Menelisik 5 Etos Kerja Masyarakat Jepang yang Bisa Kamu Terapkan

Tri Apriyani | Made Dinda Yadn
Menelisik 5 Etos Kerja Masyarakat Jepang yang Bisa Kamu Terapkan
Ilustrasi orang Jepang yang sedang bekerja. (Unsplash)

Orang Jepang dikenal dengan etos kerja dan kedisiplinannya yang tinggi. Tak heran, etos kerja orang Jepang juga berdampak pada pesatnya pertumbuhan ekonomi dan juga teknologi di negeri Sakura tersebut. Meski sudah menjadi negara maju, hal itu tidak membuat masyarakat Jepang melupakan budaya yang berasal dari ajaran nenek moyang mereka.

Tahukah kamu bahwa masyarakat Jepang mewarisi etos kerja dan kedisiplinan yang tinggi dari ajaran nenek moyang mereka? Dalam artikel ini, kamu bisa melihat 5 etos kerja yang dijalankan oleh orang Jepang. Apa saja itu?

Meishi Kokan

Dalam bekerja, orang Jepang kerap kali melakukan suatu ritual berupa tukar kartu nama yang bertujuan untuk menjaga hubungan profesional. Meski terdengan sederhana, meishi kokan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan agar tetap memiliki kesan menghargai antar sesama rekan kerja.

Cara melakukan meishi kokan adalah ketika akan menerima sebuah kartu nama yang diberikan oleh relasi harus menggunakan kedua tangan. Kemudian, kartu nama tersebut harus dibaca dengan seksama guna mengonfirmasi data yang tertetera kepada pemberi kartu nama tersebut. Terakhir, kartu nama disimpan di dalam dompet atau diletakkan di atas meja. Hindari menaruh kartu nama ke dalam saku pakaian karena tindakan tersebut dinilai tidak sopan.

Ganbatte

Siapa yang tidak asing dengan istilah ganbatte? Kata ini biasa digunakan untuk memberikan semangat kepada seseorang. Bukan hanya tentang “semangat”, kata ganbatte ternyata memiliki makna filosofis yang mendalam loh! Prinsip ganbatte mengajarkan masyarakat Jepang untuk tidak menyerah dalam menyelesaikan sesuatu hingga mencapa titik akhirnya.

Masyarakat Jepang ssedari kecil diajarkan untuk selalu semangat dalam menjalani hidup. Berbagai beban pekerjaan atau tugas sekolah harus diselesaikan secara tepat waktu dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Hal itulah yang membuat orang Jepang memiliki etos kerja yang baik dan tidak pernah menyerah dalam melakukan pekerjaan apapun.  

Kaizen

Kaizen memiliki makna “perbaikan berkesinambungan”. Istilah ini merujuk pada hidup kita hendaknya harus fokus pada upaya perbaikan terus-menerus. Kaizen biasanya identik dengan konteks bisnis, di mana sebuah bisnis atau perusahaan hendaknya harus terus melakukan pengembangan serta evaluasi secara berkelanjutan. Akan tetapi, prinsip kaizen juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga loh!

Kaizen mengajarkan kita untuk harus terus menerus melakukan pengembangan pada kemampuan diri dan melakukan perbaikan dalam segala hal yang dirasa masih kurang.

Bushido

Prinsip ini adalah prinsip hidup ala Kstaria Jepang. Singkatnya, bushido merupakan tata cara untuk menjadi seorang kstaria di Jepang pada masa samurai dulu. Ada 7 nilai penting yang terkandung dalam bushido. Nilai tersebut adalah kenning (ketekunan dan kegigihan), shinnen (keyakinan pada kemampuan diri),shinco (kebijaksanaan atau kepedulian), seigi (kebenaran dan keadilan), sessei (kesederhanaan dan seimbang), jizen (perbuatan baik serta amal), dan yang terakhir adalah kibo (harapan dan sikap optimis).

Dalam penerapannya sehari-hari, prinsip bushido ini tercermin pada menghargai orang di sekitar kita ataupun menyelesaikan tugas secara tepat waktu. Tindakan disiplin dalam mengeluarkan uang untuk hal-hal yang dirasa penting saja juga termasuk ke dalam prinsip ini. Jika seseorang menerapkan prinsip ini, maka orang tersebut akan tumbuh menjadi orang dengan pribadi yang optimis.

Keishan

Keishan mengajarkan kita untuk terus meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Berbeda dengan kaizen, prinsip ini lebih menekankan pada peningkatan kreativitas, produktivitas, dan kemampuan untuk berinovasi. Kita tidak dapat mengelak bahwa kemampuan untuk dapat menciptakan ide dan inovasi yang kreatif saat ini telah menjadi aset yang sangat berharga. Oleh sebab itu, keishan sangat penting diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Kamu dapat menekuni prinsip ini dengan cara mencari inspirasi. Misalnya saja dengan membaca buku, artikel, atau media yang dapat kamu telusuri melalui internet. Selain mengasah kemampuan untuk berpikir kreatif, kamu juga bisa menjadi orang yang informatif dengan membagikan ide-ide yang telah kamu dapatkan sebelumnya.

Wah, gak heran ya kenapa Jepang bisa menjadi negara yang maju hingga saat ini. Ternyata budaya masyarakat juga berdampak pada kemajuan suatu negara. Kelima prinsip masyarakat Jepang dalam bekerja tadi dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita memiliki etos kerja yang baik, maka niscaya kita akan mendapatkan hasil yang baik juga.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak