"Apakah kamu bersedia kerja lembur?"
Pertanyaan di atas mungkin sudah tidak asing didengar para peserta wawancara kerja. Pertanyaan itu agaknya dilontarkan hampir di setiap momen perekrutan oleh para perekrut atau HRD guna memastikan bahwa calon karyawan siap jika harus diminta bekerja lembur.
Beberapa pelamar mungkin tidak keberatan dengan budaya lembur perusahaan, namun, beberapa mungkin ragu-ragu antara menjawab 'iya' atau 'tidak'. Lantas, alih-alih pasrah akan jawaban 'iya', sebenarnya ada beberapa tips menjawab pertanyaan tersebut, loh. Apa saja? Yuk, simak selengkapnya!
1. Tanyakan lebih dulu sifat urgensinya
Sebelum kamu menyetujui atau malah terang-terangan menolak, ada baiknya, kamu menjawabnya dengan menanyakan terlebih dulu sifat urgensi pekerjaan tersebut. Misal, pekerjaan tersebut sifatnya adalah tambahan, maka kamu bisa menjawab bahwa pekerjaan pokokmu adalah prioritas, kamu tidak keberatan untuk mengerjakan pekerjaan tambahan tersebut lebih dulu jika memang bersifat urgen. Di sisi lain, kamu memberikan opsi penolakan secara halus jika kerja lemburan tersebut tidak terlalu penting dan mendesak.
2. Menyepakati jam kerja ekstra di perusahaan
Kalau kamu tipe orang yang memang giat dan gemar bekerja, mungkin lembur bukanlah sebuah masalah. Tapi, alih-alih langsung mengiyakan, ada baiknya jika kamu mendiskusikan lebih dulu jam kerja ekstra di perusahaan tersebut. Ini terkait dengan hak, dan kompensasi yang bisa kamu dapatkan. Banyak perusahaan yang tidak memiliki kejelasan jam kerja lembur, sehingga memungkinkan karyawannya bekerja hingga larut malam, tapi, dengan kompensasi yang tidak setimpal.
3. Boleh, asal kompensasi sesuai
Kamu juga bisa menyatakan siap bekerja lembur asal kompensasi yang kamu dapatkan memang sesuai. Sudah seharusnya jika kamu mendapatkan kompensasi dari bekerja lembur. Mungkin, tiap perusahaan memiliki reward yang berbeda, tetapi, setidaknya kamu mendapatkan hak yang semestinya. Menyampaikan kesiapan lembur jika kompensasi sesuai bisa menyelamatkanmu kelak ketika pekerjaan lembur menghadang.
4. Cari tahu budaya lembur perusahaan
Mencari tahu lebih dulu tentang budaya perusahaan akan jauh lebih baik. Misalnya, kamu sudah mengetahui bahwa posisi yang kamu lamar mengharuskanmu sering kerja lembur, maka tidak ada alasan untuk menolak. Tetapi, jika sebaliknya, maka sebaiknya kamu mencari tahu lebih dulu budaya lembur di perusahaan yang kamu lamar seperti apa. Apakah ada kompensasi? Berapa lama maksimal jam lembur? Atau seberapa seringkah kerja lembur diberikan?
Bekerja lembur memang tidak ada salahnya, selama hak dan kewajiban sama-sama terpenuhi. Selalu pelajari lebih dulu akan pekerjaan yang kamu pilih, agar tidak kewalahan nantinya.