6 Manfaat Journaling untuk Menjaga Kewarasanmu di Tengah Dunia yang Rumit

Candra Kartiko | Nanik Writer
6 Manfaat Journaling untuk Menjaga Kewarasanmu di Tengah Dunia yang Rumit
Ilustrasi journaling (Pixabay.com)

Tak banyak dari kita suka melakukan journaling atau menyampaikan isi pikiran dan perasaan ke dalam tulisan. Mungkin karena dianggap sepele, alay, ataupun buang-buang waktu. Padahal tanpa disadari, menulis pengalaman emosional sangat bermanfaat, lho. 

Menurut banyak penelitian, menulis dapat dijadikan sebagai media penghilang penat, mereduksi stres dan depresi, serta membuat perasaan menjadi lebih baik. Lalu, apa saja manfaat lengkap dari kegiatan menulis atau journaling?

Berikut 6 manfaat journaling untuk menjaga kewarasanmu di tengah dunia yang rumit:

1. Membantu mengelola perasaan

Dengan menulis pengalaman emosional, kamu akan bisa mengelola perasaanmu dengan baik. Hal ini karena dalam aktivitas menulis, kamu akan dihadapkan pada pemilihan kata-kata atau diksi mana yang akan kamu gunakan dalam menggambarkan perasaanmu. Di sini kamu akan belajar bagaimana mengelola emosi, dari emosi negatif menjadi emosi positif.

2. Lebih Lega

Kamu akan mendapatkan kelegaan tersendiri ketika mampu menuangkan emosi dan perasaanmu ke dalam tulisan. Hal ini karena menulis dapat dijadikan sebagai media katarsis atau menuangkan seluruh isi perasaan secara bebas tanpa intervensi dari orang lain. Kamu bebas mengekspresikan segala macam perasaanmu tanpa takut akan dihujat ataupun ditekan oleh orang lain.

3. Membantu mengenal diri sendiri

Melalui proses menulis, kamu akan dapat mengenali siapa dirimu sendiri dan emosi apa saja yang tengah kamu rasakan. Kamu akan bisa merefleksikan dirimu sendiri ke dalam tulisan dan menjadikannya evaluasi pribadi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

4. Mengurai luka terpendam

Menulislah maka kamu akan mengurai luka demi luka yyang membuatmu memendam berjuta macam emosi. Keluarkan sedikit demi sedikit karena jika kamu terus menumpuk emosi terpendam tersebut, suatu saat akan meledak dengan dahsyat dan membuat kamu semakin terpuruk.

5. Memaafkan dan mengiklaskan masa lalu

Seringkali masa lalu yang begitu menyakitkan hadir mengiris perasaanmu dan membuatmu hidup dalam kebencian. Entah kebencian terhadap orang-orang yang telah menyakitimu atau malah justru membenci dirimu sendiri. Dengan menulis pengalaman emosional, kamu akan bisa mengevaluasi dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang kamu lalui.

Dengan begitu, kamu akan bisa dengan lebih mudah mengiklaskan setiap peristiwa menyakitkan dan memaafkan orang-orang yang telah menyakitimu.

6. Sebagai media curhat

Curhat tak melulu dapat kamu lakukan kepada orang lain. Tak selamanya orang terpercayamu akan selalu ada untuk mendengarkan ceritamu. Entah karena mereka sedang sibuk dengan masalahnya sendiri atau memang tengah sibuk dengan hidupnya sendir. Hal ini wajar, karena setiap orang berhak melanjutkan hidupnya masing-masing dengan waktu, tempat dan orang yang berbeda. 

Oleh karena itu, salah satu media yang bisa kamu gunakan untuk curhat setiap saat adalah melalui tulisan. Jika orang lain akan meninggalkanmu kapanpun mereka mau, maka tulisan selalu setia menemanimu. Ia tak pernah lelah menanti ceritamu dan dengan sigap mempersilahkan apapun yang ingin kamu ceritakan. Dengan begitu, kamu tak akan pernah kesepian.

Demikian 6 manfaat jurnaling yang bisa jadi bahan pertimbangan untuk menuliskan pengalaman emosimu. Semoga harimu menyenangkan!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak