Mau Beli Rumah? Ini 5 Kiat Menentukan Lingkungan Toleransi Penuh Kenyamanan

Hikmawan Firdaus | irsya dunnas
Mau Beli Rumah? Ini 5 Kiat Menentukan Lingkungan Toleransi Penuh Kenyamanan
Ilustrasi perumahan. (Unsplash.com/ Breno Assis)

Kamu pasangan baru saja menikah? Atau kamu pasangan sudah bertahun-tahun menikah yang memiliki cukup dana untuk membeli calon hunian baru? Artikel ini sangat tepat kamu baca dan terapkan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah hunian di kompleks perumahan. 

Mengapa kamu perlu membaca artikel ini? Tentu sebagai makhluk sosial kamu tidak bisa hidup dalam sebuah komunitas atau lingkungan sosial yang egois. Mungkin bisa hidup, tapi tidak menemukan kenyamanan dalam berinteraksi. Alih-alih ingin menemukan lingkungan yang nyaman, justru kamu menyesal karena tak sekalipun merasakan kedamaian.

Nah berikut kami ulas 5 kiat menemukan lingkungan yang nyaman dan toleransi, sebelum kamu menyetujui besaran nominal harga calon rumah yang akan kamu beli.

1. Kenali Ketua RT-nya, dan Lihat Caranya Menyambut Calon Warga Baru

Ini mungkin bagian terpenting di awal jika kamu akan menentukan calon hunian baru yang akan dibeli. Apa pasalnya? Sebab kepemimpinan suatu organisasi atau sebuah komunitas menentukan kualitas warga atau orang-orang di dalamnya. 

Lihat bagaimana ketua RT ini menyambut kamu sebagai calon penghuni baru. Jika kamu sudah diribetkan dengan urusan administrasi dengan patokan harga tertentu sebagai calon warga baru, kamu patut mempertimbangkan melanjutkan pembelian di lingkungan tersebut.

2. Tetangga Cuek atau Peduli?

Ini juga penting, jika kamu sudah melihat calon tetangga depan, samping rumah kamu sudah menunjukkan gestur kurang ramah dan tidak tersenyum, dipastikan kompleks lingkungan tersebut adalah lingkungan yang kurang baik untuk kehidupan sosial antar tetangga. 

3. Aktivitas di Rumah Ibadah

Walaupun kamu merasa kurang religius, namun kamu patut menengok aktivitas rumah ibadah di kompleks perumahan tersebut. Apakah sering berkegiatan, atau warga kompleksnya sering memusat kegiatan di tempat itu. Jika rumah ibadah saja aktif berkegiatan, kemungkinan besar warganya adalah masyarakat yang pro aktif.

4. Aktif Siskamling

Walaupun perumahan elit sekalipun menggunakan sistem keamanan sendiri, namun penjagaan kompleks perumahan dengan sistem berjadwal antar penghuni menunjukkan kepedulian dan kekompakan yang tinggi. Mengapa ini menjadi sudut pandang yang menjadi pertimbangan? karena saling menjaga aset dan keamanan menunjukkan tingkat toleransi yang terukur.

5. Rutin Rapat Warga

Demokrasi terbentuk dalam format dan kondisi apapun, termasuk menampung aspirasi warga penghuni perumahan. Jika sebuah komunitas atau kompleks perumahan warganya sering kali mengadakan pertemuan rutin, dipastikan kondisi sosial di wilayah itu terjaga dengan sangat baik dan saling memiliki kepedulian. 

Menarik, bukan? namun kamu mestinya tak sekedar menuntut dan menginginkan lingkungan sosial yang nyaman dan baik, tapi kamu sendiri adalah pribadi yang kurang suka bergaul.

Video yang mungkin Anda lewatkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak