihkan rumah, menyajikan makanan, mengendalikan mobil, dan lain-lain.

Robot dan AI dapat diartikan sebagai mesin yang dapat belajar, membuat keputusan sendiri, dan mengotomatiskan tugas yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Mungkin pertanyaan yang selalu terpikir dalam diri kita adalah, bagaimana kita memastikan bahwa mereka membantu manusia, bukan merugikan manusia?

Banyak dari para peneliti mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut, salah satunya Profesor Toby Walsh, seorang Pakar kecerdasan buatan. “Teknologi seperti AI akan mengubah masyarakat. Itu sudah menjadi bagian dari hidup kami. Tetapi masyarakat juga dapat mengubah teknologi. Kita perlu memikirkan bagaimana kualitas hidup setiap orang,” ujarnya dikutip dari science.

Menurutnya, manusia sebenarnya buruk dalam membuat keputusan. Psikologi perilaku penuh dengan contoh tentang bagaimana manusia yang sebenarnya tidak rasional dalam pengambilan keputusan mereka. Dengan sekumpulan data besar yang dapat diproses oleh komputer, mesin jauh lebih baik dalam hal itu. 

Mesin sebagian besar belajar melalui proses percobaan yang dilakukan berulang kali. Pertama, kita memberikan mesin dengan banyak data, meminta untuk menjawab pertanyaan, lalu memberi tahu mesin apakah itu memberikan jawaban yang benar.

Proses ini akan diulangi jutaan kali (dan sering melakukan kesalahan) hingga mesin secara bertahap menjadi lebih baik dalam memberi jawaban yang benar, menemukan pola dalam data, dan mencari untuk memecahkan masalah yang semakin kompleks.

Mesin harus diberi pengajaran yang sangat baik sebelum memberi mereka tanggung jawab lebih. Setelah melakukannya, manfaat yang dirasakan oleh manusia akan sangat besar, kita mungkin sudah mengetahui contoh nyata tentang bagaimana robot dan AI (kecerdasan buatan) dapat meningkatkan efisiensi dalam kehidupan kita.

Contohnya, robot yang bekerja di gudang tidak akan mengalami sakit kaki, otot yang pegal, atau cedera kerja akibat mengambil, mengemas, dan melakukan pengiriman dari gudang. Algoritma AI (kecerdasan buatan) dapat mempercepat penelitian medis dengan memprediksi bentuk protein secara cepat dan akurat, sementara algoritma lainnya membantu kita untuk berkomunikasi tanpa adanya batasan dalam berbahasa.

Masa depan tidaklah suram seperti pada film yang diciptakan dan diyakini Hollywood. Perpindahan era menuju robot dan AI (kecerdasan buatan), bukan berarti umat manusia akan kehilangan pekerjaan dan terombang-ambing. Hal itu berarti hanya sifat pekerjaanlah yang akan berubah, seperti yang telah terjadi dalam revolusi-revolusi di masa lalu yang telah membawa dunia menjadi lebih baik.

Penulis: Juhen Fashikha Wildan, Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak