9 Tanda Pasangan Narsistik yang Red Flag Banget Buat Kamu

Hikmawan Firdaus | Winda L.
9 Tanda Pasangan Narsistik yang Red Flag Banget Buat Kamu
Ilustrasi narsistik (Unsplash.com/@sammywilliams)

Seorang pengidap narsistik percaya bahwa mereka merasa lebih unggul dan lebih unik daripada orang lain untuk diakui dan diperlakukan seperti itu. Mereka sering tidak mampu untuk mengenali pendapat dan kebutuhan orang lain, serta mengabaikan masalah orang lain. Nampaknya sangat egois sekali bukan?

Menurut diagnostik manual dan statistik gangguan mental (DSM-S) terdapat 9 kriteria ciri seorang narsistik. Namun sebenarnya, untuk menetapkan bahwa seorang tersebut mengidap narsistik atau tidak, hanya perlu memenuhi 5 kriteria di antaranya. Berikut adalah ciri seorang narsistik.

  • rasa mementingkan diri sendiri yang berlebihan
  • keasyikan dengan fantasi kesuksesan tak terbatas, kekuatan, kecemerlangan, keindahan, atau cinta yang ideal
  • keyakinan bahwa mereka istimewa dan unik dan hanya dapat dipahami oleh, atau harus diasosiasikan dengan, orang atau institusi khusus atau berstatus tinggi lainnya
  • kebutuhan akan kekaguman yang berlebihan
  • rasa berhak
  • perilaku eksploitatif antarpribadi
  • kurang empati
  • iri pada orang lain atau keyakinan bahwa orang lain iri pada mereka
  • demonstrasi perilaku atau sikap arogan dan angkuh

Intinya, menurut terapis berlisensi Rebecca Weiler narsistik adalah keegoisan dengan mengorbankan orang lain, ditambah ketidakmampuan untuk mempertimbangkan perasaan orang lain sama sekali.

Seperti kebanyakan gangguan kesehatan mental atau kepribadian, ada derajat yang bervariasi keparahan narsistik ini.

Untuk itu, mengetahui tanda-tanda narsistik dapat membantumu untuk mengetahui apakah pasanganmu pengidap narsistik atau bukan. Berikut adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai dan tips untuk mengatasi narsistik.

1. Menawan, pada awalnya

Ketika kamu menjalin hubungan dengan seorang narsistik, pada awal hubungan mungkin kamu akan merasa bahwa hubungan kalian seperti dongeng, misalnya saja ia akan terus menerus memujimu, dan mengatakan bahwa ia sangat mencintaimu. Hal tersebut dilakukannya untuk membangun citra bahwa mereka adalah satu-satunya yang paling menghargai pasangannya.

2. Suka memonopoli percakapan dan berbicara kehebatannya

Orang dengan narsistik seringkali memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang meningka dan cenderung melebih-lebihkan prestasi dan berharap untuk diakui sebagai superior.

Orang narsisis suka terus-menerus membicarakan pencapaian dan pencapaian mereka sendiri dengan muluk-muluk. Mereka melakukan ini karena mereka merasa lebih baik dan lebih pintar dari orang lain, dan juga karena itu membantu mereka menciptakan penampilan yang percaya diri." kata psikoterapis peremajaan pikiran, Jacklyn Krol.

Mereka juga terlalu sibuk membicarakan diri mereka sendiri daripada mendengarkan dirimu. Ada dua karakteristik yang mencolok pada pasanganmu yang narsistik ini. Pertama, pasanganmu itu tidak akan berhenti berbicara tentang diri mereka sendiri, dan kedua, pasanganmu itu tidak akan terlibat dalam percakapan yang membahas tentangmu.

3. Memuji untuk dipuji

Orang narsisis mungkin terlihat sangat percaya diri. Kebanyakan orang dengan narsistik sebenarnya kurang percaya diri dan membutuhkan perhatian yang berlebihan dan kekaguman. Mereka membutuhkan banyak pujian, dan jika kamu tidak memberikannya kepada mereka, mereka akan memancingnya. Itu sebabnya mereka terus-menerus mendesakmu untuk memberi tahu mereka betapa hebatnya mereka.

