Di tengah euforia merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 tahun, kita tetap harus memperhatikan keadaan lingkungan di sekitar kita. Beberapa hari menjelang Hari Kemerdekaan, pemberitaan ramai membicarakan tentang kualitas udara Indonesia yang semakin buruk dari hari ke hari.
Banyak masyarakat yang menyayangkan hal ini. Padahal, dulu saat masa pandemi dan lockdown diberlakukan, langit Indonesia terkhusus di Ibukota sangat cerah dengan gumpalan awan putih yang bersih. Sebuah akun instagram membagikan perbandingan langit Jakarta saat masa pandemi dulu dengan kondisi langit Jakarta saat ini, perbedaan yang sangat mencolok itu membuat miris.
Sekarang, jangankan Jakarta sebagai kota yang selalu sibuk, salah satu destinasi wisata yang terkenal dengan alamnya yakni Ubud, juga dilaporkan memiliki kualitas udara yang buruk. Bahkan masuk peringkat 5 terburuk pada hari Rabu, 16 Agustus 2023, tepat satu hari sebelum kemerdekaan Indonesia, seperti dikutip dari denpasar.suara.com.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Bukankah Ubud terkenal sebagai tempat wisata dengan alamnya yang indah dan masih terjaga? Dugaan sementara adalah karena banyaknya kendaraan yang melintasi jalanan Ubud sehingga menimbulkan polusi.
BACA JUGA: Menyoal Kebebasan Berpendapat di Indonesia, Negeri yang Berusia 78 Tahun, Merdeka!
Kualitas udara di Ibukota Jakarta tentu tidak usah ditanya lagi. Bahkan, akibat buruknya kualitas udara di Jakarta, Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo sampai terkenal batuk selama empat minggu. Hal ini juga sempat ramai dibahas di Twitter.
Presiden yang tinggal di Istana Negara dengan lingkungan yang bersih dan terjaga saja sampai terkena dampaknya, apalagi para warga ibukota yang setiap hari berada di luar, bersentuhan langsung dengan kualitas udara yang buruk.
Para pedagang, pekerja yang berangkat dan berdesak-desakan di transportasi umum, hingga para siswa yang berangkat sekolah, tentu tidak bisa luput dari ganasnya kualitas udara yang menurun.
Dikutip dari suara.com, beberapa pedangang menceritakan pengalaman mereka ketika harus berusaha bersahabat dengan lingkungan yang tidak ramah, berjualan di pinggir jalan hingga napas pun terasa sesak. Belum lagi kondisi tenggorokan dan badan yang mudah meriang.
Sudah hampir mencapai angka 80 tahun Indonesia merdeka, tentunya bukan angka yang muda lagi. Jika manusia, angka 80 tahun sudah merasakan pahitnya kerja keras dan kehidupan, saatnya untuk merasakan masa tua yang indah. Namun, bagi sebuah negara, angka 80 baru permulaan.
Harapan dan cita-cita yang digaungkan saat nantinya Indonesia berusia emas pada tahun 2045, harus bisa disusun sedikit demi sedikit mulai dari sekarang. Meski masih banyak sekali hal yang perlu dibenahi, masih ada waktu untuk menyambut 100 tahun Indonesia merdeka, salah satunya dengan menjaga lingkungan.
Tentu tidak keren ketika merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-100 tahun nantinya, para penduduk Indonesia justru harus memakai masker dan tidak bisa saling bertukar senyum karena kualitas udara yang terus memburuk, bukan?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS