4 Tantangan Menuju Kedewasaan, Kamu Siap Menghadapinya?

Candra Kartiko | Rizky Melinda Sari
4 Tantangan Menuju Kedewasaan, Kamu Siap Menghadapinya?
Ilustrasi adaptasi (pexels/Brett Jordan)

Dulu saat masih kecil, kita selalu bermimpi dan ingin cepat-cepat menjadi orang dewasa. Pandangan anak kecil terhadap kehidupan orang dewasa adalah sebuah dambaan, kita akan bebas menentukan arah hidup, bebas melakukan hal apapun yang kita sukai, dan bebas mengambil keputusan sendiri.

Namun, setelah usia kita bertambah dan kedewasaan perlahan tapi pasti mulai menghampiri, ada kalanya kita justru merasa terlalu lelah dan mendambakan hidup menjadi seorang anak kecil yang polos lagi, yang hidupnya hanya dipenuhi dengan bermain dan bertemu teman-teman.

Setelah kita beranjak dewasa, ada berbagai macam tantangan yang siap menyambut kita. Apa saja tantangan tersebut? Menurut seorang psikologi perkembangan, Erikson, ada 4 tantangan yang akan dihadapi ketika seseorang memasuki kehidupan dewasa. Apa saja kira-kira?

1. Tanggung jawab baru

Usia dewasa artinya kita sudah diberi kepercayaan untuk memikul sejumlah tanggung jawab. Mulai dari tanggung jawab terhadap diri sendiri, belajar bersikap menjadi mandiri, hingga tanggung jawab terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.

Seiring bertambahnya usia, tanggung jawab yang dipikul oleh seseorang juga akan terus bertambah. Jika dulu kita hanya bergantung kepada orang tua, saat mulai memasuki usia dewasa, kita akan mulai memikirkan cara membalas kebaikan mereka terhadap kita.

2. Penyesuaian diri

Kedewasaan juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi. Seiring bertambahnya usia, lingkungan dan orang baru akan senantiasa menghampiri kita. Kita tidak bisa menolak itu semua, karena melalui lingkungan dan orang-orang baru itu lah kita bisa berkembang. 

Mau tidak mau, kita harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan orang lain. Hal ini bukan berarti kita harus memakai topeng agar terlihat sesuai dengan yang lain, tetapi lebih kepada kemampuan untuk menempatkan diri pada kodisi dan posisi yang tepat.

3. Perubahan nilai hidup

Jika dulu kita menganggap bahwa yang jahat pasti jahat dan baik selalu baik, seiring kita bertambah dewasa, sudut pandang yang kita dapatkan dari berbagai pengalaman akan membuat kita semakin memiliki wawasan yang luas dan sudut pandang yang tak terbatas. Tidak ada yang mutlak hitam dan putih. Bahkan, segalanya tampak seperti abu-abu.

Hal ini akan berdampak pada nilai hidup yang selama ini kita anut. Jika dulu saat kecil kita senang mengkategorikan orang berdasarkan sifatnya seperti jahat dan baik, ketika menuju dewasa kita akan sadar bahwa setiap orang, termasuk diri kita sendiri pasti memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing.

4. Orang-orang selalu datang dan pergi

Tidak ada yang abadi di dunia ini. Jika dulu mungkin kita memiliki sahabat sejati yang selalu bersama dan tidak terpisahkan, kita tetap tidak bisa menolak ketika akhirnya pada saat dewasa jalan hidup kita dengannya berbeda, sehingga menyebabkan perpisahan. 

Tidak perlu merasa khawatir, akan ada orang baru yang hadir menggantikan orang-orang yang pergi, meskipun seseorang di masa lalu kehadirannya tidak akan pernah bisa digantikan oleh siapapun. Menjadi dewasa berarti juga siap menghadapi pertemuan baru dan perpisahan.

Itulah empat tantangan yang akan dihadap seseorang ketika memasuki kehidupan dewasa. Ternyata, hidup sebagai orang dewasa tidak semenyenangkan khayalan kita saat kecil dulu. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menjalani kehidupan sebagai orang dewasa yang bahagia. Jika kita berhasil menemukan tujuan hidup dan memegang teguh prinsip, kita akan hidup sebagai orang dewasa yang bahagia.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak