4 Fakta Unik Sourdough, Roti Asam yang Baik Untuk Kesehatan

Tri Apriyani | Made Dinda Y S
4 Fakta Unik Sourdough, Roti Asam yang Baik Untuk Kesehatan
Sourdough (Unsplash.com)

Siapa yang tidak kenal sourdough? Roti dengan ukuran yang besar dan bercita rasa asam ini menjadi incaran banyak orang. Sourdough sendiri masuk ke dalam jenis artisan bread, karena roti ini dibuat khusus oleh ahlinya dan tidak melibatkan mesin dalam proses produksinya.

Roti sourdough dibuat dengan metode fermentasi alami dengan melibatkan ragi dan asam laktat yang terbentuk secara alami. Sourdough telah melalui proses fermentasi yang panjang, sehingga kandungan tepung atau pati yang terdapat di dalamnnya pecah dan membuat indeks glikemik Sourdough lebih rendah dibandingkan dengan roti lainnya. Hal inilah yang membuat Sourdough lebih sehat dibandingkan dengan roti pada umunya.

Selain memberikan dampak baik untuk kesehatan, sourdough juga memiliki fakta unik lainnya, loh! Apa saja? Simak selengkapnya di artikel berikut yuk!

1. Tercipta karena ketidaksengajaan

Siapa sangka roti satu ini tercipta karena suatu ketidaksengajaan? Pada mulanya, seorang warga di Mesir kedapatan meninggalkan adonan rotinya secara tidak sengaja. Adonan roti yang terdiri dari campuran tepung gandum dan air itu kemudian mengembang dengan sendirinya.

Orang tersebut kaget dan penasaran, alhasil ia memutuskan untuk tetap memanggang adonan roti yang sudah ia tinggalkan selama beberapa hari tersebut. Roti yang didapatkan pun memiliki rasa asam yang unik, berpadu dengan tekstur roti yang lembut di bagian dalamnya.

2. Ragi dibuat dengan proses feeding

Ragi yang digunakan dalam membuat sourdough bisa mencapai puluhan tahun bahkan diwariskan secara turun-temurun, lho! Untuk membuat ragi tetap hidup dan berkembang, ragi perlu diberi makan, proses inilah yang disebut dengan istilah feeding dalam proses pembuatan sourdough. Proses feeding ini dilakukan dengan menggunakan air dan tepung. Singkatnya, semakin banyak ragi yang diberi makan, maka semakin banyak pula ragi yang berkembang.

3. Membutuhkan proses yang panjang

Tidak seperti roti pada umumnya, proses pembuatan sourdough memakan waktu yang lama. Terlebih lagi jika membuatnya di Indonesia yang notabene memiliki suhu berbeda dengan negara Eropa. Di Indonesia sendiri, membuat sourdough bisa memakan waktu 4-5 jam, bahkan ada sourdough yang dibuat hingga 24 jam lamanya. Bukan hanya memakan waktu yang lama, proses sourdough juga terbilang cukup rumit dan bisa mengakibatkan roti yang gagal jika pembuatnya tidak menggunakan teori dengan benar.

4. Roti sourdough mudah dicerna

Sourdough mengandung probiotik dan prebiotik yang tinggi di dalamnya. Tak heran mengapa roti satu ini kerap kali membantu melancarkan pencernaan. Selain itu, proses fermentasi membuat sourdough mengandung lebih rendah gluten. Gluten dapat menyebbakan masalah pencernaan pada orang yang sensitive atau alergi terhadapnya. Roti sourdough yang rendah gluten dapat memudahkan toleransi bagi individu yang sensitive terhadap gluten.

Nah, itu dia 4 fakta unik roti sourdough yang berbeda dengan roti lainnya. Apakah kamu tertarik mencoba roti satu ini? Kamu bisa mendapatkannya di artisan bakery terdekat ya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak