Membenci Seseorang? Lakukan 5 Hal Baik Ini agar Bencimu Tidak Semakin Menjadi-jadi

Ayu Nabila | Mutami Matul Istiqomah
Membenci Seseorang? Lakukan 5 Hal Baik Ini agar Bencimu Tidak Semakin Menjadi-jadi
Ilustrasi dua orang sahabat sedang bertengkar (Pexels) / Liza Summer

Sebagai manusia biasa, adalah hal wajar jika kita tidak menyukai atau membenci seseorang, seperti halnya senang dan sedih. Segala sesuatu memang ada pasangannya, maka tak mengapa jika kamu tidak menyukai bahkan membenci seseorang, yang terpenting, jangan merugikan dirimu atau dirinya. 

Suka dan tidak suka adalah hal yang tidak bisa dipaksa. Seringkali kita mencintai seseorang hanya karena hal sederhana. Begitu juga dengan membenci, kita bisa membenci seseorang hanya karena hal sederhana pula. 

Namun alangkah lebih baik, jika kebencian itu kamu pendam dalam hatimu sendiri agar tidak menimbulkan konflik-konflik tak berarti. Sebab, membenci seseorang juga akan merugikan dirimu sendiri, terutama secara psikologis. Daripada memikirkan bagaimana cara melampiaskan rasa benci dengan cara buruk, alangkah baiknya kamu melakukan 5 hal baik ini untuk mengontrol kebencianmu agar tidak semakin menjadi-jadi.

1. Tidak follow media sosialnya

Media sosial adalah hal yang paling memancing kebencian bertambah parah. Padahal, di media sosial pula setiap orang ingin membagikan cerita dan kesehariannya. Meskipun seringkali kepo dengan seseorang yang kamu benci, tapi hal tersebut sama halnya dengan kamu menyiksa dirimu sendiri. 

2. Batasi interaksi

Jika seseorang yang kamu benci adalah seseorang yang biasa bergaul ataupun memiliki lingkup sama dengan pergaulanmu, misalnya bersekolah ataupun kuliah di kampus sama, cobalah untuk mengurangi interaksi dengannya. Tidak harus kamu pindah kampus atau sekolah hanya karena kebencian yang tak seberapa.

3. Menentukan penyebab rasa benci

Membenci seseorang selalu memiliki alasan, entah itu di sengaja ataupun tidak. Misalnya, kamu membenci seseorang karena kebiasaannya pamer, atau kamu membenci seseorang karena tanpa sadar kata-katanya pernah melukai hatimu.

Dari penyebab yang sudah jelas itu, kamu bisa mengambil langkah. Jika penyebab kebencianmu kepadanya adalah karena sebuah kebiasaan, kamu bisa mengatakan langsung kepadanya agar menghentikan itu, agar berubah menjadi lebih baik. Sebab ini sudah menjadi kebiasaan, berarti tidak sekadar satu atau dua kali.

Kalau penyebab kebencianmu adalah karena perkataannya yang tanpa sadar membuat kamu terluka, kamu bisa memilih untuk menegurnya agar lain kali lebih memilah perkataannya, atau memaafkannya saja, karena dia tidak melakukan semua itu dengan sengaja. Jika kamu memilih memaafkannya, maka kamu harus ikhlas melupakan apa yang sudah terjadi dan menjalani hari-harimu seperti biasa seolah tidak ada apa-apa.

4. Menuliskan apa yang kamu rasakan

Kebencian kepada seseorang adalah hal yang tidak layak diceritakan, karena kebencian adalah hal yang mudah memancing banyak masalah. Jika kamu menceritakannya kepada orang lain, belum tentu bebanmu akan lebih ringan. Jika orang yang kamu ceritakan mengatakan kebenarannya kepada orang yang kamu benci, kamu bisa apa? Lebih parah lagi jika sesama sahabat sendiri, masalahnya bisa semakin panjang dan ruwet. 

Namun, kebencian juga perlu untuk diluapkan. Jika kamu tidak memiliki orang yang bisa dipercaya, maka kamu bisa menuliskannya agar perasaanmu jauh lebih baik. Buku dan pena bisa menjadi teman pengemban rahasia asal kamu tidak menyimpannya seenaknya.

5. Menambah kesibukan

Dengan kamu yang semakin sibuk, semakin sedikit waktu yang kamu miliki untuk overthinking. Semakin banyak aktivitasmu, semakin sedikit waktu luang untuk mengingat kebencian. Dengan kesibukanmu, kamu akan terfokus pada hal-hal yang menjadi tujuan dan harus segera diselesaikan, ehingga rasa untuk kebencian itu perlahan bisa dilupakan. 

Itu dia 5 hal baik yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi rasa benci agar tidak semakin menjadi-jadi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak