Perhatikan dan Terapkan Hal Ini, Siap-siap Otomatis Jadi Menantu Kesayangan

Hernawan | Ismi Faizah
Perhatikan dan Terapkan Hal Ini, Siap-siap Otomatis Jadi Menantu Kesayangan
Ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/olly)

Ada ungkapan bahwa anak perempuan yang telah dipersunting sejatinya tetaplah orang asing di keluarga suami. Tidak mudah memang hidup satu atap bersama mertua. Kalau masih pengantin baru mungkin masih terkesan baik-baik saja. Jika sudah lama baru ketahuan seluk-beluk tingkah laku yang bisa saja menjengkelkan. Banyak orang bilang seribu banding satu mertua akur dengan menantu perempuan. Menurut kalian mitos atau fakta nih? 

Semua kembali kepada kepribadian masing-masing ya. Sebab, banyak juga kita saksikan mertua dan menantu kalau dalam bahasa jawa hubungannya adem-ayem tentrem.  Oleh karena itu, perhatikan hal-hal berikut supaya bisa menjalin interaksi yang erat dengan mertua. 

1. Tunjukkan Rasa Hormat

Harus diingat apabila kalian masih tinggal bersama mertua artinya tahta tertinggi masih dipegang beliau. Jadi sebagai orang yang lebih muda tunjukkan rasa hormat yang tidak dibuat-buat bukan pula pura-pura. Lakukan dengan tulus bukan kepalsuan. Hormati sebagaimana kalian ingin diperlakukan. Sopan dan ramah sangat perlu apalagi mengingat beliau adalah orang tua suami. Orang yang melahirkan, mendidik dan membesarkan suami yang sekarang mendampingi kalian.  

2. Pahami Kebiasaannya 

Kebiasaan adalah sesuatu yang sudah melekat, mendarah daging, kadang kala susah untuk diubah. Setiap orang pasti memilikinya termasuk mertua kalian.

Pahami kebiasaan beliau mulai dari jam bangun, kegiatan sehari-hari, tempat menyimpan barang-barang dan semuanya tentang kebiasaan setiap hari dari pagi hingga malam. Kemudian berusahalah untuk mengimbangi beliau. Karena di rumah mertua meskipun kita telah menjadi anak menantu, istana yang kita tempati tetaplah beliau ratunya. Berkompromi dengan keseharian beliau bukan hal yang sulit selama kita mau melakukannya. 

Seperti meletakkan barang-barang dapur misalnya. Jangan lakukan perubahan tempat kecuali beliau mengizinkan. Tidak semua orang suka dengan hal baru. 

3. Sering Ajak Mengobrol 

Mertua kalian tipe orang yang tidak banyak bicara atau malah sering cerewet? Maklumi saja orang tua pasti banyak maunya. Sabarnya dikencangin ya. Sekeras apa pun batu suatu saat akan terkikis juga jika terus tertetesi air. Pepatah lama. 

Ajak mertua mengobrol tentang masa lalu. Mulai pancing obrolan tentang bagaimana masa kecil beliau atau masa kecil suami kalian, dengarkan dengan baik sesekali beri tanggapan tanpa memotong perkataan beliau. Di masa lampau setiap orang pasti mempunyai banyak kisah yang tidak semua orang tahu. Dengan menanyakan kenangan-kenangan dahulu diharapkan beliau akan lebih luwes bercerita dan merasa nyaman bersama kita. Jika sudah berhasil, lanjutkan dengan perbincangan hangat tentang keseharian, tayangan kesukaan maupun masa depan. 

4. Jangan Merasa Sok Pintar 

Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang suka berhadapan dengan manusia yang sok pintar, terkesan menggurui, sok paling tahu. Apalagi orang yang lebih tua jauh lebih berpengalaman. Berbicara dengan nada sok tahu hanya akan membuat kalian memiliki poin negatif dimata keluarga suami. Walaupun dalam beberapa hal pandangan kalian berbeda dengan mertua, kalian sebenarnya lebih mengerti, tetap tunjukkan rasa ingin tahu. Apabila ingin meluruskan suatu persoalan, gunakan kalimat serta nada bahasa yang tidak menyinggung.

5. Beri Hadiah 

Berbagi itu indah. Apalagi berbaginya dengan keluarga. Anggap mertua orang tua sendiri. Sayangi dan cintai mereka sebagaimana kita patuh pada orang tua kandung kita. Kebaikan yang ada pada suami, juga karena proses panjang didikan mereka. 

Belikan suatu barang atau makanan kesukaan beliau saat ada rezeki lebih. Lebih bagus lagi jika kalian memasak untuk beliau. Tunjukkan perhatian namun tidak berlebihan. Pas sesuai porsinya. Rawatlah mereka dengan tulus dan ikhlas sebagai bentuk pengabdian terhadap suami. 

6. Berbaur Dengan Keluarga Besar

Sungkan adalah hal yang wajar dimiliki orang yang baru bergabung dengan salah satu keluarga besar melalui jalur pernikahan. Akan tetapi, jangan sampai keterusan. Misalnya saat mertua menyuruh agar kalian ikut membantu acara salah satu sanak saudara yang akan mengadakan hajatan. Meskipun terkadang malas, tidak suka, risih bertemu banyak orang, tetaplah paksa diri sendiri untuk patuh. Jangan mencari alasan agar tidak datang kecuali memang benar-benar berhalangan. Bersosialisasilah dengan saudara-saudara beliau. Patuhi beliau selama hal tersebut mengarah pada kebaikan serta tidak merugikan kalian.

Sudah siap mempraktikkan? Semoga berhasil. Tetap sabar mendampingi suami meskipun belum memiliki istana sendiri. Keenam hal di atas semoga dapat membantu kalian. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak