Apakah kalian pernah bertemu dengan anak-anak usia sekolah yang berbicara dengan dua bahasa dalam kehidupan sehari-hari? Kemampuan seseorang yang tumbuh dan berkembang dengan dua bahasa dikenal dengan istilah bilingual.
Di samping penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara, di negara Indonesia sendiri umumnya anak-anak memiliki kemampuan untuk bercakap dengan berbagai bahasa lain termasuk bahasa daerah masing-masing.
Karena keberagaman suku di negara ini juga, secara tidak langsung anak-anak yang berasal dari suku Jawa akan belajar cara berbicara dalam bahasa Jawa melalui orangtua mereka. Begitu pula dengan mereka yang lahir dan tumbuh di kota lain di Indonesia.
Namun untuk saat ini, konsep bilingual dari seorang anak biasanya dilihat dari kemampuan mereka saat berbicara dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris.
Hal ini mungkin tidak terlalu mengejutkan bagi sebagian orang, namun tak sedikit dari masyarakat justru menilai bahwa perilaku tersebut membawa dampak negatif untuk masa depan mereka.
Padahal kemampuan bilingual pada anak ternyata menyimpan banyak fakta menarik yang tidak diketahui oleh banyak orang. Dilansir dari artikel HealthyChildren.org, berikut ini 5 fakta menarik dari kemampuan bilingual yang dimiliki oleh anak.
1. Kemampuan bilingual tidak menyebabkan anak terlambat bicara
Mitos yang berkembang di tengah masyarakat menyebutkan bahwa anak yang bicara dengan dua bahasa akan mengalami keterlambatan dalam belajar bicara.
Anggapan tersebut ternyata tidak benar, karena setiap anak memiliki tahapan yang sama dalam belajar sebuah bahasa. Sementara itu kemampuannya dalam berbicara akan meningkat mengikuti bertambahnya usia mereka.
Hanya karena orangtua tidak bisa mengerti apa yang diucapkan oleh anak ketika belajar bicara, bukan berarti mereka mengalami keterlambatan dalam proses tersebut.
2. Berbicara dengan dua bahasa tidak menyebabkan gangguan bicara pada anak
Masyarakat seringkali menganggap bahwa anak-anak yang belajar dua bahasa saat kecil akan mengalami gangguan ketika besar nanti. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar ya.
Jika seorang anak bilingual memang mengalami kesulitan ketika mengucapkan kata, maka kesulitan ini tidak hanya terjadi pada salah satu bahasa saja, namun semuanya.
3. Belajar dua bahasa tidak akan membuat anak bingung
Anak yang belajar dua bahasa sejak kecil kemungkinan besar akan sering melakukan mix bahasa ketika berbicara. Hal tersebut wajar terjadi dan tidak membuat mereka bingung seperti yang dikatakan orang-orang.
Seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan lebih memahami dan menggunakan bahasa sesuai kebutuhan secara baik dan benar.
4. Anak bilingual tetap bisa berprestasi dalam hal akademik
Banyak orang yang berpendapat bahwa anak-anak yang sudah bicara dalam dua bahasa sejak kecil akan kesulitan untuk beradaptasi ketika menginjak usia sekolah.
Pendapat ini bisa muncul karena kebiasaan dan kebijakan sekolah negeri di Indonesia yang menggunakan satu bahasa dalam proses belajar mengajar yaitu bahasa Indonesia.
Namun pendapat tersebut kurang tepat dan tidak relevan untuk beberapa kalangan orangtua yang memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah yang telah menerapkan bahasa Indonesia dan Inggris dalam kegiatan belajar mengajar.
Karena sekolah yang menerapkan bilingual dalam kegiatan belajar mengajar, tetap bisa mengantarkan siswa-siswinya menjadi anak yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
5. Usia anak tidak mempengaruhi kemampuan anak dalam berbahasa
Ada yang bilang jika anak-anak tidak dibiasakan berbicara dalam second bahasa sejak kecil, kemungkinan mereka tidak akan bisa lancar berbahasa ketika dewasa nanti.
Pendapat ini juga kurang tepat, karena belajar sebuah bahasa bisa dimulai kapan saja meskipun mereka telah dewasa. Jadi perlu diingat bahwa usia bukan penghalang untuk mulai belajar sebuah bahasa baru.
Nah itulah 5 fakta menarik tentang anak-anak bilingual yang bisa berbicara dalam dua bahasa atau lebih. Apakah kalian tertarik untuk menjadi seorang bilingual dalam kehidupan sehari-hari?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS