Buku Hello Habits adalah sebuah karya dari Fumio Sasaki, yang merupakan seorang minimalis dan tergabung dalam tim pendiri situs web "Minimal & Ism". Buku yang ditulisnya ini mengajarkan kita tentang panduan, tips serta trik untuk memulai hidup minimalis ala Fumio Sasaki.
Fumio dalam buku ini banyak mengangkat tentang pengalaman pribadinya yang 180 derajat berubah sangat drastis kearah yang lebih baik.
Misalnya, Fumio yang dulunya seorang peminum alkohol, pecinta makanan manis, sulit untuk bangun pagi, dan malas untuk berolahraga menjadi seorang yang lebih baik dan jauh lebih positif.
Selain itu, dalam buku "Hello Habits" pun, Fumio membagikan prinsip-prinsip yang dirinya lakukan dalam membangun kebiasaan-kebiasaan baik. Kendati begitu, apa saja 5 prinsip utama membangun kebiasaan baru yang dia tuliskan dalam bukunya tersebut?
Berikut 5 prinsip utama membangun kebiasaan baru yang dirangkum dari buku "Hello Habits"
1. Tekad
Menumbuhkan sebuah kebiasaan baik dapat dimulai dari kebulatan tekad untuk menghentikan kebiasaan buruk.
Menurut Fumio Sasaki, Anda dapat mulai membulatkan tekad dengan memutus lingkaran toxic yang ada di sekitaran Anda serta menemukan sebuah motivasi dengan 3 cara dibawah ini:
- Rasa sakit yang Anda alami
- Harapan yang Anda lihat ke depan
- Rasa yakin Anda yang sudah lebih besar dari rasa takut Anda
Selain itu, pikirkan kembali konsekuensi terburuk yang akan Anda terima jika Anda terus melakukan kebiasaan buruk tersebut dalam 1 tahun ke depan, 5 tahun ke depan, atau 10 tahun ke depan.
2. Mindset
Mindset sangat berpengaruh besar dalam membangun kebiasaan baru, apalagi dalam menjustifikasi sesuatu hal.
Misal mindset Anda sudah menjudge seseorang itu jahat, maka sampai kapan pun Anda akan sulit untuk melihat sisi baik dari orang tersebut.
Maka dari itu, Growth mindset adalah hal yang paling Anda butuhkan jika Anda sedang ingin berusaha menumbuhkan kebiasaan baru.
3. Konsekuensi
Semua orang sepakat bahwa apapun pilihan hidup yang akan diambil, pastinya akan memiliki konsekuensi, baik itu konsekuensi yang positif maupun negatif.
Begitu pun dengan keteguhan dalam menumbuhkan kebiasaan baik, terdapat konsekuensi di dalamnya, baik itu konsekuensi yang positif maupun negatif yang akan Anda terima.
Sisi positifnya yaitu Anda akan memiliki kebiasaan baru yang baik dan hal tersebut tentunya akan mendukung langkah Anda menuju masa depan yang lebih baik.
Lantas, bagaimana dengan konsekuensi negatifnya? atau minimal dengan konsekuensi yang kurang mengenakkan diri Anda.
Misalnya ketika Anda sedang belajar menumbuhkan kebiasaan bangun di pagi hari, hal tersebut pasti memiliki konsekuensi, yaitu jam tidur Anda akan menjadi terbatas, pada pagi hari Anda akan merasakan kantuk dan seterusnya.
Maka dari itu, tantangannya adalah Anda harus bisa menerima konsekuensi negatif tersebut dengan cara mengatur pikiran Anda bahwa memprioritaskan konsekuensi yang positif merupakan sesuatu yang harus dipilih.
Contoh lain misalnya, dari kebiasaan bangun jam 4 tadi, Anda lebih punya banyak waktu luang untuk beraktifitas di pagi hari, serta dapat lebih fokus karena belum banyak distraksi.
4. Step by Step
Terkadang membentuk kebiasaan baik itu memang terasa sangat sulit untuk Anda lakukan, bisa jadi karena Anda menganggap hal tersebut merupakan hal rumit seperti benang yang kusut.
Misalnya Anda ingin membentuk kebiasaan membaca, yang Anda biasanya fikirkan dalam bayangan Anda adalah mencari buku yang tepat dengan pergi ke perpustakaan atau toko buku, kemudian baca berulang-ulang dan hal-hal lain yang cenderung membosankan.
Hal-hal tersebutlah yang terkadang membuat Anda malas untuk memulai kebiasaan baik tersebut. Melalui buku “hello habits” ini, Fumio Sasaki menawarkan solusi kepada para pembacanya.
Fumio Sasaki dalam buku “hello habits” menerangkan bahwa cara terbaik ketika hendak meciptakan sebuah kebiasaan baru yaitu dengan menuliskan step by step menuju kebiasaan baik tersebut di dalam sebuah buku atau jurnal.
Tulislah dari hal yang termudah, kemudian secara perlahan mulai beranjak menuju ke hal yang tersulit, yang tentunya wajib untuk ditulis.
Pasalnya, cara tersebut menandakan bahwa Anda serius dalam melakukannya, serta cara tersebut juga akan menyederhanakan pikiran Anda.
Ketimbang jika Anda hanya membayangkan rencana tersebut secara terus menerus. Secara tak sadar, dengan melakukan step by step dan menuliskannya, kebiasaan tersebut akan terlihat menjadi sesuatu yang Anda anggap mudah.
Selain itu, dalam buku tersebut Fumio Sasaki pun menjelaskan bahwa tak mengapa jika memulai sebuah kebiasaan baik secara perlahan. Pasalnya membangun sebuah kebiasaan tentunya membutuhkan waktu yang panjang.
Semua perubahan membutuhkan sebuah proses, maka dari itu, meski terkesan lambat jika Anda terus berusaha maju selangkah demi selangkah, pasti akan sampai ke tujuan.
Demikianlah 4 prinsip utama membangun kebiasaan baru berdasarkan buku Hello Habits yang bisa Anda coba lakukan.