5 Sikap Menghadapi Korban Bullying, Bantu Mereka

Hayuning Ratri Hapsari | Rizky Melinda Sari
5 Sikap Menghadapi Korban Bullying, Bantu Mereka
Ilustrasi bullying (Pixabay.com)

Kasus bullying merupakan salah satu kasus yang cukup gawat dan harus segera di atasi. Kita tidak bisa membiarkan perilaku bullying semakin menjamur dan dianggap lumrah di kalangan masyarakat.

Bagaimanapun juga, peran lingkungan dan masyarakat sangat penting untuk memutus rantai bullying. Dampak yang ditimbulkan dapat memengaruhi kehidupan semua orang yang terlibat, baik korban, pelaku, bahkan yang hanya sekadar melihat jika tidak ditangani dengan tepat.

Berdasarkan tulisan Adit, A (2020), kita bisa ikut membantu mengatasi bullying dengan melakukan beberapa cara. Salah satunya dengan menjadi tempat curhat si korban. Berikut adalah beberapa sikap yang harus kita tunjukkan ketika korban bullying curhat kepada kita mengenai apa yang ia rasakan.

1. Tanggapi ceritanya dengan serius

Korban bullying biasanya merasa berat untuk menceritakan apa yang sedang dirasakannya. Kita tentunya harus bisa memberikan respon yang tepat dan sesuai untuk membuatnya tidak merasa sia-sia telah curhat. Jangan malah membuatnya semakin tertekan dengan berbagai reaksi kita yang berlebihan atau tidak sopan.

2. Ambil tindakan yang tepat untuk membantu 

Setelah mendengar curhatannya, kita bisa mengambil tindakan yang tepat untuk membantunya keluar dari permasalahan bullying yang menimpanya.

Kita bisa melaporkannya pada yang berwenang seperti guru, menyarankannya untuk tidak berurusan lagi dengan para pembully, dan lain sebagainya.

3. Yakinkan dia bahwa itu bukan salahnya

Ketika dia selesai curhat, kamu bisa memberikan tanggapan bahwa bullying tersebut bukan salahnya. Tidak ada satu alasan pun yang dapat membenarkan bahwa ia pantas dibully.

Katakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup bahagia. Apa pun yang terjadi sekarang, itu bukan karena kekurangan atau kepribadiannya yang aneh, tetapi memang para pembully itu yang tidak bisa menghargai orang lain dan belum sadar.

4. Hargai keterbukaannya

Kita juga harus bisa menghargai keberaniannya untuk curhat dan berkata jujur atas apa yang telah ia alami. Banyak korban bullying yang justru memilih untuk tetap diam karena takut atau malu menceritakan apa yang telah ia alami.

Kita harus bisa berempati padanya, berterima kasih karena ia telah mau mengungkapkan perasaannya dan memilih kita sebagai tempat curhat.

5. Terus perhatikan dan temani dirinya

Jika kita adalah teman sang korban, kita bisa membantunya mengatasi bullying dengan terus menemani dan memperhatikannya. Ajak ia untuk terus berada di sekitar kita, dengan demikian para pembully tidak akan mempunyai waktu dan celah untuk kembali membully-nya.

Itulah lima hal yang bisa kita lakukan ketika korban bullying memilih kita untuk mengungkapkan perasaannya atau curhat. Jangan sampai kita membiarkan rantai bullying terus berlanjut, cegah segera sesuai dengan kemampuan kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak