HUT ke-78 RI: Problem Transportasi Umum dan Mentalitas Masyarakat dalam Berkendara

Ayu Nabila | zahir zahir
HUT ke-78 RI: Problem Transportasi Umum dan Mentalitas Masyarakat dalam Berkendara
Kemacetan yang disebabkan penumpukan kendaraan di Indonesia (unsplash/adrian pratama)

Telah 78 tahun sudah Indonesia merayakan kemerdekaannya sejak proklamasi yang dilakukan pada 17 Agustus 1945. Selama 78 tahun pula negeri ini menghadapi berbagai macam problematika sosial dan masyarakat yang menghinggapi rakyatnya.

Beberapa permasalahan yang pernah dialami tersebut mungkin dapat diselesaikan atau diminimalisir dampaknya. Namun, ada beberapa permasalahan yang sampai saat ini belum menemukan solusi konkrit dalam penyelesaiannya. Salah satunya adalah permasalahan transportasi umum yang masih ‘semrawut’ di negeri ini.

Problematika Kendaraan Umum yang Belum Adanya Penyelesaian

Salah Satu Contoh Transportasi Umum di Indonesia (unsplash/rangga cahya)
Salah Satu Contoh Transportasi Umum di Indonesia (unsplash/rangga cahya)

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi di dunia. Melansir dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia di tahun 2021 lalu mencapai angka 273,8 juta jiwa. Sebagian besar penduduk tersebut terpusat di pulau-pulau penting seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Pulau Jawa sendiri menjadi pulau paling padat di Indonesia dengan 1.180 jiwa/km persegi. 

Angka tersebut tentunya mempengaruhi dari besarnya jumlah kendaraan yang berlalu lalang di pulau Jawa yang dapat menyebabkan beragam masalah seperti kemacetan hingga polusi. Salah satu solusi untuk mengakali hal tersebut adalah dengan menggalakkan transportasi umum yang layak dan terpadu bagi masyarakat.

Namun, tentunya hal itu tidaklah semudah kelihatannya. Masyarakat Indonesia sampai saat ini belum terlalu berminat menggunakan moda transportasi umum untuk kesehariannya. Mereka lebih memilih menggunakan kendaraann pribadi yang tentunya dapat menambah volume kendaraan secara masif.

BACA JUGA: Penuh Nilai Luhur, Ini Lagu Profil Pelajar Pancasila yang Rilis saat HUT ke-78 RI

Menyadur dari situs bps.go.id, pengguna kendaraan umum di Indonesia saat dilakukan sensus di tahun 2020 silam mencapai 41,39%. Hal ini tentunya lebih kecil dibandingkan pengguna kendaraan pribadi yang mencapai 51,24%.

Hal ini juga senada apabila dikomparasikan dengan produksi kendaraan bermotor di Indonesia per tahun 2022. Melansir dari data International Organization of Motor Vehicle Manufactures, Indonesia menempati peringkat ke-2 di Asia tenggara dalam hal produksi kendaraan motor baru pertahunnya dengan jumlah 1.470.146 unit. Hal ini tentunya cukup tinggi mengingat penggunaan kendaraan motor baru selalu meningkat tiap tahunnya.

Mentalitas Masyarakat dan Kelayakan Transportasi Menjadi Biang Keladi

Kemacetan di ruas jalan di Indonesia (pexels/ahmad fadly)
Kemacetan di ruas jalan di Indonesia (pexels/ahmad fadly)

Lantas, apakah penyebab dari kian masifnya penggunaan kendaraan pribadi tersebut?. Beberapa pengamat berpendapat bahwa kian masifnya produksi kendaraan pribadi dan penggunaanya di Indonesia diakibatkan oleh 2 faktor.

Pertama, yakni belum terintegrasinya moda transportasi umum yang dapat mencapai seluruh lokasi di suatu kawasan. Belum lagi kelayakan kendaraan umum, jumlah armada dan fasilitas penunjang lainnya yang masih belum memadai atau dalam tahap pembangunan.

Kedua, mentalitas masyarakat Indonesia yang masih enggan menggunakan kendaraan umum juga menjadi penyebab dari sepinya atau kurang diminatinya transportasi umum untuk kepentingan sehari-hari.

Belum lagi adanya anggapan di setiap keluarga minimal memiliki satu atau 2 kendaraan bermotor yang dapat digunakan untuk aktivitas harian. Kendaraan bermotor yang menjadi primadona bagi mayoritas masyarakat Indonesia adalah sepeda motor.

Melansir dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pengguna sepeda motor di Indonesia pada tahun 2022 silam mencapai angka 125.267.349 unit. Hal ini dikarenakan sepeda motor cukup terjangkau dari segi pembelian dan perawatan jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. Mobil menempati urutan kedua dengan jumlah 17.175.632 unit.

Selain itu, kelayakan transportasi umum dan sarana penunjangnya juga dianggap menjadi salah satu penyebab masyarakat masih enggan menggunakan transportasi umum. Belum lagi risiko terjadinya tindak kriminal di moda transportasi umum juga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat untuk menggunakan moda transportasi ini. Tentunya diharapkan 2 faktor di atas segera menemukan solusi konkrit penyelesaiannya jika tidak ingin jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun dan dapat menyebabkan masalah lain yang lebih parah.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak