Provinsi Jawa Barat memiliki banyak sekali objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah kawasan tujuan wisatawan yang terletak di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan ini.
Objek Wisata Ikan Dewa namanya. Lokasinya tak jauh kaki Gunung Ciremai, dua jam perjalanan jauhnya dari Kota Cirebon. Menuju ke lokasi ini, pengunjung harus menempuh jalan pegunungan yang berkelok-kelok dan naik turun.
Jalan yang sudah diaspal halus, ditambah pemandangan alam pegunungan yang menghijau dijamin tak akan membuat pengunjung bosan di perjalanan.
Cukup dengan menebus karcis masuk seharga Rp10.000, pengunjung sudah boleh masuk dan berlama-lama bersantai di objek wisata ini. Sesuai dengan namanya, daya tarik utama tempat ini adalah kolam besar berisi beberapa ekor ikan berwarna putih terang yang disebut Ikan Dewa. Tak hanya itu, kolam besar berair bening itu juga menjadi habitat ribuan ikan hitam keemasan besar dan kecil yang disebut Ikan Mangut.
Di sekeliling tepian kolam, disediakan dingklik-dingklik kecil bagi pengunjung yang ingin melakukan terapi ikan. Ya, ikan-ikan yang hidup di kolam ini adalah ikan yang tidak takut manusia. Sekali pengunjung mencelupkan kaki ke dalam air, ratusan Ikan Mangut datang dan mengerubuti kaki mereka.
Namun, jangan khawatir, gigitan ikan-ikan ini tidak menyakitkan. Malahan, banyak pengunjung yang tidak kuat membiarkan kakinya terus di dalam air, bukan lantaran kesakitan oleh gigitan ikan, melainkan karena merasa geli.
Uniknya, yang mau menggigit kaki para pengunjung hanyalah ikan-ikan berukuran kecil. Ikan lain yang berukuran sedang dan besar, enggan berebut kaki pengunjung. Sebaliknya, ikan-ikan besar itu hanya berenang hilir mudik, seakan mengawasi ikan-ikan kecil yang asyik menyantap sel-sel kulit mati di kaki para pengunjung. Gigitan ikan-ikan ini, selain membuang sel kulit mati, juga diyakini bisa membantu merangsang titik-titik syaraf sekaligus memberikan relaksasi.
Oleh penduduk Cigugur, ikan-ikan di kolam ini dipercaya sebagai mahluk keramat. Konon, ikan-ikan itu sudah ada di kolam itu sejak ribuan tahun yang lalu. Jumlahnya pun, menurut kepercayaan warga setempat, tidak pernah berkurang ataupun bertambah.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat dan sudah diwariskan secara turun-temurun, kolam itu dahulu terbentuk lewat sebuah peristiwa yang sulit diterima nalar. Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang lelaki bernama Ki Padara. Ki Padara adalah pertapa yang dikenal berbudi luhur dan menjauhi kehidupan duniawi. Ki Padara juga konon memiliki ilmu sangat tinggi sehingga tubuhnya pun bisa ditembus oleh cahaya.
Di satu titik kehidupannya, Kiai Padara memutuskan untuk meninggalkan dunia ini dan ingin meninggal secara wajar. Dengan bantuan seorang penguasa Kuningan di kala itu, Kiai Padara dipertemukan dengan Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Sang Sunan menyatakan sanggup memenuhi permintaan Kiai Padara asalkan dirinya bersedia menyebutkan dua Kalimat Syahadat. Sang Kiai pun sepakat.
Sebelum membantu Kiai Padara memuluskan keinginannya, Sunan Gunung Jati hendak melakukan wudhu, namun tidak ada air di tempat itu. Kemudian, tiba-tiba saja, air memancar keluar dari dalam tanah, demikian derasnya hingga membentuk sebuah kolam.
Selesai melakukan wudhunya, Sunan Gunung Jati mempersilakan Kiai Padara mengucapkan kalimat Syahadat seperti yang diminta. Tetapi, belum juga kalimat kedua terucap, Kiai Padara sudah menghilang.
Dikirim oleh Hardjo Soediro, Jakarta
Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: [email protected]