Jangan Selalu Mengiyakan, Ini 4 Akibat Sulit Menolak Permintaan Orang Lain

Hikmawan Muhamad Firdaus | Sunatus Solikhah
Jangan Selalu Mengiyakan, Ini 4 Akibat Sulit Menolak Permintaan Orang Lain
Ilustrasi sesekali menolak permintaan orang lain [Pexels/SHVETS production]

Apakah kamu sulit menolak permintaan orang lain? Selalu mengiyakan apa yang orang lain inginkan? Hati-hati, kondisi tersebut bisa membuat kamu dalam situasi tidak nyaman. Membantu adalah perilaku terpuji karena bisa meringankan beban kesulitan orang lain.

Tapi, kamu juga harus paham bahwa tidak semua permintaan tolong harus selalu diiyakan. Ada saatnya permintaan tolong boleh untuk ditolak. Apalagi jika memang tidak bisa menyanggupinya karena berbagai alasan.

Karena itu bukan ranahmu atau mungkin ada prioritas lain yang lebih penting untuk didahulukan. Jika kamu selalu mengiyakan karena sulit menolak permintaan, 4 akibat buruk berikut bisa menimpamu.

1. Mudah dimanfaatkan

Selau mengiyakan permintaan akan membuatmu mudah dimanfaatkan, apalagi jika kinerjamu bagus. Tidak jarang akhirnya orang berpikir untuk memanfaatkanmu demi kepentingan pribadi.

Bahkan mereka bisa menjadi sangat bergantung terhadapmu. Situasi ini tentu akan memberikan ketidaknyamanan. Belum lagi kamu juga memiliki kepentingan yang harus dikerjakan.

2. Beban pikiran bertambah

Sulit menolak permintaan akan membuat beban pikiran bertambah. Mengapa? Karena kamu akan merasa selalu memiliki tanggung jawab lebih terhadap kewajiban orang lain. Selain itu juga akan selalu berusaha menjadi yang terbaik karena tidak ingin menyinggung.

Mungkin hal tersebut akan bermanfaat untuk orang lain, tapi bisa merugikan diri sendiri. Apalagi jika kamu memiliki masalah pribadi yang belum selesai. Bukannya beban berkurang, malah bertambah.

3. Menimbulkan masalah baru

Akibat lainnya adalah bisa menimbulkan masalah baru. Hal ini mungkin terjadi ketika mengiyakan permintaan yang sebenarnya tidak kamu kuasai. Jadi, tidak perlu memaksa menerima permintaan jika terasa sangat memberatkan, kenali batas diri.

4. Kepentingan pribadi menjadi korban

Akibat terakhir adalah kepentingan pribadi menjadi korban. Terlalu memikirkan orang lain hingga kepentingan diri sendiri saja tidak diselesaikan. Ingatlah, membantu orang lain boleh, tapi selesaikan terlebih dahulu yang menjadi tanggung jawabmu.

Membantu adalah tindakan yang sangat baik, namun sesekali menolaknya bukanlah masalah. Asalkan kamu menolaknya dengan cara yang baik. Katakan maaf terlebih dahulu sebelum menolak, kemudian berikan alasan logis supaya orang yang meminta tolong dapat memahaminya.

Menolak permintaan orang lain bukan berarti apatis kok. Kamu juga harus memperhatikan skala prioritas, mana saja hal yang harus didahulukan dan boleh diakhirkan. Kenali batasan dirimu, karena seperti yang kita ketahui setiap orang memiliki titik lemah.

Sulit menolak permintaan jika terlalu berlebihan akan membuatmu berada dalam situasi serba salah. Tidak apa-apa jika orang lain akhirnya merasa kecewa ketika kamu tidak bisa membantunya karena alasan tertentu.

Jika memang tidak mampu dalam ranah itu, bilang saja. Daripada terlanjur mengiyakan, ternyata bukannya membantu, malah membuat masalah baru. Berusahalah tegas dengan diri sendiri. Membuat orang lain bahagia adalah hal yang baik, tapi kamu juga berhak untuk bahagia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak