5 Hal Baik yang Bisa Kamu Ambil Akibat Jatuh pada Cinta yang Salah

Tri Apriyani | Latifah
5 Hal Baik yang Bisa Kamu Ambil Akibat Jatuh pada Cinta yang Salah
Ilustrasi wanita (pexels.com/@anastasia-shuraeva)

Tak ada yang bisa mengira akan jatuh cinta dengan siapa dan ke depannya akan bagaimana. Boleh jadi sosok yang kamu anggap baik, penyayang, tapi setelah jadian baru terlihat aslinya.

Dia tak sebaik yang kamu pikir dan hubungan yang kalian jalani pun tak seindah yang ada dalam bayangan. Rupanya, kamu telah jatuh cinta pada orang yang salah!

Sakit memang, itu hal yang wajar. Tapi jangan biarkan pengalaman pahitmu itu berlalu begitu saja. Ada hal-hal baik yang bisa kamu ambil dari pengalaman pahit sekalipun. Ini contohnya!

1. Belajar mencintai diri sendiri

Ketika masih bersamanya dulu, seluruh perhatianmu tertuju padanya. Sampai-sampai kamu pun terlupa bahwa kamu juga berhak untuk diperhatikan dan bahagia.

Setelah hubungan dengannya kandas, kamu tersadar bahwa selama ia pergi dari hidupmu, justru kamu jauh lebih bahagia. Perpisahan yang dulu kamu tangisi, justru tergantikan dengan rasa syukur bahwa kamu tak lagi bersama orang yang hanya menyakiti.

Hal ini memberimu perspektif lain bagaimana seharusnya menjalin hubungan. Berusaha membahagiakan orang yang kita sayangi memang perlu, tapi tak seharusnya dilakukan dengan mengorbankan kebahagiaan diri sendiri.

2. Membuat kamu tak gegabah membuka hati

Pengalaman pahit dari hubungan terdahulu membuatmu jadi lebih berhati-hati lagi dalam membuka hati. Kepada siapa cinta kasihmu akan kamu beri. Kamu tak lagi terpedaya dengan janji manis tapi minim bukti.

3. Bisa membedakan mana yang serius dan hanya main-main

Pernah mengalami sakit hati karena jatuh pada cinta yang salah menambah kepekaanmu, sehingga lebih dapat membedakan mana sosok yang hanya main-main saja dan mana yang sungguh serius. Mereka yang serius tak akan menyerah begitu saja ketika menemukan aral dalam hubungan, tapi berusaha untuk menyelesaikan sehingga kamu dan dia tetap bersama.

4. Mengajarkanmu untuk ikhlas

Sempat terpukul dan menyalahkan diri sendiri akibat kegagalan dalam hubungan, tapi akhirnya kamu bisa bangkit dan refleksi diri. Selama ini kamu sudah berusaha maksimal untuk membuat hubungan tetap berjalan.

Hanya saja, kamu tak bisa memaksakan bagaimana perasaan orang. Jika memang dia memilih untuk pisah dan tak lagi bersama, apa pun usahamu akan sia-sia belaka.

Dari sini kamu belajar ikhlas, merelakan dia yang dulu sempat membuat hatimu berbunga-bunga. Kamu percaya, setiap orang sudah ada jodohnya masing-masing. Jadi, mengapa harus memaksa?

5. Kesempatan untuk fokus pada impian

Waktu sendiri yang kamu jalani pasca putus, memberimu kesempatan untuk menata hidupmu kembali. Kesendirian justru membuka peluang untuk memberi perhatian lebih pada impian-impian yang dulu sempat terabaikan.

Ketika ditimpa hal buruk, memang sulit untuk tetap berpikir jernih dan berbaik sangka bahwa ada hikmah dibaliknya. Tapi, jangan biarkan kepahitan hidup sekelebatan menggerogoti hidupmu selamanya. Ambil pelajaran dari pengalaman lalu yang menyakitkan, dan jadikan landasan untuk bisa lebih baik lagi ke depan!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak