4 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Sering Dilakukan Pekerja Pemula

Munirah | Riva Khodijah
4 Kesalahan Mengatur Keuangan yang Sering Dilakukan Pekerja Pemula
Ilustrasi Dompet Kosong. (pixabay.com/Chronomarchie)

Setelah lulus sekolah atau kuliah, kemudian mendapatkan pekerjaan pertama, pasti senang sekali. Akhirnya, kamu bisa mendapat penghasilan, sehingga sekarang sudah nggak lagi minta uang ke orangtua.

Namun, kamu jangan terlena dulu dengan euforia sudah berpenghasilan sendiri. Karena ada beberapa kesalahan keuangan yang kerap dilakukan oleh para pekerja pemula, menyebabkan di kemudian hari, tak memiliki tabungan atau kondisi finansial yang aman. Ini dia beberapa kesalahan itu!

1. Tak ada tujuan keuangan

Meski kamu baru bekerja, bukan berarti kamu nggak boleh untuk memiliki tujuan keuangan, misalnya untuk punya rumah sendiri, dana persiapan pernikahan, atau dana untuk menghajikan orangtua.

Kalau sejak dini kamu sudah punya tujuan, keuanganmu jadi lebih terkendali. Nggak hanya dihabiskan untuk bersenang-senang saja.

2. Tidak mempersiapkan dana darurat

Dana darurat ini sangat penting, mengingat kamu nggak bisa memprediksi masa depan. Jika tiba-tiba terjadi hal yang tak diinginkan, misalnya harus kehilangan pekerjaan, kalau ada dana darurat, kamu nggak harus kelimpungan atau berhutang. Karena dari jauh-jauh hari sudah dipersiapkan.

Jika kamu masih single, maka minimal sediakan dana darurat sebanyak 6 kali biaya pengeluaran. Misalnya, pengeluaran bulanan kamu 3 juta rupiah. Maka, dana darurat yang mesti kamu persiapkan, paling tidak sebanyak 18 juta rupiah.

3. Utang sebagai gaya hidup

Kesalahan lain yang juga sering dilakukan oleh orang yang baru pertama kali kerja, adalah menjadikan utang sebagai gaya hidup. Apalagi saat ini, pilihan pembayaran lewat cicilan sudah tersedia dengan begitu mudah. Kemudahan itulah yang kadang bikin kamu lupa, kalau utang itu mesti dibayar.

Karena nggak ada kontrol terhadap utang, akhirnya gajimu selalu habis untuk bayar cicilan. Maka dari itu, mumpung kamu baru bekerja, jangan jadikan ini kebiasaan.

4. Tidak mempersiapkan asuransi kesehatan

Ini yang sering tak terpikirkan sama sekali. Usia masih muda, jadi buat apa asuransi kesehatan. Toh, sudah ada asuransi dari kantor.

Justru kalau masih muda, sangat menguntungkan jika kamu sudah membuat asuransi kesehatan mandiri. Karena biaya premi masih murah.

Karena usia muda nggak jadi jaminan bakal sehat terus. Setidaknya dengan adanya asuransi kesehatan mandiri, kamu sudah punya ban serep jika ada hal yang tak diinginkan terjadi. Karena ingat, lho, asuransi dari kantor biasanya punya keterbatasan.

Nah, semoga dengan penjelasan di atas, kamu bisa menghindari kesalahan-kesalahan tadi, sehingga kondisi finansialmu bisa aman.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak