Pembahasan tentang mantan bisa terasa sensitif bagi kamu yang baru saja putus cinta. Apalagi kalau kamu memang belum bisa sepenuhnya move on. Terkadang mendengar kabar tentang mantan justru membuat hatimu sedih sekaligus sakit. Tak jarang kamu meneteskan air mata karena menyesali perpisahan yang terjadi.
Boleh saja kamu menangisi mantan selama dia memang pantas diratapi. Misalnya, kandasnya hubungan yang kalian jalani akibat kesalahanmu sendiri. Atau selama ini kamu sudah sering membuat dia merasa lelah dengan hubungan tersebut. Namun, bila mantan kekasihmu adalah salah satu dari keempat tipe di bawah ini, daripada terus-terusan menyesali berakhirnya hubungan asmara, sebaiknya kamu segera bersyukur karena telah terlepas darinya!
1. Mantan yang Sering Kali Berbicara Kasar dan Main Tangan Padamu
Selama menjalin hubungan dulu, tak jarang kamu mendapatkan kekerasan verbal maupun non verbal dari dia. Mungkin hampir setiap kali bertengkar, dia selalu saja memakimu dengan kata-kata kasar. Belum lagi dia mudah sekali main tangan dan beberapa kali memberikan pukulan pada tubuhmu.
Tentunya kamu merasa tidak nyaman dan ingin segera mengakhiri hubungan, bukan? Sayangnya hal tersebut tidak bisa langsung terwujud begitu saja. Oleh sebab itulah bila sekarang kalian bisa berpisah alias putus, seharusnya kamu merasa tenang dan lega. Kamu tidak perlu menangisi kepergiannya apalagi sampai berlarut-larut meratapi kepergian orang toxic seperti dia.
2. Mantan yang Tidak Pernah Modal
Memberikan hadiah atau mentraktir doi makan saat kalian kencan memang hal yang lumrah dilakukan oleh sepasang kekasih. Akan lebih bagus bila kalian bisa bergantian, sehingga tidak hanya salah satu saja yang selalu keluar uang setiap kali jalan berdua. Untuk status hubungan yang memang masih pacaran, hal tersebut cukup adil kok bila dilakukan oleh kedua belah pihak.
Namun, selama pacaran dengan dia, ternyata hanya kamu yang keluar modal. Sedangkan dia tanpa rasa malu justru seringkali memintamu untuk membelikan berbagai hal yang dia inginkan. Meskipun kamu sudah bekerja dan memiliki penghasilan, tapi bukan berarti setiap kebutuhannya harus kamu penuhi, bukan? Oleh karena itulah kamu perlu bersyukur saat akhirnya bisa putus dari dia. Kamu tidak perlu menangisi kepergian orang yang selama ini hanya menyusahkan dan merugikan kehidupanmu!
3. Mantan yang Tega Menduakan Kamu
Pasti kamu merasa sangat terpukul saat mengetahui ternyata kekasihmu tega mendua. Sepertinya kamu juga tidak mau memberikan pintu maaf baginya dan memilih untuk mengakhiri hubungan kalian saja. Mungkin kamu merasa sedih setelah putus, tapi ketahuilah bahwa keputusanmu itu sudah tepat.
Karena itulah kamu tidak perlu menangis dan menyesali kepergian mantan. Yakinlah kalau kamu akan mendapatkan yang jauh lebih baik darinya. Toh, diberi kesempatan pun tidak menjamin bahwa dia tak akan mengulanginya, bukan? Jadi lebih baik kamu segera move on supaya bisa menemukan pengganti yang akan memperlakukanmu dengan sangat istimewa.
4. Mantan yang Memaksa Kamu Melakukan Seks
Kamu tidak perlu menyesal setelah putus dengan mantan kekasih yang semasa pacaran sering kali mengajak kamu untuk melakukan seks. Pastinya kamu merasa malu dan tak nyaman saat dia melontarkan ajakan semacam itu, bukan? Bahkan setiap kali kamu menolak, dia akan meluapkan emosinya dengan kalimat-kalimat kasar. Tak jarang doi juga mengancam akan menyakiti kamu dan orang-orang di sekitarmu kalau sampai permintaannya itu tidak dituruti.
Oleh sebab itulah bila akhirnya kalian bisa putus, kamu harus bersyukur dan merasa lega. Sebab kamu telah terselamatkan dari orang yang menjadi ‘racun’ dalam hidupmu. Saat inilah kamu mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga kedepannya kamu akan menemukan kekasih yang benar-benar mampu menghormati dan menghargaimu.
Meskipun melupakan mantan bukanlah perkara yang gampang, tapi kamu juga harus tetap berpikir logis. Jangan sampai kamu hanya mengandalkan perasaan hingga akhirnya menyiksa hatimu sendiri. Kalau mantan kekasihmu termasuk salah satu tipe di atas, sebaiknya kamu tidak menyesali berakhirnya hubungan dan tak perlu pula menangisinya. Ingat, kamu itu layak hidup bahagia!