Suka atau tidak suka, kita tidak sempurna dan pasangan kita juga. Mungkin sulit untuk memahami bahwa penerimaan adalah langkah pertama menuju pertumbuhan pribadi, perubahan, dan peningkatan diri. Kita dapat dengan mudah terjebak dalam gagasan kesempurnaan, dan merasa sengsara dengan diri kita sendiri ketika kita tidak dapat mencapainya.
Dengan menerima kekurangan kita dan memahami bahwa kesempurnaan adalah tujuan yang tidak dapat dicapai, kita dapat bergerak maju menjadi individu yang lebih sehat dan lebih bahagia.
Ketika kita berhenti mempermalukan diri sendiri dan bersikap kritis terhadap apa yang salah, kita tidak akan dilumpuhkan oleh ketakutan, keraguan, dan perjuangan kita, dan lebih mampu mengembangkan kekuatan kita, meraih tujuan kita, dan melihat sisi positif dalam diri kita.
Pemikiran yang salah dan tidak realistis juga terjadi ketika kita percaya bahwa kita harus menemukan pasangan yang sempurna — bukan hanya pasangan yang sempurna bagi kita, tetapi juga pasangan yang sempurna.
Sebuah hubungan tidak akan sehat jika dipenuhi dengan rasa malu, terlalu banyak menuntut, banyak ketidaksetujuan, kemarahan, keotoriteran, dan rencana-rencana tersembunyi. Hubungan yang sehat, sudah seharusnya penuh dengan penerimaan disertai dengan cinta.
Berikut adalah lima tanda kalau kamu sudah mulai berupaya mengubah pasanganmu:
1. Menyesal telah berada memiliki hubungan
Mungkin kamu telah berada dalam sebuah hubungan. Namun, kamu merasa menyesal karena ternyata dia tidak sesuai dengan apa yang diekspektasikan olehmu. Kemudian kamu memaksanya agar ia berubah sesuai dengan apa yang kamu inginkan.
2. Lebih berfokus kepada kekurangannya
Hal ini bukan pertanda baik jika kamu terlalu berfokus memperhatikan kekurangan yang dimiliki oleh pasanganmu. Yang perlu kamu ingat jika ia menceritakan kekurangannya adalah bagaimana kamu dapat membantunya untuk memperbaikinya, bukan merubahnya seperti yang kamu inginkan.
3. Sedari awal berniat untuk mengubahnya
Setelah kamu memilih pasangan, namun sebenarnya ia bukan tipeku dan kamu berniat untuk mengubah orang ini menjadi pasangan idealmu, maka ini bukan rencana yang baik. Hubunganmu mungkin akan dipenuhi perasaan marah, kecewa, dan patah hati karena pasanganmu mungkin tidak bisa berubah. Pola perilaku ini sangat terdistorsi karena dua prinsip dasar:
- Perubahan bersifat internal. Kita tidak dapat mengubah orang kecuali mereka ingin berubah. Kita hanya bisa mengubah diri kita sendiri.
- Kita mengendalikan diri kita sendiri dan perilaku kita sendiri. Kami tidak memiliki kendali atas orang lain.
4. Kamu putus dengan pasanganmu terlalu cepat
Kamu mungkin percaya bahwa kamu harus menyukai segala sesuatu tentang pasanganmu, dan ketika kekurangan dan rasa tidak amannya yang tak terhindarkan muncul, kami melarikan diri dan melanjutkan pencarianmu. Dengan tujuan untuk mencari seorang yang lebih sempurna. Hal ni tentunya akan menciptakan lingkaran setan pada sebuah hubungan karena kamu tidak dapat menghargai keunikan orang lain.
5. Memberikan syarat padanya
"Kalau kamu nggak mau kasih password Instagram kamu. Berarti kamu nggak cinta sama aku,"
Hubunganmu tidak akan memiliki ruang untuk tumbuh karena kami tidak bisa menghargai dan menerima pasanganmu. Hal ini akan menciptakan dinamika kekuatan yang tidak sehat, yang menumbuhkan kebencian dan lebih cepat membuat berakhirnya hubungan daripada tumbuh bersama.
Itulah 5 tanda kalau kamu berusaha mengubah pasanganmu. Jangan sampai kamu melakukannya ya!