Tanda-tanda Kamu Terjebak di Hubungan Percintaan yang Toxic, Sadar atau Tidak?

Hernawan | Herna
Tanda-tanda Kamu Terjebak di Hubungan Percintaan yang Toxic, Sadar atau Tidak?
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Jordan M. Lomibao)

Pernah mendengar pepatah "cinta itu buta"? Tampaknya, pepatah itu benar adanya ketika seseorang terjebak dalam hubungan percintaan yang toxic.

Berikut ini beberapa tanda kamu terjebak di hubungan percintaan toxic yang tidak perlu diromantisasi. Sadar atau tidak?

1. Sering Berantem

Dikutip dari Thought Catalog, salah satu ciri hubungan toxic adalah pertengkaran yang tak ada habisnya. Bahkan sesuatu yang kecil pun bisa dibesar-besarkan.

Ini bahaya lho karena bisa berdampak kepada kesehatan jiwa. Misalnya saja jadi hilang harga diri dna perasaan tidak berharga. Tidak mau, kan?

2. Posesif

Posesif kerap kali diidentikan dengan romantis. Padahal keduanya jauh berbeda dan tak perlu diromantisasi. Sikap pacar yang terlalu berlebihan dengan perasaan cemburu pun sebenarnya tak baik. Jangan-jangan, dia tidak percaya sama kamu, lho.

Ilustrasi Pacaran (Unsplash)
Ilustrasi Pacaran (Unsplash)

3. Selingkuhan Lebih Baik

Ciri ketiga ini sejatinya tak bisa dibenarkan. Jangan sampai selingkuh membuat kamu berpikir bahwa pasangan tidak lebih baik. Patut diingat, selingkuh tak selayaknya dilakukan dalam sebuah hubungan.

4. Stalking

Aktivitas ini kerap dilakukan orang-orang. Kadang, orang memilih stalking pasangan untuk memuaskan rasa penasaran. Padahal, segala pertanyaan bisa langsung disampaikan daripada menguntit diam-diam.

Ingat, kejujuran menjadi salah satu kunci dalam hubungan. Pun sama halnya dengan keterbukaan. Tak mau kan banyak hal yang disembunyikan?

5. Tak Mau Penolakan

Salah satu yang membuat pasangan kerap bertengkar yakni tak mau adanya penolakan. Apakah kamu pun demikian? Ketika pasangan bilang tidak, cobalah untuk menerima. Bukan malah membujuk apalagi memaksa. Komunikasi dan tenggang rasa adalah kunci utama dalam suatu hubungan.

6. Berekspektasi pada pasangan berlebihan

Ekspektasi boleh, tetapi jangan sampai berlebihan. Misal, seharusnya pria lebih aktif dan agresif daripada wanita. Anggapan tersebut mungkin salah besar. Baik laki-laki maupun perempuan bisa melakukannya.

7. Mengidamkan Hubungan Sempurna

Tidak semua hubungan bisa berjalan sempurna. Pasti ada secuil kesalahan yang membuat orang kecewa. Namun, hal itu teramat biasa. Jangan sampai secuil kesalahan membuatmu bertingkah nekat dan mengecewakan pasangan.

Ilustrasi pacar suka bossy [Shutterstock]
Ilustrasi pacar suka bossy [Shutterstock]

Lalu, bagaimana sih cara memperbaiki hubungan percintaan yang toxic. Disadur dari Times of India, ada beberapa langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hubungan beracun.

Hubungan yang beracun dapat berubah jika dan hanya jika kedua pasangan sama-sama berkomitmen untuk mengatasinya dengan banyak komunikasi terbuka, kejujuran, refleksi diri, dan bantuan profesional, secara individu dan bersama.

Sebelum Anda mencoba untuk menghadapi pasangan yang beracun, pastikan harga diri dan kepercayaan diri Anda cukup baik untuk Anda ketahui bahwa Anda akan baik-baik saja jika mereka mengakhiri hubungan dengan Anda, atau jika Anda mengakhirinya.

Dalam hubungan yang beracun, seseorang sering kali tidak menghargai diri sendiri atau kebutuhannya sendiri karena pola dan siklus beracun pasangannya.

Ekspresikan perasaan Anda dengan pasangan, dan beri tahu mereka bahwa Anda ingin mengambil ruang dalam hubungan sehingga Anda juga merasa diikutsertakan.

Selain belajar mempercayai diri sendiri, kamu juga bisa mencari bantuan orang profesional agar bisa mendapatkan pertimbangan soal hubungan yang toxic.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak