Dibawa Sri Mulyani ke G20, Ini 6 Filosofi Nasi Kuning Asli Indonesia

Hernawan | denny suryadilaga
Dibawa Sri Mulyani ke G20, Ini 6 Filosofi Nasi Kuning Asli Indonesia
Ilustrasi Tumpeng (Pixabay mufidpwt)

Perhelatan G20 jadi ajang promosi kuliner khas Indonesia. Hal itu dilakukan oleh Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani dengan menyuguhkan nasi kuning lengkap pada para peserta pertemuan tersebut.

Dikutip dari Instagram Sri Mulyani, smindrawati, nasi kuning berbentuk tumpeng mini ini lengkap dengan urap sayuran, ayam, tahu bacem, sambel, bihun, kerupuk dan timun.

Para peserta acara Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Washington DC, Amerika Serikat pun mendapatkan pengalaman pertama merasakan lezatnya nasi kuning khas Indonesia.

Nah, di balik kelezatan nasi kuning ini ternyata ada filosofi mulai dari warna hingga lauk yang disajikan. Dirangkum dari berbagai sumber, kita simak bersama filosofi nasi kuning ini yah.

1. Melambangkan Kekayaan

Nasi berwarna kuning ini melambangkan gunung emas yang mengandung makna kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Sehingga nasi kuning ini biasa dibentuk kerucut yang kita kenal dengan nasi tumpeng.

2. Ayam

Umumnya lauk ayam yang digunakan pada nasi tumpeng ini adalah ayam pejantan atau ayam jago. Adapun filosofi dari ayam ini adalah menghindari sifat buruk seperti sombong, congkak dan merasa menang sendiri.

3. Ikan teri

Lauk berikutnya yakni ikan teri, yang mengandung filosofi kebersamaan dan kerukunan. Hal ini ditunjukan oleh kebiasaan hidup ikan teri yang bergerombol dalam lautan.

4. Telur

Telur dalam nasi tumpeng ini punya filosofi jika manusia diciptakan oleh Tuhan dengan fitrah yang sama. Umumnya telur dalam tumpeng dimasak pindang dan saat akan menyantapnya maka telur pindang ini dikupas terlebih dahulu. 

Filosofinya adalah semua tindakan harus direncanakan terlebih dahulu (dikupas), dikerjakan sesuai rencana dan dievaluasi untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

5. Sayur Urap

Selain lauk tersebut, ada juga sayur urap yang umumnya terdiri dari kangkung, bayam, kacang panjang, taoge. Untuk bumbu urab yang terbuat dari kelapa yang diparut.

Filosofinya dari semua sayuran itu adalah kerukunan, pemikiran ke depan dan mempertimbangkan sesuatu hal secara masak. Sedang bumbu urab mengandung filosofi urif (hidup) atau menafkahi.

6. Cabe Merah

Hiasan cabe merah umumnya diletakan pada puncak nasi tumpeng yang mengandung filosofi api yang akan memberikan penerangan dan manfaat bagi orang lain.

Nah itu tadi enam filosofi nasi kuning tumpeng yang diperkenalkan saat pertemuan FMCBG G20 di Amerika Serikat. Semoga filosofi itu akan membawa kebangkitan pada bangsa Indonesia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak