Geger! Update Ukuran Feed ke Rasio 4:5 Terbaru Instagram Dapat Ledakan Protes Netizen

Hayuning Ratri Hapsari | Christina Natalia Setyawati
Geger! Update Ukuran Feed ke Rasio 4:5 Terbaru Instagram Dapat Ledakan Protes Netizen
Ilustrasi Instagram. [Pixabay/USA-Reiseblogger]

Pembaruan aplikasi sering kali dianggap sebagai upaya untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Namun, dalam kasus Instagram, pembaruan belakangan ini telah memicu gelombang protes dari para pengguna.

Perubahan tampilan feed yang drastis, mulai dari perubahan ukuran hingga hilangnya beberapa filter populer, telah membuat banyak pengguna merasa tidak nyaman dan kehilangan identitas visual mereka di platform ini.

Perubahan ukuran tampilan feed dari format persegi 1:1 menjadi persegi panjang dengan rasio 4:5 mungkin tampak seperti detail kecil, namun hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap estetika keseluruhan feed.

Ilustrasi Instagram (Pexels/Kerde Severin)
Ilustrasi Instagram (Pexels/Kerde Severin)

Pengguna yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun menyusun feed dengan tampilan yang harmonis merasa frustrasi karena perubahan ini merusak komposisi visual yang telah mereka bangun.

Selain itu, hilangnya beberapa filter Instagram yang ikonik juga menjadi sorotan utama. Filter-filter ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas visual banyak pengguna. Hilangnya fitur ini membuat pengguna merasa kehilangan kreativitas dan kebebasan berekspresi. 

"IG selalu update hal-hal yang nggak penting," keluh salah satu pengguna Instagram melalui komentarnya di sebuah postingan yang membahas masalah ini.

"Kasihan orang-orang yang udah rela ngedit-ngedit biar feednya kelihatan estetik, malah jadi acak-acakan."

"Feed IG kelas gue berantakan!"

"Fitur baru ini aneh banget, malah kayak baca koran."

"Gak suka sama username-nya. Masa di atas followers."

"Semua filter IG juga udah pada dihapus."

"Gara-gara diubah kayak gitu, feeds colase aku jadi amburadul."

"Kalo isinya foto-foto pribadi bagus. Tapi kalo akun bisnis, berita, dll., jelek banget."

"Pantes kayak ada yang beda di feedku. Tampilan letak nama dan di bio juga. Yang penting foto-fotonya nggak terhapus, aman-aman aja sih."

"Nggak terima woy. Begadang ngerjain postingan buat di Instagram divisi malah jadi kacau. Feed IG pribadi fotonya pada blur."

"Merusak estetika, semoga dibalikin lagi grid kotaknya."

"Karena udah terlalu banyak konten reels, jadinya begitu deh. Mungkin dari surveinya user-user Instagram sekarang kebanyakan upload reels daripada foto, jadinya mau ngikutin Tik**k, padahal esensi Instagram adanya di carousel dan foto grid 1:1."

Pengguna telah terbiasa dengan tampilan feed yang lama, yang dianggap lebih sederhana dan intuitif. Perubahan tampilan yang drastis sering kali membuat pengguna merasa asing dan tidak nyaman. Mereka merasa seperti kehilangan bagian penting dari pengalaman mereka di Instagram.

Di sisi lain, sebenarnya pembaruan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih segar dan menarik bagi pengguna. Fitur-fitur baru yang diperkenalkan diharapkan dapat meningkatkan engagement dan membuat pengguna lebih betah berlama-lama di aplikasi.

Di balik layar, terdapat konflik kepentingan yang lebih besar. Sebagai platform media sosial yang sangat populer, Instagram memiliki tekanan yang besar untuk terus berinovasi dan menarik pengiklan.

Pembaruan tampilan feed yang kontroversial ini bisa jadi merupakan bagian dari strategi bisnis Instagram untuk meningkatkan pendapatan dari iklan.

Namun, jika perubahan ini justru membuat pengguna merasa tidak nyaman dan memilih untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di Instagram, maka tujuan bisnis ini justru akan berbalik.

Pengguna yang merasa tidak puas akan cenderung mencari alternatif lain, yang pada akhirnya dapat mengancam posisi dominan Instagram di pasar.

Instagram perlu belajar dari kesalahan ini. Mereka harus lebih memperhatikan masukan dari pengguna dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan.

Fitur baru yang diperkenalkan haruslah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna, bukan hanya sekadar mengikuti tren atau memenuhi target bisnis.

Selain itu, Instagram juga harus memberikan opsi bagi pengguna untuk memilih tampilan feed yang mereka sukai. Dengan cara ini, pengguna dapat merasa lebih dihargai dan tetap setia pada platform yang mereka cintai.

Pengguna perlu waktu untuk beradaptasi dengan tampilan dan fitur baru. Hal ini dapat menimbulkan frustrasi, terutama bagi pengguna yang kurang familiar dengan teknologi.

Content creator harus menyesuaikan strategi konten mereka untuk mengakomodasi perubahan tampilan feed. Mereka perlu memikirkan komposisi gambar yang lebih vertikal dan mengoptimalkan penggunaan fitur-fitur baru.

Desainer grafis, fotografer, dan videografer yang bekerja di bidang media sosial perlu mempelajari kembali teknik editing dan komposisi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan platform. Pemasar yang mengandalkan Instagram sebagai salah satu saluran promosi perlu mengevaluasi kembali strategi mereka. 

Pembaruan Instagram yang terbaru memberikan dampak yang kompleks dan beragam. Di satu sisi, perubahan ini dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan platform.

Namun, di sisi lain, perubahan ini juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan kerugian bagi pengguna, content creator, dan profesi terkait.

Kini pengguna hanya memiliki dua pilihan, yaitu beradaptasi dengan perubahan yang ada atau menunggu kebijakan terbaru pihak Meta untuk mengembalikan tampilan lama. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak