Persahabatan adalah suatu hubungan antara individu dengan individu lainnya yang menyenangkan dalam hidup. Dengan menjalin persahabatan, kamu bisa menghabiskan waktu bersama sahabat dengan berbagi hal apapun, mulai dari bersenang-senang sampai bertukar pikiran antara satu sama lain.
Namun adanya hubungan tersebut, banyak orang beranggapan tentang persahabatan yang sebenarnya belum tentu benar adanya. Sehingga, menimbulkan mitos seperti “sahabat selamanya” yang tidak ada kepastian atau kebenaran dari anggapan tersebut. Nah, berikut empat anggapan salah atau mitos tentang persahabatan yang perlu diubah.
1. Persahabatan itu harus selamanya
Anggapan ini paling banyak di anggap benar oleh sebagian orang, tapi perlu kamu ketahui bahwa tidak selamanya kamu dan sahabatmu bersama. Semua yang berawal dengan bersama pada akhirnya akan berpisah. Sama seperti hubungan sepasang kekasih yang pasti ada akhirnya juga.
Jika ada persahabatan yang bertahan seumur hidup, pasti akan lebih sering tidak. Dengan berjalannya waktu, kamu dan sahabatmu akan berubah. Akan ada perubahan sifat, kondisi, dan jarak antara kamu dan sahabatmu. Perlu diingat bahwa persahabatan tidak berarti menjanjikan kesetiaan abadi.
Oleh karena itu, kamu perlu menormalisasikan anggapan bahwa persahabatan sering berakhir dan gagal, dan itu tidak masalah.
2. Persahabatan sejati berarti tidak akan ada konflik
Masih menyangkut dari bahasan sebelumnya, salah satu faktor bahwa sahabat itu tidak akan selamanya adalah adanya konflik. Konflik itu sangat wajar dalam persahabatan, bahkan dalam hubungan apa pun. Sebuah persahabatan merupakan interaksi antara manusia yang kompleks dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Walau ada kesamaan antara persahabatan, pasti ada juga tidak ada kecocokan.
Hanya karena konflik, kamu menganggap bahwa persahabatan itu bukan persahabatan sejati. Perlu diingat kembali bahwa itu semua adalah hal yang wajar jika terjadi pada persahabatan. Faktanya, dengan adanya konflik akan menguatkan suatu persahabatan ketika mereka dapat bekerja melalui perjuangan dan bertahan ketika menyelesaikan suatu permasalahan, serta mengerti satu sama lain.
3. Bukan sahabat kalau tidak tahu apa yang kamu butuhkan
Selanjutnya, tentang sahabat yang dianggap tidak sejati jika tidak tahu apa yang dibutuhkan sahabatanya. Tentu saja anggapan ini salah, karena sahabat sama seperti keluarga atau pasangan romantis yang tidak selalu tahu apa harapan yang ada dipikiranmu.
Jangan menjadi egois karena kecewa sahabatmu tidak mengerti apa yang kamu butuhkan. Padahal, kamu sendiri tidak mengerti sahabatmu dengan beranggapan seperti itu. Katakanlah jika ada yang kamu butuhkan, jangan berharap dia akan tahu segalanya tentangmu.
Bahkan seorang teman yang telah mengenal lebih dari sepuluh tahun pun tidak dapat diharapkan untuk mengetahui kebutuhan kamu tanpa komunikasi yang baik. Suatu hubungan akan berjalan baik jika diiringi dengan komunikasi yang baik juga.
4. Tidak ada kata damai ketika bertengkar
Apakah jika persahabatan yang hancur tidak bisa diperbaiki kembali? Jawabanya bisa iya, bisa juga tidak. Percayalah bahwa suatu hubungan yang memudar bisa dieratkan lagi. Jika penyebab terjadinya pertengkaran karena suatu masalah, cobalah untuk menyelesaikannya dengan mencari solusi dan tidak menghakimi satu sama lain.
Itu semua akan terwujud juga dengan keyakinan yang kuat bahwa akan kembali bersama. Perlu diingat juga bahwa jangan terlalu dipaksakan, berilah waktu untuk berintrospeksi diri masing-masing.
Kalau pun tidak bisa kembali bersama menjalin persahabatan dan itu adalah yang terbaik untuk suatu persahabatan, setidaknya sudah berdamai dan tidak ada masalah lagi antara satu sama lain. Memilih untuk mengakhiri persahabatan juga termasuk tanda kedewasaan.
Itulah empat anggapan salah tentang suatu persahabatan. Apakah kamu salah satunya yang memiliki anggapan itu?