Bukan Terhalang Restu, Ini 4 Alasan Orang Memilih Pacaran Diam-Diam

Hayuning Ratri Hapsari | πŸ€e. kusuma. nπŸ€
Bukan Terhalang Restu, Ini 4 Alasan Orang Memilih Pacaran Diam-Diam
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Π’Π»Π°Π΄ΠΈΠΌΠΈΡ€ Π’Π°ΡΠΈΠ»ΡŒΠ΅Π²)

Pacaran diam-diam sering kali menjadi pilihan bagi beberapa pasangan. Biasanya mereka memang tidak ingin mengumumkan secara terbuka kepada publik dan bahkan pada orang-orang terdekat. Namun, sebenarnya ada beberapa alasan lain mengapa orang memilih untuk pacaran diam-diam.

Bukan karena terhalang restu, berikut empat hal yang sering jadi alasan orang memilih pacaran diam-diam. Apa kamu melakukannya juga?

1. Privasi yang terjaga 

Alasan utama mengapa orang memilih untuk pacaran diam-diam sering kali didasari keinginan menjaga privasi. Mereka tidak ingin hubungan asmara yang dijalani menjadi perbincangan orang lain atau malah sasaran gosip. 

Pacaran diam-diam dianggap bisa memberikan kebebasan untuk menjalani hubungan tanpa tekanan atau campur tangan dari pihak lain. Pilihan ini juga memberikan kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain tanpa distraksi dari orang lain.

2. Keterbatasan dalam lingkungan sosial 

Beberapa pasangan memilih untuk pacaran diam-diam karena situasi di lingkungan sosial yang membatasi mereka. Misalnya, mereka mungkin berasal dari keluarga atau lingkungan yang sangat konservatif dan tidak mendukung konsep pacaran sebelum ada pernikahan. 

Dalam kasus seperti ini, pacaran diam-diam dianggap sebagai satu-satunya cara bagi pasangan untuk menjalani hubungan dan  saling mengenal tanpa menimbulkan konflik dengan keluarga atau lingkungan sekitar.

3. Keamanan dalam hubungan 

Alasan keamanan hubungan juga sering jadi pengambilan keputusan untuk pacaran diam-diam. Mereka merasa jika hubungan bisa lebih stabil dan terjaga karena tidak terpengaruh oleh tekanan atau pengaruh dari orang lain. 

Pacaran diam-diam juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk bisa lebih memahami satu sama lain tanpa terburu-buru melangkah ke jenjang berikutnya. Hal ini mampu membangun hubungan yang lebih dalam dan pemahaman satu sama lain.

4. Bebas dari ekspektasi sosial 

Cukup banyak ekspektasi yang ditujukan pada sebuah hubungan. Misalnya, saat sudah berpacaran cukup lama, biasanya keluarga akan berharap untuk berlanjut ke jenjang pernikahan. Padahal belum tentu pasangan yang menjalani sudah siap.

Belum lagi pandangan lingkungan sekitar yang menilai pacaran lama hanya mengundang hal negatif. Pandangan semacam ini akhirnya mendatangkan tekanan hingga pasangan memilih pacaran diam-diam demi menghindari risiko tersebut.

Meski keempat hal tadi kerap jadi alasan untuk berpacaran diam-diam, tapi pilihan tersebut juga bukan tanpa risiko dan konsekuensi yang harus dipertimbangkan. Apa pun itu, penting untuk tetap berkomunikasi secara terbuka dan jujur satu sama lain demi menjaga keharmonisan hubungan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak