Tiga Tipe Teman yang Patut Dihindari sebelum Merusak Diri

Hikmawan Muhamad Firdaus | Budi Prathama
Tiga Tipe Teman yang Patut Dihindari sebelum Merusak Diri
Ilustrasi pertemanan. (Pixabay.com)

"Seorang teman sejati adalah mereka yang memahami masa lalu kita, percaya pada masa depan kita, menerima kita apa adanya, dan selalu mengarahkan kita kepada hal yang positif.

Dalam hidup tentu kita selalu membutuhkan orang lain, bukan hanya dengan status pacar atau pun pasangan rumah tangga, melainkan sosok teman atau sahabat adalah hal yang juga sangat penting dalam hidup. Sejatinya seorang sahabat adalah mereka yang benar-benar menyatu dengan kehidupan kita, memahami keadaan kita, dan selalu mengatakan hal yang tak bisa dikatakan oleh orang lain. 

Sosok teman yang baik, posisinya bisa saja lebih dari saudara, meskipun tak sedarah. Namun, teman yang baik dan betul-betul mampu membawa kita menuju ke arah perubahan, untuk mendapatkannya itu tentu tidaklah semudah yang kita bayangkan. Mencari teman memang mudah, tetapi kalau sahabat sejati itulah yang tak mudah. 

Kalau kata bang Haji Rhoma Irama, bahwa banyak teman di meja makan, di waktu kita jaya. Akan tetapi, pada saat di pintu penjara itu teman malah tiada, seperti judul lagu saja ya. Artinya bahwa banyak orang yang bertopeng sebagai teman saat kita kaya, namun saat sengsara/melarat malah di situ teman menghilang. 

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat memilih lingkungan dan kepada siapa harus berteman, karena sosok teman akan berpengaruh kepada kehidupan kita. Jika kita berbaur dengan orang-orang baik, tidak menutup kemungkinan percikan kebaikan akan mendekat, begitu pun dengan orang yang tidak baik juga dapat dipengaruhi dari kebiasaannya. 

Bukan ingin membenci orang, melainkan memilih menghindar dari orang yang dapat menjerumuskan kita kepada lembah negatif. Apabila posisi kita tidak mampu memberikan perubahan positif kepada mereka, malah sebaliknya mereka yang justru dapat mempengaruhi kita untuk ikut kepada kemauan  mereka, maka hal tersebut perlu untuk dihindari secepatnya. 

Dengan demikian, berikut tiga tipe teman yang mesti dihindari dalam pertemanan, karena hanya akan membuang-buang waktu kita saja, dan tidak memberikan proses pengembangan positif pada diri kita. 

1. Teman julid

Ciri teman julid adalah mereka yang tidak senang atau iri melihat keberhasilan orang lain. Tipe teman seperti ini tentu sangat merusak proses pengembangan diri kita, karena tentu akan berpotensi menjatuhkan kita secara perlahan-lahan. 

Iya, kadang kala kita menganggapnya sebagai teman karena sering kumpul bersama, namun dibelakang layar mereka justru tidak senang melihat keberhasilan yang kita peroleh. Karakter teman seperti ini bisa juga disebut sebagai musuh di dalam selimut. Ia bertingkah layaknya sahabat sejati saat di depan atau saat sedang berhadapan langsung, akan tetapi ternyata di belakang malah menggunjing dan perlahan ingin menjatuhkan. 

Oleh karena itu, jika kita memiliki teman yang sudah ada tanda-tanda julid kepada kita, mesti itu ditelusuri dan segera diselesaikan sebelum menjadi virus dalam proses perkembangan kehidupan kita. 

2. Hobi mengeluh

Mengeluh sebenarnya boleh-boleh saja, selama hal itu tidak berlebihan. Yang keliru sebenarnya jika semua yang ada di dunia ini, itu dikeluhkan. Ada masalah sedikit langsung dikeluhkan, akhirnya tidak ada motivasi untuk berjuang dan kesabaran dalam menjalani proses, ujung-ujungnya tidak ada pengaruh positif pada diri. 

Teman yang hobinya mengeluh melulu, tentu dapat berdampak pada teman yang lain. Secara psikologis akan mempengaruhi teman yang lain untuk tidak semangat berjuang, alhasil teman yang lain pun bisa juga menjadi hobi mengeluh. Oleh karena itu, tipe teman seperti ini mesti dihindari kalau memang kita tidak mampu untuk mengubah kebiasaannya. 

3. Tidak mendorong untuk berkembang

Sama halnya dengan dua tipe di atas, teman yang tidak dapat mendorong kita untuk berkembang, patut untuk dijauhi, namun dengan catatan tidak membenci mereka. 

Teman yang tidak mampu mendorong ke arah perkembangan, dapat dihindari secara pelan-pelan, tetap memberikan pengaruh positif kepada mereka, namun pada saat mereka masih tidak berubah, ada baiknya untuk dihindari lingkungannya dan mencari lingkungan lain yang bisa membuat kita dapat lebih berkembang. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak