Karya tulisan ditolak adalah mimpi buruk bagi penulis. Tak sedikit dari mereka yang berpikir untuk menyerah dan tidak lagi melanjutkan mimpinya sebagai penulis. Namun, pemikiran tersebut tidak berlaku bagi seorang Keza Felice.
Keza, begitulah orang menyapanya. Ia adalah seorang perempuan yang memilih jalan hidup sesuai mimpinya: menjadi penulis. Gadis kelahiran Pringsewu, Provinsi Lampung ini aktif menjadi content writer di berbagai platform menulis, ghost writer untuk beberapa client, serta blogger.
Keza: “Menulis Nggak Cuma Sekadar Hobi”
Bagi Keza, menulis bukan cuma sekadar hobi. Lebih dari itu, menulis juga bisa menjadi ladang pekerjaan bagi Keza, apalagi di tengah kondisinya yang sedang hamil seperti sekarang. Ia harus menulis setiap hari agar bisa mendapat penghasilan.
“Menulis nggak cuma sekadar hobi ya kalau bagi saya. Karena dari mulai nulis itu, saya prinsipnya “hobi jadi cuan”. Jadi saya itu menekuni hobi, tapi menjadi pekerjaan juga," ujar Keza.
Keza mengaku mulai menulis sejak duduk di bangku SMA. Awalnya, ia mengirim ke koran-koran secara asal tanpa mengerti aturannya. Ia sempat berhenti dari dunia kepenulisan dan aktif kembali pada Desember 2017. Dari situ, Keza pun menjadi sering menulis puisi, cerpen, novel, dan artikel sampai saat ini.
Ketika membuka blog pribadinya, www.kezafelice.com, terlihat berbagai portofolio Keza terpampang di sana. Mulai dari artikel-artikel sesuai niche-nya, hingga ketiga novel karya Keza yang pernah terbit yaitu Asrama Hagers (2020), Milna and Me (2021), dan Ada Hati yang Terluka (2021). Kini, Keza sedang menulis novel berjudul Ragu yang Berujung Temu.
Fun Fact: Keza Nggak Pernah Mengalami Writer’s Block
![Keza Felice (Istimewa)](https://media.suara.com/pictures/original/2023/07/25/96305-keza-felice.jpg)
Keza mengaku bahwa ia tidak pernah mengalami writer’s block selama menekuni dunia kepenulisan. Untuk tingkat konsistensi menulis, Keza memberi skor 70 dari 100%. Hal tersebut karena kondisinya yang kini sedang hamil sehingga lebih mudah lelah.
“Kalau dulu itu bisa produktif banget, sehari bisa sampai 15 artikel. Kalau sekarang itu mentok paling 6-8 artikel itu sudah lelah sekali," ujar Keza.
Meski lelah, namun Keza tidak pernah kehabisan ide untuk menulis. Hal tersebut karena Keza selalu membuka internet dan sosial media sehingga ia selalu punya ide untuk menulis. Menurutnya, fitur hyperlink sangat memudahkan penulis untuk mendapat ide pembahasan.
“Kita bisa klik (hyperlink) terus kita baca. Siapa tahu kita nemu referensi lain yang menarik terus belum dibahas. Jadi kita bisa nulis tentang itu gitu. Kalau baca nggak cuma fokus di satu halaman gitu, tapi ke banyak halaman," ujar Keza saat berbagi tips agar tidak mengalami writer’s block saat menulis.
Menulis di Yoursay: Coba-Coba Berujung Ketagihan
Setelah tertipu dan ditolak tulisannya sebanyak 160 kali, Keza pun mendapat rekomendasi platform menulis berbayar dari temannya. Inilah saat Keza berkenalan dengan Yoursay. Awalnya, ia hanya ingin coba-coba saja, mengingat bahwa dirinya pernah tertipu oleh platform menulis yang “katanya” berbayar.
“Aku coba ke Yoursay. Terus sudah dapat redeem (koin) pertama itu Rp50.000
sebagai uji coba, jadi aku tarik dulu. Eh, beneran dibayar. Jadinya percaya setelah itu kalau Yoursay emang ngebayar gitu,” tutur Keza saat diwawancarai pihak Yoursay pada Kamis (6/7/2023).
Momen tersebut membuat Keza semakin bersemangat untuk menulis di Yoursay. Ia juga menyampaikan bahwa sistem kurasi artikel di Yoursay masih terbilang mudah. Meski begitu, ia tak menampik pernyataan rekan sesama penulis yang mengatakan bahwa kurasi di Yoursay cukup sulit.
“Menurut saya Yoursay itu mudah banget untuk tembus artikelnya. Kalau di media lain itu termasuk sulit. Pokoknya untuk review editor itu bener-bener ketat banget,” jelasnya.
![Profil Keza Felice (Yoursay.id)](https://media.suara.com/pictures/original/2023/07/25/65356-profil-keza-felice.jpg)
Menulis dan Berkomunitas di Yoursay
Selain menulis, Keza juga aktif dalam berkomunitas di Yoursay. Ia sangat mengapresiasi admin dan Tim Yoursay yang aktif berkomunikasi dengan member, serta banyak menyelenggarakan event sebagai sarana bonding dan ajang berkompetisi bagi para penulis.
“Jadi platform-nya tuh trendy banget gitu, nggak kaku gitulah kesannya. Jadinya nyaman di Yoursay," ujar Keza sambil tertawa.
Selama bergabung Yoursay, Keza sempat mengikuti Pekan Menulis, sebuah event yang diselenggarakan oleh Yoursay. Meski kini event tersebut belum diadakan lagi, namun Keza masih berharap agar Pekan Menulis dapat diadakan kembali sebagai sarana “mengacu adrenalin” para penulis.
Keza juga pernah berkesempatan mengikuti local media di Jakarta. Dalam acara tersebut, Keza bertemu dengan sesama penulis Yoursay. Menurutnya, pengalaman mengikuti local media ini adalah momen paling mengesankan dan tidak akan terlupakan dalam hidupnya.
“Nggak akan ninggalin Yoursay meskipun sekarang sibuk," ujarnya sambil tersenyum.
Jalin Pertemanan Sesama Penulis
Sebagai penulis, Keza sering menjalin pertemanan dengan sesama penulis, baik itu penulis baru maupun lama. Selama mereka tidak sombong, Keza akan dengan senang hati menjalin komunikasi bersama penulis tersebut.
“Setelah mereka kenal, aku juga nggak pernah mau jadi orang yang sombong. Gimana caranya tetep jadi orang yang humble buat semua orang," ujar Keza.
Biasanya orang-orang yang mengenal Keza pasti melalui Google dan sosial media. Tak sedikit yang menghubungi Keza untuk menjalin kerja sama atau sekadar berkomunikasi sesama penulis. Inilah yang membuat Keza dekat dengan banyak penulis, terutama penulis senior.
“Kalau sama yang senior aku malah lebih senang karena bisa nyuri ilmunya. Tapi kalau sama yang masih junior ibaratnya aku juga senang ngerangkul mereka biar semangat nulisnya,” tutur Keza.
Keza pun menitipkan pesan agar para penulis dan calon penulis tidak ragu akan karyanya. Semua penulis pasti memulai dari nol. Jangan pernah menyerah jika mengalami kegagalan selama menulis.
“Jadi buat temen-temen ya harus sabar juga, konsisten supaya bisa berkembang. Satu demi satu tingkatanlah,” pungkas Keza.
Penulis: Rusti Dian (Content Creator Internship Yoursay)