Pada setiap tanggal 24 Februari diperingati sebagai Hari Bartender Sedunia atau World Bartender Day. Peringatan yang dilakukan sejak tahun 2018 tersebut, diprakarsai sebagai bentuk apresiasi terhadap para bartender yang telah memberikan warna tersendiri dalam dunia pariwisata, kuliner dan juga hiburan. Melansir dari situs National Today, profesi bartender memang cukup berperan penting dalam majunya sektor pariwisata dan perhotelan di seluruh dunia. Kemampuan bartender yang telah terbukti dalam meracik beragam minuman dan menghasilkan citarasa yang baru tentunya menjadi salah satu daya tarik yang cukup menjual dalam dunia pariwisata di era modern.
Namun, tahukah kamu ternyata profesi bartender memiliki beberapa fakta unik yang cukup menarik untuk diketahui. Meskipun sepintas dianggap sebagai salah satu pekerjaan sampingan bagi sebagian orang, akan tetapi profesi bartender sendiri memang menjadi salah satu ikon dalam dunia pariwisata dan perhotelan modern. Berikut ini 3 fakta menarik dari profesi Bartender.
1. Diyakini Muncul Sejak Peride 1400-an
Tidak ada yang mengetahui sejak kapan profesi bartender mulai muncul dalam rekam jejak sejarah umat manusia. Melansir dari situs National Today, profesi yang sejenis dengan bartender mulai diyakini muncul pada abad ke-15 masehi atau sekitar tahun 1400-an. Beberapa daerah yang diyakini munculnya pekerjaan yang mirip dengan bartender kala itu yakni, Roma, Yunani, Asia dan beberapa tempat di Eropa.
Namun, profesi bartender modern mulai muncul dan populer pada abad ke-19. Salah satu pionir dalam dunia bartender kala itu adalah Jeremiah “Jerry” P. Thomas atau yang akrab dipanggil Jerry Thomas. Pria asal New York, Amerika Serikat tersebut menjadi salah satu bartender paling populer di Amerika Serikat kala itu. Dia bahkan merumuskan sebuah buku tentang panduan menjadi bartender dan cara meramu minuman dengan judul “Bar-Tender's Guide” atau yang memiliki judul lain “How to Mix Drinks or The Bon-Vivant's Companion” pada tahun 1862. Buku tersebut dianggap sebagai buku panduan pertama dalam menyajikan racikan minuman di dunia bartender.
2. Memiliki Penyebutan tersendiri untuk Bartender Wanita
Profesi bartender umumnya identik dengan kaum pria di beberapa tempat. Akan tetapi, ternyata adapula kaum wanita yang menggeluti dunia bartender. Profesi bartender wanita tersebut umumnya seringkali ditemukan di negara Inggris dan persemakmurannya. Para bartender wanita ini juga memiliki sebutan yang membedakan dengan bartender pria. Mereka umumnya disebut dengan nama “Barmaids”. Meskipun memiliki nama tersendiri, namun umumnya para pelanggan tetap memanggil mereka dengan nama bartender agar lebih universal.
Salah satu bartender wanita yang cukup populer sepanjang sejarah adalah Ada Coleman. Wanita kelahiran tahun 1875 tersebut menggeluti profesi sebagai seorang bartender di sebuah hotel di kota London, Inggris. Salah satu hasil karya racikannya yang dianggap cukup melambungkan namanya adalah “Hanky-Panky Cocktail” yang merupakan varian lain dari Sweet Martini Cocktail.
3. Memiliki Sekolah Bartender dan Kompetisi Antar Bartender
Menjadi bartender ternyata juga harus menempuh pendidikan atau kursus terlebih dahulu sebelum terjun menjadi seorang bartender profesional. Di beberapa tempat di Eropa dan Amerika Serikat terdapat sekitar 25 sekolah dan tempat kursus yang mengkhususkan diri untuk membentuk seseorang menjadi seorang bartender kelas dunia. Di Indonesia juga terdapat beberapa tempat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung yang menjadi tempat kursus dan pelatihan bagi para calon bartender. Salah satu tempat kursus bagi para calon bartender berada di Matrix Flair Bartending Course yang berada di kota Jakarta.
Para bartender juga dapat menunjukkan kemampuannya dalam mengolah beragam minuman atau cocktail di beberapa kompetisi yang rutin diadakan setiap tahun. Salah satu kompetisi antar bartender taraf internasional adalah Bacardi Legacy Global Cocktail Competition. Di Indonesia sendiri juga seringkali mengadakan kompetisi untuk para bartender tersebut. Umumnya kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya dipilih menjadi tuan rumah kompetisi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.