Hubungan antara guru dan murid tak ubahnya seperti hubungan manusia lainnya, harus dibangun, dijaga dan dirawat. Tentunya, akan sangat menyenangkan jika seorang guru dapat melekat di hati murid-muridnya. Terkait ini, ada beberapa hal yang dapat membuat guru semakin disegani dan disayangi, di antaranya adalah:
1. Mengapresiasi karya dan hasil belajar murid
Ada banyak cara yang bisa guru lakukan untuk mengapresiasi karya dan hasil belajar murid, seperti mengungkapkan pujian atau memberikan hadiah kecil. Sayangnya, beberapa guru masih sulit melakukannya. Bahkan, lebih jauh lagi, ada pula guru yang cenderung meremehkan kemampuan muridnya.
Guru yang mengapresiasi hasil kerja muridnya akan membuat murid semakin giat dan semangat dalam belajar. Tidak hanya itu, guru juga akan melekat di hati para murid.
2. Terbuka dan menerima koreksi murid
Seorang pengajar tentunya sama seperti manusia lainnya, tak luput dari kesalahan, termasuk saat mengajar. Saat hal ini terjadi, tak jarang ada murid yang mampu mengoreksi dan memperbaiki penjelasan gurunya. Jika jawaban murid memang terbukti benar, tentu sudah semestinya sang guru menerimanya. Namun, tidak semua guru terbuka dan menerima koreksi dari murid, meski apa yang murid katakan memang sudah benar. Bisa jadi karena guru merasa harga dirinya terluka atau tidak ingin terlihat salah di mata murid-muridnya yang lain.
Guru yang mampu menerima koreksi dari muridnya saat ia melakukan kesalahan dalam mengajarkan sesuatu akan membuat anak didiknya merasa bahwa pendapatnya dihargai. Sang guru juga akan terpatri di hati para murid sebagai guru yang rendah hati.
Guru yang tak mau mengakui kesalahannya, apalagi sampai mengintimidasi dan menganggap anak didiknya kurang ajar karena telah berani mengoreksinya, hanya akan meninggalkan kesan kurang baik di mata para murid dan hal ini bisa saja membuat mereka enggan menyampaikan kebenaran di masa mendatang.
Alih-alih marah, guru semestinya merasa senang jika anak didiknya mengoreksi saat guru melakukan kesalahan, karena itu artinya sang murid belajar. Dengan begitu, guru juga akan terhindar dari mengajarkan hal yang salah kepada muridnya dan bisa langsung memperbaiki jawabannya. Bukankah justru akan lebih mengerikan jika para murid menerima pengajaran yang keliru? Jika memang cara murid dalam mengoreksi guru masih belum tepat, di sinilah tugas guru untuk mendidiknya. Ajarkan ia cara yang baik dan santun ketika mengoreksi orang lain.
3. Menjadi teman belajar
Cara komunikasi yang baik kepada murid juga mempengaruhi perasaan dan penerimaan anak didik saat belajar. Ketika guru memosisikan diri sebagai teman belajar bagi para muridnya, misalnya dengan mengatakan bahwa ia juga sama seperti murid-muridnya, yakni masih sama-sama belajar dan menuntut ilmu, secara tidak langsung hal ini dapat membangun respek murid terhadap gurunya.
Sebab, baik guru ataupun bukan, alangkah baiknya setiap individu selalu melihat dirinya sebagai pembelajar. Dengan begitu, kita akan senantiasa mau belajar dan tidak akan merasa bahwa kita jauh lebih pintar dari orang-orang lainnya.
Demikian tiga hal yang dapat membuat guru semakin disegani dan disayangi. Teruntuk para guru, semoga tetap semangat dalam mengajarkan ilmu kepada para anak didik!