Peran Strategis Sekolah: Ujung Tombak Utama Pencegahan Bullying

Hayuning Ratri Hapsari | Nazar Amrullah
Peran Strategis Sekolah: Ujung Tombak Utama Pencegahan Bullying
Proses Pembelajaran di SMAIT Bina'ul Ummah Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (Nazar Amrullah)

Sekolah menjadi salah satu opsional orang tua mengurangi pengasuhan dan pendidikan dikarenakan memiliki kesibukan dan kewajiban mereka sebagai orang tua dalam mencari nafkah.

Sekolah menjadi tempat mereka menitipkan putra/i mereka dalam rangka memberikan pendidikan terbaik.

Tapi kita sepakat bahwasanya tujuan mereka bukan hanya sekedar kuat dalam keilmuan pengetahuan belaka tapi bagaimana pembentukan karakter yang berujung pada akhlak karimah yang nantinya diharapkan pasca keluar dari sekolah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

Namun kita ketahui, detik-detik ini sangat viral kasus-kasus kenakalan remaja di luar sana yang memang pasti ada faktor penyebab para oknum pelaku dalam melakukannya. Walaupun hal itu sederhana akan tetapi hal tersebut tentunya menjadi api besar suatu kelak nanti tanpa ada rasa takut sedikitpun.

Berbicara tentang dunia pendidikan saat ini, beberapa kasus viral terkait kasus bullying dimana menjadi korban sudah begitu banyak. Biasanya kasus ini akan ujungnya nanti ialah proses hukum. Karena memang negara kita ialah negara hukum karena semua sudah diatur oleh negara.

Tentu dalam kasus seperti ini, memang tugas kita semua, bahkan semua eleman berperan sangat penting. Dalam hal ini yang menjadi titik pembahasan ialah bagaimana peran strategis sekolah dalam upaya melakukan pencegahan terkait kasus bullying.

Secara tidak sadar, sebenarnya masih banyak kasus bullying hanya saja tidak sampai permukaan. Bukan hanya sekedar secara fisik tapi bagaimana kita melihat secara verbal yang dilakukan oleh segelintir oknum yang mengajak pelaku lainnya.

Umumnya mereka punya kelompok tersendiri. Walaupun demikian mereka masih duduk dibangku sekolah, namun kita tidak bisa benarkan secara langsung butuh hukuman yang setimpal setidaknya memberikan efek jera bagi pelaku selanjutnya.

Walaupun demikian sekolah tempat banyak terjadi kasus bullying maka disanalah tentu peran utama dalam memberantas semua hal yang akan terjadi.

Jangan sampai dunia pendidikan akan rusak dengan hal-hal seperti itu yang akan memberikan efek negatif tentang dunia sekolah baik swasta maupun negeri.

Tapi memang tetap mendapat dukungan dari pemerintah setempat terkait hal-hal dalam membantu pemberantasan kasus bullying dalam pencegahan setidaknya ada upaya yang dilakukan sejak awal sebelum kasus tersebut terjadi.

Adapun peran strategis sekolah dalam upaya mencegah kasus bullying yakni sebagai berikut:

1. Pelatihan guru

Tentunya guru menjadi salah satu pemain utama dalam mencegah kasus bullying di sekolah karena mereka langsung berhubungan dengan siswa. Maka dari itu sangat perlu diperlukan upaya untuk diberikan pelatihan tentang deteksi dini tanda-tanda bullying di sekolah sehingga segera memberikan reaksi ketika kasus tersebut akan atau sedang terjadi.

2. Pendidikan karakter

Diusahakan bagi guru atau kepala sekolah baik didalam kelas maupun memberikan arahan, nasehat, pengingat ataupun sejenisnya tanpa bosan sehingga secara tidak langsung peserta didik mampu menjadi benteng pertahanan ketika akan melakukan pekerjaan terlarang.

3. Menciptakan lingkungan Aman

Semua elemen sekolah sudah sepakat bahwa ketika proses istirahat maka tetap diperlukan dalam peningkatan pengawasan pada area kantin, kamar mandi, dan lapangan.

4. Mengoptimalkan peran guru BK

Sangat disarankan memiliki program terkait dengan anti-bullying di sekolah. Selain itu, tentunya menyediakan ruang konseling yang nyaman dan mudah diakses bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi korban bahkan oknum pelaku sekalipun.

5. Melibatkan orang tua

Langkah konkrit dan sederhana yang memberikan efek besar ialah agar bagaimana sekolah intens komunikasi dengan wali murid (orang tua) sehingga dapat meminimalisir kasus bullying.

6. Memberdayakan peserta didik

Salah satu bentuk nyata ialah melakukan sosialisasi kepada semua siswa jika melihat kasus bullying maka bisa langsung melaporkannya bukan malah diam karena takut.

7. Menyediakan sistem pelaporan aman dan rahasia

Para pelapor dalam hal ini terutama siswa diberikan sistemn aman dan rahasia tanpa harus diberikan nama si pelapor sehingga sangat mudah kita menemukan kasus bullying terjadi.

8. Menetapkan aturan dan kebijakan anti-bullying yang jelas

Sekolah memiliki aturan yang sudah jelas larangan bullying misalnya cara pencegahan di tempel poster di tembok sekolah bahkan setiap kelas.

9. Melakukan monitoring dan evaluasi berkala

Langkah terakhir tentunya semua program dalam mencegah kasus bullying harus ada pengawasan, perbaikan, atau tergantung dari progress dalam mengatasi kasus bullying yang terjadi di sekolah.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak