Siapa yang tidak ingin mempunyai orang tua yang selalu mendukung anaknya? Yang tidak pernah melarang, yang memberi kebebasan untuk memilih jalan hidup. Dan juga memfasilitasi apapun yang anaknya butuhkan. Tetapi untuk mendapatkan orang tua yang bisa mensupport itu tidak mudah. Karena sebagai seorang anak, salah satu takdir yang tidak bisa kita pilih adalah siapa orang tua kita?
Dilansir laman Healthline, istilah toxic parent bukanlah termasuk dari istilah media atau suatu konsep yang didefinisikan dengan jelas. Toxic parent atau toxic parenting biasanya digambarkan dengan perilaku orang tua yang terlalu mengekang, selalu membuat anaknya merasa bersalah, memiliki ketakutan, dan memaksakan kehendak kepada anaknya. Perilaku-perilaku tersebut dapat memberikan dampak negatif yang membentuk kehidupan anak mereka ke depannya.
Orang tua juga manusia, hal ini juga yang sering dimaklumi bahwa mereka mungkin berbuat salah. Akan tetapi, jika orang tua sudah terlalu banyak berteriak, atau melalukan hal-hal yang dapat merusak potensi diri anak mereka - bahkan secara tidak sengaja, dapat membuat segalanya sulit di masa depan.
Biasanya, Toxic parent ini lebih peduli dengan keinginan dan kehendak mereka sendiri daripada mempedulikan dampak perilaku buruknya kepada sang anak. Orang tua yang memiliki pola asuh yang tidak baik ini, memiliki kemungkinan besar tidak akan meminta maaf bahkan mengakui kesalahannya, mereka biasanya akan mengatakan jika semua yang mereka lakukan adalah yang terbaik bagi sang anak. Padahal, versi terbaik yang diberikan oleh orang tua, belum tentu sama dengan yang diinginkan sang anak.
Apakah orang tuamu tipikal toxic parent?
Ingatlah masa-masa kecilmu, lalu tanyakan pada dirimu sendiri :
"Apakah orang tuaku pernah melakukan kekerasan verbal padaku? Apakah mereka pernah mengatakan bahwa aku tidak berarti bagi mereka?"
"Apakah mereka pernah melakukan kekerasan fisik padaku dengan dalih agar berperilaku disiplin?"
"Apakah aku pernah takut dengan tindakan orang tuaku? Apakah aku pernah takut mengekspresikan perasaanku pada mereka?"
"Apakah mereka membuatku menyimpan rahasia tentang sesuatu yang pernah mereka lakukan kepadaku, seperti kekerasan fisik atau pun kekerasan seksual?"
Atau, kamu masih terjebak dengan hubungan semacam ini dengan orang tuamu :
"Apakah orang tuaku masih memperlakukanku seperti aku masih anak-anak?"
"Apakah mereka membuatku merasa bersalah dan merasa malu, agar mau menuruti kemauan mereka?"
"Pernahkah mereka menggunakan ancaman atau berperilaku manipulatif padaku?"
"Apakah aku hanya merasa tidak bisa memenuhi keinginan orang tuaku, ya?"
Jika kamu memiliki jawaban "Iya" dari salah satu atau semua pertanyaan di atas, maka kemungkinan, orang tuamu juga merupakan tipikal toxic parent.
Berikut adalah 5 tanda toxic parent, apakah orang tuamu termasuk?
- Hanya memikirkan dirinya sendiri. Dalam hal ini seorang anak seringkali akan merasa tidak pernah mendapatkan support secara emosional, beranggapan bahwa orang tuanya terlalu narsis, hingga merasa tidak pernah dipedulikan. Maka, sang anak kemudian akan bertanya, "Bagaimana dengan aku?"
- Melakukan kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Tindak kekerasan pada anak tidak selalu berupa pukulan, teriakan, atau pun ancaman. Tanpa mereka sadari para toxic parent ini terkadang melakukan kekerasan verbal, seperti panggilan nama yang tidak pantas, pengalihan kesalahan, sang anak sering didiamkan, ataupun perilaku gaslighting.
- Mengontrol perilaku anak. Toxic parent biasanya suka mencampuri urusan dan mengganggu privasi sang anak, mereka cenderung tidak akan memberikan kepercayaan dan ruang sendiri bagi anaknya untuk mengeksplor dirinya sendiri. Tidak jarang juga, mereka menjadi komentator pedas, yang selalu mengkritik keputusan atau apapun yang dilakukan oleh sang anak bahkan hingga mereka dewasa.
- Berperilaku manipulatif. Toxic parent sering kali berperilaku suka mengendalikan atau mengatur anaknya dengan memanfaatkan rasa bersalah atau rasa malu sang anak untuk mempermainkan emosinya. Hal tersebut bertujuan agar sang anak menuruti perintah mereka. Tidak jarang mereka juga akan menggunakan waktu, uang, atau barang lain sebagai alat untuk perilaku manipulatif mereka kepada sang anak.
- Tidak memiliki batas. Toxic parent cenderung suka mendorong anaknya berperilaku sesuai keinginan mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Saat sang anak lelah dengan perilaku mereka, maka tidak jarang mereka akan menyerah karena kelelahan hingga stres dan frustasi.
Apa yang harus kamu lakukan, jika orang tuamu tipikal toxic parent?
Keadaan buruk memang bisa dialami siapa saja, termasuk juga orang tua. Akan tetapi, jika perilaku mereka sudah di luar batas dari yang seharusnya, maka kamu sebagai anak harus keluar dari zona toxic parents tersebut. Karena jika kamu-seorang anak tumbuh dengan rasa bersalah dan rasa kebingungan yang besar, cenderung akan membawa beban dikemudian hari untukmu. Kamu juga harus berusaha untuk mengubah hubunganmu dengan tujuan hidupmu, dan berdamailah dengan dirimu sendiri.