Kesepian yang dirasakan oleh seorang anak akan membuatnya merasa tidak disayang, tidak diinginkan, tidak ada yang memahami, dan banyak pemikiran negatif lainnya. Sebenarnya, tidak sekadar pemikiran, tapi memang itulah yang anak rasakan.
Kesepian yang dirasakan oleh anak akan membuatnya tumbuh menjadi seorang yang kehilangan rasa percaya diri, enggan bergaul dengan orang lain, dan nyaman dengan kesendirian. Hal tersebut tentu bukanlah kebahagiaan yang ingin kita lihat dari anak kita, bukan?
Sebagai orang tua, kita harus mampu menjadi seorang teman untuk anak, memberinya nasihat tanpa mengguruinya, selalu menyediakan waktu kapanpun anak membutuhkan. Hal tersebut akan membuat anak merasa disayang oleh orang tuanya.
Berikut 3 sikap orang tua yang membuat anak merasa kesepian. Hal ini wajib kita hindari.
1. Terlalu sibuk dengan pekerjaan
Semua orang tentu setuju bahwa mencari uang yang banyak untuk mencukupi kebutuhan keluarga adalah kewajiban setiap orang tua. Namun, kita juga harus sepakat bahwa anak memiliki hak yang harus dia dapatkan dari orang tuanya. Hak tersebut seperti hak mendapatkan kasih sayang dan perhatian, waktu bersama orang tuanya, sehingga anak akan merasa bahagia.
Banyak orang yang mati-matian bekerja untuk membuat anaknya bahagia. Padahal, kebahagiaan seorang anak tidak selalu tentang uang, tapi juga tentang kehangatan keluarga dan memiliki kedua orang tua yang selalu ada ketika dibutuhkan, agar anak tak merasa kesepian.
Sesibuk apa pun pekerjaan, usahakan untuk tetap memiliki waktu setiap hari khusus untuk berdekatan dengan anak, menghabiskan akhir pekan bersama, atau kehangatan yang lain. Kebersamaan tersebut akan membuat anak bahagia secara utuh.
2. Terlihat dekat namun terasa jauh
Orang tua yang berdekatan dengan anak tapi anak tetap merasa jauh dengan orang tua juga merupakan salah satu hal yang membuat anak merasa kesepian.
Hal ini biasanya disebabkan karena hubungan anak dan orang tua yang sudah renggang bahkan seolah tidak memiliki hubungan. Hal ini biasanya didasari karena orang tua memiliki sikap yang toxic, emosional dan kasar, sehingga hal-hal tersebut merusak hubungan antara orang tua dan anak. Orang tua yang seharusnya bisa menjadi pengayom keluarga justru terlihat sebagai monster yang menakutkan oleh anaknya.
Meskipun orang tuanya setiap hari di rumah, memiliki banyak waktu senggang, namun anak tidak akan mau berbagi ceritanya atau sekadar berdekatan dengan orang tuanya. Perasaan hambar yang menyelimuti seolah menjadi dinding pembatas yang sangat kuat. Hal tersebut membuat anak tidak memiliki tempat berlindung dan bercerita sehingga hidupnya terasa sepi, tidak ada yang mengisi.
3. Tidak mau mendengarkan cerita anak
Orang tua yang tidak mau mendengarkan cerita anak juga akan membuat anak merasa kesepian. Memangnya ada orang tua yang tidak mau mendengarkan cerita anak? Tentu banyak.
Orang tua yang tidak mau mendengarkan cerita anak ini biasanya akan memperhatikan hal lain ketika anak memulai pembicaraannya. Seperti lebih fokus kepada televisi atau layar ponsel yang dimiliki, atau seringkali orang tua seolah menyimak tapi pikirannya entah sedang berada di mana.
Ada pula orang tua yang ketika anaknya ingin bercerita maka disambut dengan kata "nanti ya, mama nyelesein ini dulu" beberapa saat kemudian "nanti ya, mama mau X dulu." Kalau menuruti pekerjaan rumah tangga, tidak akan ada selesainya. Ketika anak benar-benar mendekat dan meminta waktu agar kita mendengarkan ceritanya, sudahi dulu semua hal yang sedang kita kerjakan. Fokus dengan apa yang anak katakan.
Anak yang mau bercerita tapi merasa tidak ada yang mendengarkan akan membuat anak merasa kesepian. Orang tua yang tidak mau mendengarkan cerita anak akan memberikan kesan buruk dan merenggangkan hubungan keduanya. Sebelum terlambat, yuk perbaiki!
Nah, itu dia 3 sikap orang tua yang membuat anak merasa kesepian. Semoga kita bisa menjadi orang tua yang lebih peduli kepada kebutuhan anak. Tidak sekadar kebutuhan yang harus dibeli dengan uang, tapi juga kebutuhan anak secara emosional.