5 Cara yang Dapat Dilakukan agar Bisa Berbicara Logis, Patut Dibiasakan!

Ayu Nabila | Budi Prathama
5 Cara yang Dapat Dilakukan agar Bisa Berbicara Logis, Patut Dibiasakan!
Ilustrasi orang mampu berbicara logis. (Pixabay.com)

Dalam hal berkomunikasi penting memperhatikan agar setiap penyampaian dapat tersampaikan secara baik, terlebih saat dalam forum formal. Mengingat banyak orang yang tidak bisa berbicara di depan umum dengan alasan kurang percaya diri atau tidak kemauan untuk berbicara. Padahal kemapuan berbicara dengan baik sangat penting dimiliki setiap manusia karena dapat mengembangkan  skill dan kepribadian seseorang.

Namun kemampuan berbicara dengan baik tidak cukup hanya bisa melafalkan suatu kata saja, tetapi mampu berbicara secara logis agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh  pendengarnya. Sehingga kemampuan berbicara secara logis adalah keunggulan tersendiri. Berbicara yang logis juga berpengaruh pada berpikir logis, tanpa berbicara yang logis bisa saja ucapan akan terdengar tidak berkesinambungan. Ucapan yang logis juga dapat meyakinkan seseorang atas apa yang kita sampaikan, dengan begitu komunikasi pun dapat dikatakan bisa berhasil.

Kemampuan berbicara yang logis tidak akan terbentuk dalam waktu satu malam, perlu latihan secara rutin dan membiasakan diri untuk memperhatikan ucapan diri sendiri. Menurut Oh Su Hyang salah satu pakar komunikasi terkenal di Korea Selatan, dalam bukunya yang berjudul “Bicara Itu Ada Seninya, Rahasia Komunikasi yang Efektif”, ia menyebutkan bahwa ada hal yang dapat dilakukan agar bisa berbicara secara logis, yaitu:

1. Berikan alasan yang tepat untuk argumen Anda

Ada baiknya setiap argumen atau pendapat yang kita ingin sampaikan selalu dilandasi dengan alasan yang tepat. Seperti halnya saat menulis esai, kita selalu diajarkan untuk membuat alasan atas esai tersebut, begitu pun dengan ucapan atau berkomunikasi. Sementara dalam percakapan sehari-hari, mungkin kita sering melupakannya karena kita tidak terbiasa menerapkan pola pikir yang logis. Padahal perbedaan antara pendapat yang beralasan dengan tidak berasalan bagaikan bumi dan langit.

2. Hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan

Dalam hal berkomunikasi jelas kita harus menyampaikan sesuatu sesuai dengan faktanya, kita tidak boleh melebih-lebihkan hanya karena ingin dipuji atau supaya yang kita sampaikan dapat diterima oleh audiens, artinya bahwa kita tidak boleh menyebarkan informasi bohong.

Misalnya kita tidak boleh menyimpulkan kalau semua orang Korea kejam hanya karena sebagian suka makan daging anjing. Mesti kita ingat bahwa kita tidak boleh menggeneralisasi sesuatu hanya dari contoh yang kecil. Walau kadang dari contoh kecil itu masuk akal, tetapi kita tidak bisa langsung ambil kesimpulan seperti itu.

3. Konsisten dalam bersikap

Pembicara yang baik tentu mereka selalu memiliki sikap konsisten, termasuk konsisten dalam berpendapat. Saat kondisi argumen kita lemah, kita bisa saja kebingungan dan mengeluarkan argumen baru berbeda yang telah diucapkan sebelumnya. Oleh karena itu, kita harus memiliki sikap konsisten saat menyampaikan argumen sejak dari awal hingga akhir.

4. Menggunakan kata-kata yang sederhana

Dalam hal berkomunikasi, seorang komunikator harus bisa mengetahui kondisi dan kepada siapa ia berkomunikasi, supaya seorang komunikator mampu menempatkan dirinya dan pesan yang disampaikan pun bisa diterima oleh pendengar. Misalnya saat berkomunikasi dengan mahasiswa bisa memakai bahasa mahasiswa, saat bertemu anak-anak bisa memakai bahasa anak-anak, dan lain sebagainya.

Kadang ada orang yang saat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, memakai bahasa tinggi, atau bahasa yang hanya diketahui dirinya sendiri seolah-olah ia yang paling tahu segalanya. Alih-alih ingin membantu menyampaikan pendapat, justru akan membuat penerima mengalami penolakan dari apa yang kita sampaikan. Perlu diingat bahwa ucapan yang sulit dimengerti adalah penghalang komunikasi.

5. Tetap tenang

Sering kali kita menemukan orang-orang yang sentimental saat berbicara dalam forum debat di televisi. Mereka biasa melontarkan perkataan yang tidak berhubungan dengan topik, misalnya mencari kesalahan untuk menyerang secara personal. Hal ini biasa muncul karena keadaan yang menjengkelkan dan dalam situasi tidak tenang. Patut diingat bahwa kekesalan dalam pembicaraan dapat menyebabkan pembicaraan tidak logis, maka situasi saat inilah sangat dibutuhkan sikap tenang.

Itulah 5 hal yang dapat dilakukan agar bisa berpikir secara logis. Kita mesti bisa mempraktekkannya secara konsisten dan kalau perlu dalam pembicaraan sehari-hari sekalipun. Ketika sudah melakukan lima hal tersebut, maka Anda dapat merasakan bahwa ucapan Anda dipenuhi oleh logika yang kokoh.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak