Kata orang, belum afdol rasanya kalau ke Belanda tidak mengunjungi kawasan red light district, tempat para pekerja malam 'menjajakan' layanan seks di Amsterdam. Demikian juga dengan saya,
Meski dingin menusuk tulang karena saya ke sana saat winter, tetap saja tak menghalangi keinginan untuk melihat-lihat kawasan yang terkenal itu.
Namun, sebelum ke red light district, saya mampir dulu ke toko kondom terlengkap di Amsterdam atau bahkan di dunia, Condomerie. Toko kondom ini tidak besar seperti bayangan saya. Di luar tampak para pengunjung ramai berdiri di depan toko. Duh, antri pasti, pikir saya. Ternyata tidak. Kebanyakan mereka adalah para turis yang hanya ingin melihat-lihat kondom yang dipajang di etalase toko.
Ah, ternyata orang-orang ini juga 'malu-malu' untuk masuk ke dalam. Saya pun masuk ke dalam toko sembari 'menerobos' kerumunan turis yang tampaknya berasal dari Eropa Timur itu.
Di dalam memang cukup ramai, ada berbagai rasa dan bentuk kondom yang dijajakan tentu saja. Tapi, karena banyak orang dan buru-buru, saya langsung membeli paket kondom yang memang sudah tersedia. Biasanya untuk suvenir. Sama seperti tujuan saya, membeli kondom karena dipesan oleh seorang teman di Indonesia.
Kondom yang saya beli, rasanya standar tetapi bentuknya yang lucu-lucu. Saya senyum-senyum sendiri membayangkan reaksi teman ketika menerima kondom-kondom ini...
Dikirim oleh Pamungkas, Jakarta