Perbedaan utama antara orang yang percaya diri dan orang dengan narsistik adalah biasanya seorang narsistik ini membutuhkan orang lain untuk mengangkat mereka, dan dengan merendahkan orang lain. Dua hal yang tidak dilakukan orang dengan kepercayaan diri tinggi.

4. Kurang empati

Kurangnya empati, atau kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, adalah salah satu ciri khas seorang narsisis, kata Walfish. Orang yang memiliki NPD adalah sering tidak bisa meminta maaf dan memahami perasaan dan perspektif orang lain.

Apakah pasanganmu tipikal seorang yang peduli ketika kamu mengalami hari yang buruk di tempat kerja, bertengkar dengan sahabatmu, atau bertengkar dengan orang tuamu? Atau apakah mereka bosan ketika kamu mengungkapkan hal-hal yang membuatmu marah dan sedih?

Walfish mengatakan ketidakmampuan untuk berempati, atau bahkan bersimpati, sering menjadi alasan mengapa banyak hubungan orang-orang dengan seorang narsistik akhirnya runtuh.

5.  Tidak memiliki teman yang dapat bertahan lama

Penderita narsistik sering berkonflik dengan orang lain. Selain itu, orang dengan narsistik dapat berperilaku hipersensitif. Akibatnya, mereka mungkin bisa saja marah lalu menyerangmu ketika kamu ingin bergaul dengan orang lain.

Mereka mungkin mengklaim bahwa kamu tidak menghabiskan cukup waktu bersama mereka, membuat kamu merasa bersalah karena menghabiskan waktu bersama teman-temanmu, atau mencaci-makimu karena tipe teman yang yang baru kamu miliki.

6. Selalu mengganggu

Seorang narsistik mungkin awalnya terasa seperti menggoda, tapi kemudian menjadi jahat. Tiba-tiba, semua yang kamu lakukan, mulai dari apa yang kamu pakai dan makan hingga dengan siapa kamu dapat bergaul dan apa yang kamu tonton di TV, menjadi masalah bagi mereka. Antagonisme dan permusuhan adalah ciri-ciri yang terdokumentasi dengan baik pada orang yang memiliki narsistik itu.

7. Berperilaku gaslighting

Gaslighting adalah bentuk manipulasi dan pelecehan emosional, dan itu adalah ciri khas narsisme. Orang dengan narsistik mungkin berbohong secara terang-terangan, menuduh orang lain secara salah, memutarbalikkan kebenaran, dan pada akhirnya mengubah realitasmu —terutama dalam menanggapi sebuah tantangan otoritas yang mereka rasakan atau ketakutan akan pengabaian oleh seseorang.

8. Mereka merasa benar dalam segala hal, dan tidak pernah meminta maaf

Orang dengan narsistik sering digambarkan sebagai orang yang sombong dan memiliki perilaku atau sikap yang angkuh. Itu sebabnya berkelahi dengan seorang narsisis mungkin terasa mustahil. Sementara mengakhiri hubungan adalah rencana permainan terbaik dengan seseorang yang memiliki narsistik, Weiler menyarankan agar kita menghindari negosiasi dan argumen dengan mereka.

9. Tidak terima dan suka menyerang

Ketika kamu menunjukkan kepada mereka bahwa kamu benar-benar ingin selesai, mereka akan menyerang. Orang dengan narsistik sangat rentan terhadap penghinaan dan rasa malu, mereka sering menyerang orang lain ketika mereka merasa harga diri mereka terpukul. Jika kamu bersikeras bahwa kamu sudah selesai dengan hubungan itu, mereka akan membuat rencana untuk menyakitimu karena telah meninggalkan mereka.

Itulah 9 tanda narsistik. Tulisan ini bukan untuk mendiagnosis pasanganmu, akan tetapi memberikan informasi sehingga kamu lebih berhati-hati dan bisa mengambil sikap, ketika menjalin hubungan dengan seseorang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak