Patut Dicoba! Ini 5 Manfaat Keluar dari Zona Nyaman saat Menulis

Hayuning Ratri Hapsari | Rizal Khoirul Huda
Patut Dicoba! Ini 5 Manfaat Keluar dari Zona Nyaman saat Menulis
Ilustrasi mengetik tulisan melalui laptop (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Ada kalanya kita kekurangan ide dan inspirasi saat akan menulis. Tentu hal ini sangat tidak mengenakkan apalagi jika terdapat tenggat waktu pengumpulan tulisan. Kurangnya ide menulis selain menghambat proses penulisan juga bisa mempengaruhi mood menulis bila tidak diatasi. Salah satu cara yang bisa kamu tempuh adalah keluar dari zona nyaman saat menulis.

Artinya, kamu bisa mengeksplor informasi maupun pengetahuan lain diluar hal yang biasa kamu tulis. Misalkan kamu sering menulis tentang berita sepakbola namun merasa jenuh dengan topik yang itu-itu aja, kamu perlu mempertimbangkan untuk membaca pengetahuan lain seperti kesehatan, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Memilih untuk keluar dari zona nyaman saat menulis dapat memberikanmu beragam manfaat seperti di bawah ini.

1. Melatih kreativitas

Keluar dari zona nyaman saat menulis berarti kamu perlu mengeksplor pengetahuan dan informasi yang selama ini jarang kamu gunakan sebagai topik tulisan. Hal ini membuatmu mendapatkan ilmu baru yang bisa berguna menjadi ide saat menulis.

Mempelajari pengetahuan baru memang tidak selamanya mudah. Namun jika konsisten dan mau belajar, hal ini justru dapat melatih kreativitas kita dalam menulis. Dikarenakan pengetahuan kita bertambah maka referensi tulisan menjadi lebih beragam dan kreatif.

2. Memudahkan dalam mendapat ide

Manfaat lainnya saat memutuskan untuk keluar zona nyaman saat menulis adalah memudahkanmu dalam mencari ide tulisan. Banyaknya pengetahuan baru yang kamu dapatkan dari membaca beragam bacaan maupun informasi di internet dapat menjadi layaknya bahan bakar berupa ide saat membuat tulisan.

Ambil contoh kamu biasanya membuat artikel tentang gaya hidup. Dengan mempelajari topik baru seperti kesehatan, entertainment, dan lain-lain tentu membuatmu mendapat referensi dari apa yang baru kamu pelajari tersebut.

3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis

Keluar dari zona nyaman dapat memberikan keuntungan bagimu karena bisa melatih kemampuan berpikir kritis. Saat mempelajari hal baru, mungkin terdapat rasa tidak nyaman karena informasi terasa asing bagimu. Namun hal ini jika ditekuni justru membuat kita fokus dan hati-hati saat menyusun tulisan dengan topik yang baru kita pelajari. Kamu juga cenderung melakukan riset mendalam sehingga tulisanmu menjadi berkualitas dan padat informasi.

4. Memiliki fleksibilitas dalam menulis

Keuntungan selanjutnya dengan memilih keluar dari zona nyaman saat menulis adalah meningkatkan fleksibilitas dalam menulis. Dengan beragam pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi tidak terlalu takut maupun khawatir jika diharuskan menulis bacaan dengan tema yang bukan merupakan kebiasaan kita. Diri ini dapat menjadi lebih tenang karena memiliki pengalaman dalam menulis berbagai topik dan jenis tulisan.

5. Memperluas peluang karier sebagai penulis

Tentunya dunia tulis-menulis sangatlah luas karena terdiri dari beragam jenis bacaan mulai dari fiksi maupun non-fiksi. Macam tulisan juga bermacam-macam mulai dari yang bersifat fiktif seperti puisi dan cerpen hingga yang memerlukan sumber maupun riset seperti artikel, makalah, hingga jurnal.

Memilih untuk keluar zona nyaman membuatmu mendapatkan beragam pengetahuan yang tidak hanya berguna saat menulis tetapi juga memperluas jenjang karier. Misalkan kamu yang biasanya menulis artikel tetapi mempelajari juga tulisan bersifat fiktif, maka peluangmu dapat bertambah selain menjadi peliput berita seperti jurnalis, kamu juga bisa menjadi novelis yang tentu dapat menambah sumber penghasilanmu dari menulis.

Melatih kreativitas, memudahkan menemukan ide, hingga memperluas peluang karier sebagai penulis adalah manfaat yang bisa kamu dapatkan saat memilih keluar dari zona nyaman saat menulis. Semoga artikel ini bermanfaat. Selamat mencoba!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak