Tentu perasaanmu akan terkoyak ketika mendapati pasangan yang sudah kamu percaya selama ini, ternyata selingkuh. Hati pun bimbang, apakah memberinya kesempatan kedua, atau memilih pisah saja.
Meski banyak yang tak bisa mentoleransi perselingkuhan, tak berarti opsi ini jadi hal mutlak. Ada beberapa alasan logis kenapa kamu sah-sah saja untuk memilih memaafkan pasangan dan terus bersamanya setelah perselingkuhan. Ini dia beberapa alasan itu!
1. Pasanganmu memang benar-benar menyesali perbuatannya
Hal yang pertama mesti ada, supaya kamu bisa menerima kembali pasangan yang telah berselingkuh, adalah dia benar-benar menyesali perbuatannya. Sikapnya itu bisa kamu kenali dari bagaimana ia bereaksi ketika perbuatan salahnya itu ketahuan.
“Aku selingkuh karena kamu nggak pernah memberi perhatian, selalu sibuk dengan pekerjaan”.
“Salah kamu sendiri, sampai sekarang belum juga hamil”.
“Ini karena aku sudah stres berat dengan kelakuan keluargamu yang selalu merendahkan diriku”.
Kalau barisan kalimat yang dilontarkan hanyalah excuse atau upayanya mencari pembenaran, maka jangan pernah terima dirinya kembali ke pelukanmu. Bahasa-bahasa tadi menunjukkan kalau sebenarnya dia tak merasa bersalah dan menyesal.
2. Dia sudah memutuskan sama sekali kontak dengan selingkuhannya
Ciri lain kalau pasanganmu layak diberi kesempatan kedua, yaitu dia sadar bahwa apa yang dia lakukan salah. Ia juga berusaha berubah dengan tidak berhubungan sama sekali dengan selingkuhannya itu. Bahkan, pasanganmu pun rela berhenti dari tempat kerjanya, untuk mencari tempat baru (jika perselingkuhan terjadi dengan rekan kerja).
Akan sulit kalau pasangan masih tetap bertemu dengan pihak ketiga, walaupun dia mengaku sudah tobat. Perselingkuhan itu pun bisa terjadi, pastinya nggak tiba-tiba. Disebabkan karena interaksinya yang intens dengan pihak ketiga, dan bisa jadi hubungan denganmu sedang ada masalah. Sampai pada akhirnya, ia terbuka celah melakukan perselingkuhan. Celah itu harus ditutup!
3. Perselingkuhan yang dilakukan adalah pertama kali
Bila perselingkuhan pertama kali terjadi, maka masih ada peluang besar dia tak akan mengulanginya lagi. Dengan catatan, sudah benar-benar sadar atas kekeliruannya.
Kalau ini bukan yang pertama kali, dan pasangan sudah pernah berselingkuh sebelumnya, maka bisa jadi pertanda kalau selingkuh sudah jadi habit. Di kemudian hari, bisa terulang lagi.
4. Tidak meninggalkan ‘konsekuensi’ dari perselingkuhan yang dia lakukan
Seorang anak memang tak meminta untuk dilahirkan ke dunia. Namun, kehadirannya akan membuat hubungan jauh lebih kompleks, ketika dia lahir dari hasil hubungan perselingkuhan pasanganmu.
Mau tak mau, kamu nggak bisa menutup mata terhadap pengkhianatan yang telah dilakukan oleh pasanganmu itu. Karena nggak mungkin kan, kamu bersikap egois dengan menuntut pasanganmu untuk menelantarkan anak tersebut. Dia di sini hanyalah korban dari ketidakdewasaan orang tuanya. Butuh hati super lapang jika kamu ingin menerima kembali pasangan.
5. Kamu telah yakin sepenuhnya untuk memaafkan dan melupakan
Memaafkan saja tidaklah cukup ketika kamu ingin merajut kembali hubungan dengan pasangan yang telah berselingkuh. Kalau kamu nggak berusaha melupakan, menutup buku dari kisah yang lalu, hubungan yang baru akan riskan diwarnai dengan mengungkit-ungkit kesalahan.
Akibatnya, hubungan yang kamu jalani nanti menjadi toksik. Selalu diwarnai dengan prasangka buruk dan pertengkaran.
Memang sulit untuk bisa menerima kembali pasangan yang sebelumnya telah terbukti sudah merusak kepercayaanmu. Maka dari itu, ambil waktu dengan tenang sebelum kamu mengambil keputusan besar itu. Agar nantinya, tak jadi penyesalan!