Sudah Saatnya Promotor Konser Hargai Penggemar K-Pop sebagai Konsumen

Hernawan | Ade Feri
Sudah Saatnya Promotor Konser Hargai Penggemar K-Pop sebagai Konsumen
Konser Day6 di Surabaya (X.com/day6official)

Kegaduhan yang terjadi di konser band asal Korea Selatan, Day6 pada 3 Mei 2025 di Jakarta berbuntut panjang. Setelah serangkaian protes dan kritik dilayangkan oleh MyDay, sebutan penggemar Day6, pihak agensi dan promotor konser akhirnya meminta maaf atas kehaduhan yang mereka sebabkan. JYP, selaku agensi yang menaungi Day6, melayangkan permohonan maaf, tepat sehari setelah konser berakhir, yaitu pada tanggal 4 Mei 2025.

Sayangnya, Mecimapro, selaku promotor konser justru baru menanggapi isu ini empat hari setelahnya. Permintaan maaf tersebut disampaikan Mecimapro melalui akun media sosialnya, tepat pada tanggal 7 Mei 2025. Hingga tanggal 8 Mei 2025, persoalan ini berakhir di bawah pengawasan Kementerian Pariwisata untuk ditindaklanjuti. 

Peristiwa kekacauan konser Day6 ini merupakan satu dari sekian banyak kejadian kurang sedap yang dialami penggemar K-Pop. Sepanjang tahun 2025 saja, sudah tercatat beberapa peristiwa menghebohkan dunia fangirl karena ulah promotor yang tidak bertanggung jawab. Apalagi, masalah ini tidak hanya bersumber dari satu promotor lokal saja. 

Sejumlah Peristiwa Ketidakprofesionalan Promotor Lokal

Tanggal 22 Januari 2025, WayV mengadakan fansign bertajuk "Face To Face Album Signing On My Youth" di Jakarta. Event tatap muka bersama boygroup besutan SM Entertainment kali ini dipegang oleh promotor Lumina Entertainment. Namun, sejumlah WayZenNi atau penggemar WayV melaporkan kejadian tidak mengenakan.

Melalui akun media sosial mereka, penggemar melayangkan protes karena adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum petugas keamanan. Selain itu, sejumlah penggemar yang seharusnya mendapat benefit berupa poster resmi bertanda tangan, malah mendapat poster yang tidak resmi. Meskipun sama-sama ditandatangani member WayV, tetapi hal ini bertentangan dengan ketentuan yang sudah disepakati antara promotor dengan penggemar.

Bulan selanjutnya, tepatnya pada tanggal 4 Februari 2025, Mecimapro mendapat kritik pedas setelah kekacauan yang terjadi saat penukaran tiket konser boygroup SEVENTEEN di Fun Atrium Lotte Mall, Kuningan, Jakarta. Saat itu Carat atau penggemar SEVENTEEN harus mengantre di area basement, luar mall, hingga tanah kosong di samping gedung. Belum lagi, penggemar melaporkan kalau mereka harus menunggu hingga delapan jam lamanya untuk proses penukaran wristband. Bahkan ada Carat yang menjadi korban kecelakaan dan kakinya terlindas mobil saat mengantre di basement mall.

Ketidakprofesionalan Mecimapro berlanjut pada peristiwa konser Day6 yang bertajuk "DAY6 3RD WORLD TOUR FOREVER YOUNG IN JAKARTA 2025". Kisruh ini terjadi bahkan sebelum konser mulai. Awalnya, MyDay mengalami kesulitan saat hendak membayar tiket konser, kemarahan mereka makin meradang saat Mecimapro mengumumkan refund tiket dan pemindahan lokasi konser yang semula direncanakan di Jakarta International Stadium (JIS), lalu direlokasi ke Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK).

Pada hari konser berlangsung, sejumlah kekacauan terjadi. Di antaranya adalah venue yang rusak karena diterjang hujan, sejumlah penggemar mendapat snack yang sudah kadaluarsa, dan waktu dimulainya konser harus mundur sekitar 1,5 jam. 

Penggemar K-Pop Merupakan Konsumen

Sejumlah peristiwa di atas menjadi sebagian kecil dari kisruh yang terjadi antara penggemar K-Pop dengan promotor konser. Belum lagi pembatalan konser dan fansign sejumlah grup, turut menambah catatan panjang tentang profesionalitas promotor. Meskipun sejumlah promotor tampak mulai berbenah dengan ini, namun perlu ada catatan khusus bahwa penggemar K-Pop sejatinya adalah konsumen.

Para penggemar tidak boleh dipandang hanya sebagai pengagum idola saja. Mereka adalah penikmat karya dan produk yang dihasilkan oleh idola mereka. Dalam hal ini, para idola merupakan produsen yang memproduksi karya, sementara penggemar adalah pihak yang menerima barang produksi. Di samping itu, promotor memiliki peran sebagai pihak ketiga yang menghubungkan idola dengan penggemar melalui jasanya, yang dalam hal ini adalah melalui konser. 

Dalam konteks industri hiburan, promotor merupakan pihak yang menawarkan jasa kepada penggemar untuk menikmati karya idola mereka. Artinya, pihak promotor perlu menerapkan sejumlah kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan jasa bagi konsumen. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Pada Pasal 6, disebutkan sejumlah poin yang menjadi kewajiban yang harus dipenuhi pelaku usaha kepada konsumen mereka. Beberapa di antaranya adalah beritikad baik dalam melakukan usahanya, memberikan informasi yang jujur kepada konsumen, melayani konsumen secara benar dan tanpa diskriminasi, hingga jaminan kompensasi apabila ada kerugian.

Hal ini sejalan dengan Pasal 4 yang menyebutkan sejumlah hak yang dapat diterima oleh konsumen. Beberapa di antaranya adalah hak atas keamanan, kenyamanan, dan keselamatan saat mengonsumsi barang/jasa, konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar, mendapat pelayanan yang benar dan tanpa diskriminasi, hingga mendapatkan hak untuk didengarkan keluhan terhadap barang/jasa yang ditawarkan.

Berkaca dari sejumlah peristiwa naas yang terjadi di atas, tampaknya sejumlah promotor konser masih memandang sebelah mata penggemar K-Pop. Bahkan, tak jarang para penggemar K-Pop harus berisik dulu di media sosial sebelum akhirnya mereka mendapatkan haknya sebagai konsumen. Sering kali, mereka juga harus melayangkan kritik yang tajam dengan harapan para promotor mulai serius berbenah dan memberikan pelayanan yang lebih baik. 

Dengan demikian, rentetan peristiwa di atas harusnya menjadi refleksi para promotor untuk memperbaiki usaha mereka. Promotor harus lebih profesional memandang penggemar K-Pop sebagai konsumen, bukan hanya pengagum idol yang ingin menyaksikan band atau group kesayangan mereka di atas panggung saja. Namun, mereka juga berhak mendapatkan haknya sebagai konsumen yang telah memercayakan promotor agar mendapat pengalaman konser yang berkesan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak