Pada 29 Maret lalu pengumuman SNMPTN tahun 2022 resmi keluar oleh LTMPT. Sontak saja seluruh kolom trending sosial media dipenuhi dengan tagar #SNMPTN. Semua beranda medsos saya juga diisi dengan ucapan bahagia, syukur, dan senang karena lolos SNMPTN. Sebagai anak yang nggak mendapatkan kesempatan ikut SNMPTN, ada sedikit rasa iri di hati saya.
Namun dibalik kebahagiaan, ada juga ketidakbahagiaan dari beberapa anak yang saya temui dengan mudah di medsos. Namanya juga seleksi, pasti ada yang menang dan ada yang gugur. Mereka yang gugur di SNMPNT sepertinya jauh lebih banyak ketimbang mereka yang lulus.
Meskipun saya tidak pernah ikut SNMPTN, tapi saya paham bagaimana rasanya merasakan kegagalan. Saya sendiri juga dua kali gagal dalam mendapatkan kampus impian. Untuk itu kepada kamu yang gagal di SNMPTN, ada lima hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan. Diantaranya adalah:
1. Tidak ikut UTBK-SBMPTN
Sedih itu wajar kok teman-teman, apalagi gagal dalam SNMPTN yang merupakan jalur tanpa tes. Saat dinyatakan gagal, bukan berarti dunia hancur atau perjuangan kamu selesai. Masih ada jalur tes yang resmi dari pemerintah, yaitu UTBK-SBMPTN.
Jangan sampai karena gagal mendapatkan kampus utama, kalian malah jatuh sejatuhnya dan memilih untuk menyerah kepada kampus impian. Ingatlah bahwa setiap impian wajib untuk diperjuangkan dengan cara apapun, termasuk mendapatkan kampus impian yang kalian idamkan. Lulus atau tidak itu urusan belakangan, yang penting usahanya dulu.
2. Melaporkan LTMPT ke polisi
Meskipun terdengar konyol dan tak mungkin dilakukan, saya tetap mewanti-wanti sebagai sesama manusia yang baik. Bisa saja kan, ada siswa diluar sana yang kecewa berat dengan penilaian LTMPT sebagai penyelenggara SNMPTN.
Kemudian dia membuat laporan kepada polisi dengan dasar ketidakadilan. Aduh, kalau sampai itu terjadi, bisa bisa UTBK-SBMPTN malah diselenggarakan badan kementerian yang lain, misalnya Kementerian Pertanian. Atau nanti seluruh staf LTMPT termasuk ketuanya malah ditahan di jeruji besi. Jangan sampai ya.
3. Report akun resmi LTMPT
Masih dalam lingkup badan penyelenggara SNMPTN, mereka pastinya memiliki beberapa akun resmi sosial media. Misalnya seperti akun Twitter, Instagram, Email, Facebook, bahkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Nah jangan sampai karena anda terlalu kecewa kepada LTMPT, anda malah report semua akun resmi mereka.
Kasihan dong, nanti generasi seterusnya kalau mau nanya-nanya tenang SNMPTN ke siapa? Ke Pak Luhut? Eh, tapi bisa juga sih, kan beliau tahu semuanya. Eh maksudnya ya nggak bisa, Pak Luhut pasti ada pekerjaan lain daripada menanggapi pertanyaanmu yang salah tempat. Misalnya anda mereport akun resmi LTMPT dengan dasar pelanggaran hak cipta. Aduh, kasihan dong.
4. Melabrak LTMPT
Saya paham bahwa kekecewaan itu sesuatu yang tak mudah untuk dihadapi, apalagi terkait sesuatu yang bersifat impian kita sejak dulu. Gagal SNMPTN memang sebuah kemunduran, namun bukan berarti kita boleh bertindak seenaknya.
Jangan sampai anda mencari alamat kantor LTMPT, lalu merangsek masuk kesana sambil membawa tangkai sapu. Jangan, penilaian LTMPT pastilah ada khasiat tersendiri dan tidak salah. Ingatlah bahwa kekerasan takkan menyelesaikan masalah!
5. Tidak bersemangat menjalani hidup
Meskipun kedengaran mustahil atau berlebihan, faktanya banyak ditemui di media sosial dimana beberapa dari mereka yang gagal SNMPTN menjadi tidak berselera untuk melanjutkan hidup. Mereka memilih mengurung diri, menangis, menangis, menyalahkan diri sendiri, emosional, dan bahkan ada yang sampai tidak makan berhari-hari. Sebaiknya dihindari ya, sebab menyayangi diri sendiri dan menjaga mental itu sangat penting.
Teruntuk kalian yang gagal SNMPTN, mungkin sudah bosan mendengar kata-kata ini. Atau bisa saja muak dan kesal mendengarnya. Ya, kata-kata itu adalah tetap semangat. Gagal SNMPTN bukanlah akhir dari segalanya. Gagal SNMPTN bukan berarti impian kamu gagal.
Gagal SNMPTN bukan berarti kamu tidak layak. Tuhan hanya ingin melihat sekeras apa doa dan usahamu. Kalau kamu gagal, yakinlah bahwa Tuhan ingin kamu berusaha lebih dan lebih keras dari mereka yang lolos. Ingatlah bahwa setiap impian harus diperjuangkan.