Menulis bukanlah perkara gampang, namun juga tidak sulit jika memang serius ingin menulis. Pada dasarnya, pekerjaan menulis adalah pekerjaan yang pernah dilakukan semua orang, semenjak masuk di dunia pendidikan maka dari situlah sudah diajarkan untuk menulis. Hingga dewasa dan berhenti dari dunia pendidikan pun masih menulis, termasuk menulis status di berbagai sosial media.
Namun, yang saya maksud adalah tulisan-tulisan yang memang dimuat oleh media tertentu, seperti tulisan esai, opini dan lainnya. Tulisan-tulisan tersebut tentu tidaklah asal sembarangan menulis, butuh keahlian, keseriusan, kemampuan dan konsistensi. Sehingga dapat menciptakan tulisan yang terstruktur, fokus, tajam dan menginspirasi, serta dapat menyelesaikan suatu masalah.
Tulisan seperti demikian tentu sangat sulit terutama bagi penulis pemula, boro-boro ingin menulis dengan tulisan yang tajam dan dapat menyelesaikan masalah, menulis saja kadang berhenti di tengah jalan. Nah, berhenti di tengah jalan memang penyakit bagi penulis pemula, kehabisan ide, dan akhirnya tidak bisa menyelesaikan tulisan, maka tentu tidak dapat dimuat di media juga.
Namun, mesti dapat menjadi pegangan penulis terutama bagi pemula, yakni harus banyak membaca dan banyak berlatih. Walaupun, sering terjadi tulisan tidak selesai-selesai, tetapi yakinlah pasti akan ada yang bisa selesai jika memang punya usaha dan komitmen. Terkait dengan hal itu, saya punya beberapa tips sederhana agar tetap bisa produktif menulis setiap hari dan cocok bagi pemula.
Pertama, membuat catatan kecil setiap ada tema yang muncul di benak kepala. Tema tulisan sering kali sulit didapatkan ketika baru ingin memulai menulis, bahkan bisa saja tidak dapat menemukan dan akhirnya pusing juga. Justru, ide itu kadang muncul pada saat yang tak terduga, misalnya sementara jalan-jalan, saat berada di pasar, atau pun di tempat-tempat tertentu yang memungkinkan ide muncul tetapi selera waktu menulis tidak tepat.
Jadi, solusi sederhananya supaya ide itu harus segera dicatat supaya tidak kelupaan. Nah, dapat dicatat melalui handphone dari semua ide pernah muncul. Dengan melalui handphone jugalah, kita dapat menulis sewaktu-waktu.
Kedua, mencari waktu dan tempat menulis yang nyaman. Dari daftar ide yang sudah dicatat dan dikumpulkan tadi, selanjutnya boleh mencari waktu luang yang nyaman, tempat yang cocok, dan bahan mumpuni mengenai ide-ide yang sudah ditulis tadi untuk segera menulis. Misalnya dapat tentukan waktu luang saat di sore hari setelah selesai istrirahat, usahakan agar pikiran tetap jernih, tidak ada aktivitas lain dan suasan alam juga perlu mendukung. Jadi, pada saat itulah sangat cocok dan nyaman untuk menulis dari ide-ide yang sudah dicatat tadi.
Sebenarnya bukan melulu harus sore, waktu kapan pun semuanya bisa, asalkan nyaman dan dapat rileks menulis, ya enjoy saja. Ketika sudah menemukan waktu yang tepat untuk menulis, mulailah untuk komitmen menulis setiap hari. Ketika suda berkomitmen, saya pikir tentu bisa menulis setiap hari.
Ketiga, sering-seringlah membaca info hangat dan isu yang menjadi trending tofic. Mengetahui isu yang hangat bukanlah perkara sulit lagi bagi manusia, tentu setiap orang dapat melakukannya, asalkan punya media gadget atau sejenisnya, tentu itu dengan cepat dapat memperoleh isu yang sedang hangat diperbincangkan.
Ada banyak media-media yang dapat kita temukan. Biasanya jenis media memiliki ciri khasnya sendiri terkait tulisan yang dimuat. Kalau saya sendiri, sering membaca tulisan-tulisan di media Mojok. Selain karena memakai bahasa sehari-sehari dari tulisan terbit, juga ada humornya dan fokus tulisan pun tidak terabaikan. Bahkan, sudut pandang dari penulis yang tak kepikir pun juga ada. Jadi, saat membaca tulisan di Mojok seakan pikiran lebih terbuka untuk menulis dengan sudut pandang yang berbeda pula, itu sih bagi saya. Selain Mojok, Milenialis.id dan Voxpop pun tak tertinggal sebagai media yang cocok untuk tempat membaca.
Keempat, syarat utamanya menjadi penulis yakni banyak membaca dan banyak berlatih. Nah, kalau mau dapat produktif menulis setiap hari tentu perbanyak membaca, membaca bukan hanya buku ya. Tips sederhananya saat selesai membaca, tulislah poin-poin penting yang dapat menjadi bahan untuk menulis nanti, dan terlebih lagi terus menulis dan menulislah. Sejelek apa pun tulisan yang dihasilkan, tentu akan ada waktu untuk memperbaiki dan menulis kembali.
Penting juga untuk tidak menulis sambil mengedit. Tulis semua saja dulu dan biarkan banyak salah kata, typo dan lain sebagainya, serta selesaikan sampai apa yang terpikir di kepala tidak ada lagi. Setelah selesai menulis, barulah mengedit dan membaca kembali, dapat dibaca 3 sampai 4 kali sebelum dikirim ke media.
Dalam proses pengeditan pun, perlu juga butuh waktu yang nyaman, tidak melulu selesai menulis maka langsung edit. Biarkan saja tulisan yang belum diedit dihentikan, karena otak juga butuh istirahat. Bahkan proses pending dapat satu dua hari jika memang isunya tidak akan basi kalau lambat kirim. Jadi, tergantung kapan kita moot untuk mengeditnya, selagi isu tidak diburu-buru akan tenggelam.