Seringkali sebagai orangtua, kita mengkhawatirkan bakat apa yang dimiliki anak. Hingga akhirnya, karena ada nilai akademis yang menjadi patokan kecerdasan anak, tak jarang orangtua justru mengabaikan bakat dan minat yang sesungguhnya.
Menurut KBBI, bakat adalah sifat pembawaan dari lahir. Sementara minat adalah kecenderungan hati anak yang tinggi terhadap sesuatu yang ia sukai. Menyadur theAsianparent, pola asuh yang tepat membentuk pribadi anak mandiri dan penuh tanggungjawab. Inilah modal dasar untuk kehidupan yang bahagia.
Berikut tips agar kita bisa mendeteksi bakat anak sejak dini.
1. Pahami kebiasaan anak
Sebagai orangtua kita diwajibkan untuk memperhatikan anak, termasuk kebiasaan sehari-harinya. Apakah anak cenderung pendiam atau aktif berbicara di depan teman-temannya? Apakah ia cenderung menyukai matematika atau pelajaran seni?
Dari hal-hal sederhana ini, kita bisa menemukan minat dan bakat anak lalu mengembangkannya.
2. Arahkan bakatnya untuk diasah
Cara mengasah bakat si kecil bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan ekstra seperti les atau kursus. Menyarankan si kecil mengikuti lomba atau kompetisi umum juga bisa diterapkan sesuai dengan usia anak.
3. Jangan berekspektasi terlalu tinggi
Ada kalanya kita membayangkan profesi yang akan anak kita jalani di masa mendatang. Namun, anak usia pra-TK hingga sekolah dasar masih berada di masa eksplorasi. Oleh karena itu mereka gampang bosan.
Mungkin hari ini mereka sangat suka menggambar, 2 hari kemudian anak sudah tidak memiliki minat dalam hal tersebut. Jika anak tetap melakukan aktivitas selama lebih dari 2 hari, bisa jadi anak menaruh minat dalam subjek.
Meskipun sudah menjadi hobi si anak, kita jangan menuntut terlalu berlebihan padanya. Biarkan mereka mengeksplorasi dirinya sendiri, awasi saja dan bantu jika anak mengalami masalah.
4. Jalankan komunikasi dua arah
Inilah kunci membangun hubungan yang sehat dengan anak-anak. Dengarkan setiap ucapan mereka tanpa menghakimi, pilih kata-kata yang positif juga agar anak memiliki kepercayaan diri yang baik.
Tanyakan juga apa hal yang ia suka dan mudah dilakukan olehnya, apa cita-citanya, dan apa ada sesuatu yang ingin diraih. Pertanyaan ini akan membuat anak kelak bisa bersaing secara sehat di kemudian hari.
5. Beri reward dan pujian
Mengutip dari Halosehat, pujian merupakan cara terbaik mendisiplinkan anak segala usia. Juga dapat membangun self-esteem dan perilaku baik.
Puji anak saat ia melakukan hal-hal baik, dan jangan terlalu sering mengumbar pujian agar estimasi anak tidak menurun. Dan yang terpenting, pujilah prosesnya dan bukan hasilnya. Karena inilah pujian yang sifatnya membangun seseorang agar menjadi lebih baik di kemudian hari.
Nah, itulah cara mendeteksi bakat anak yang perlu diketahui orangtua.