4 Faktor Pemicu Perselingkuhan dalam Rumah Tangga, Cegah dari Sekarang!

Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
4 Faktor Pemicu Perselingkuhan dalam Rumah Tangga, Cegah dari Sekarang!
ilustrasi cemburu. (Pexels.com/Cottonbro)

Hubungan dua manusia yang sudah terikat dalam ikatan pernikahan, sebetulnya sudah tidak lagi layak untuk dijadikan permainan. Bagaimana tidak, bahwa sejatinya ibadah kita sudah disempurnakan. Sisa waktu yang ada, hendaknya digunakan untuk terus memperbaiki diri dan menikmati sisa waktu yang ada selama masih diberi kesempatan untuk hidup di bumi. 

Sayangnya, kabar perselingkuhan kian hari tidak kunjung hilang. Melainkan bertambah dan terus datang, bahkan dari orang-orang di luar dugaan. Apakah berselingkuh menyenangkan? Tentu saja tidak. Bagaimanapun indahnya hubungan itu bagi yang menikmati, mereka tetap harus selalu berlindung di balik topeng. Berusaha untuk menutupi aib itu dengan rapat, agar tak sampai ketahuan busuknya. 

BACA JUGA: Cegah Badmood! Ini 8 Kegiatan Menarik yang Bisa Dilakukan saat Pesawat Delay

Meskipun membingungkan, berikut ini merupakan beberapa faktor yang kerap kali menyebabkan perselingkuhan dalam hubungan rumah tangga

1. Tidak adanya komunikasi yang baik

Komunikasi adalah kunci hubungan bisa berjalan dengan baik. Maka dari itu, perlu keterbukaan yang baik diantara kamu dan pasangan. Sehingga ketika ada sesuatu yang kurang, yang tidak pas, yang diinginkan, bisa dilakukan dan diperbaiki bersama-sama. 

Bayangkan, ketika kamu ingin sesuatu dan tidak bisa untuk menyampaikan, tentu itu akan menjadi ganjalan di hati yang membuat kamu merasa tidak bahagia dengan pernikahan itu sendiri. Begitu juga ketika ada yang tidak nyaman dan tidak pas. 

Sementara, pasangan juga hanya manusia biasa yang hanya akan tahu apabila diberitahu. Meskipun kamu memberi kode dengan baik, namun apabila hal yang membuat kamu tidak nyaman benar-benar tidak pernah dipikirkan dalam pikirannya, maka akan menjadi langkah yang sulit untuk menebaknya. 

Oleh karena itu, dari awal pernikahan, usahakan untuk membangun komunikasi yang baik dengan pasangan. Baik diantara kedua pihak agar selalu memiliki ruang untuk berbicara dan didengarkan. Untuk bisa saling mendengarkan satu sama lain. 

Ketika komunikasi yang baik itu bisa dilakukan dan dijadikan kebiasaan, maka beberapa celah konflik bisa teratasi dengan baik. Bahkan mungkin bisa dicegah dan diminimalisir. 

2. Banyak aturan

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa banyaknya aturan akan membuat pasangan mereka aman dan tidak pergi kemana-mana. Namun, siapa sangka bahwa banyaknya aturan sangat memungkinkan pasangan untuk merasa monoton dan bosan dalam menjalani hubungan pernikahan itu sendiri. Bukan menjadi tidak pergi kemana-mana, malah dia akan handal menyembunyikan banyak hal. 

Beberapa kesepakatan memang diperlukan. Meskipun biasanya antara dua orang sudah bisa memahami satu sama lain antara yang boleh dan tidak, namun kesepakatan akan membuat sesuatu itu menjadi lebih jelas. Ketika kesepakatan sudah ada, maka kamu dan pasangan tinggal mencoba untuk saling percaya. 

Ketika salah seorang berhianat atas kesepakatan tersebut, maka konsekuensi dari semua itu juga harus diambil dengan penuh. Namun seharusnya, kesepakatan sudah dibuat dengan persetujuan bersama yang akan membuat masing-masing bisa lebih tahu diri dalam menghormati batasan-batasan yang ada. 

BACA JUGA: 5 Sifat Pemimpin Toxic yang Wajib Kita Hindari, Jangan Tiru!

3. Jenuh 

Tak menentu seberapa lama hubungan rumah tangga sudah berjalan. Jenuh bisa melanda kapan saja. Dan merupakan hal yang normal ketika kamu merasa jenuh dalam hubungan rumah tangga. Yang tidak masuk akal adalah ketika kamu mencoba menghilangkan kejenuhan dengan main hati bersama orang lain. 

Jenuh adalah masalahmu sendiri. Kenapa kamu bisa jenuh dengan hubungan itu? Bagaimana kamu bisa jenuh dengan pasangan sendiri? Kan perlu ditanyakan ke hatimu sendiri. Jangan dulu minta bantuan orang lain. 

Bisa jadi, penyebab kejenuhan itu adalah karena rutinitas bekerja yang membosankan, sehingga ketika sampai di rumah, kamu menjadi terbawa suasana dan membuat semuanya menjadi kacau. Selagi pasangan tidak mengatakan hal yang sama kalau dia jenuh, artinya kamu perlu melihat ke diri sendiri mengenai aktivitas yang membuat kamu merasa monoton dan jenuh dengan pasangan. 

Kalau perlu, bicarakan juga dengan pasangan untuk mencoba banyak hal baru. Seperti lebih sering keluar berdua, jalan-jalan, bikin rutinitas seru di rumah, dan beberapa hal lain yang akan membuat suasana rumah menjadi lebih hangat dan menyenangkan. 

BACA JUGA: 5 Tips Berkendara saat Suhu Panas Ekstrem, Jangan Asal Pilih!

4. Tidak tercukupinya beberapa hal 

Kalau ditanya cukup atau enggak, pasti jawabannya nggak akan pernah cukup. Pasalnya, hampir semua orang selalu ingin lebih dan lebih. Sudah punya yang begini, ingin yang begitu. Sudah punya yang begitu, ingin yang begini. Kan pada hakikatnya, manusia memang serakah.

Ketika kamu merasa bahwa keuangan kacau dan membuat kamu kekurangan secara finansial, kamu bisa saja tergoda dengan orang lain yang jauh lebih mapan, atau setidaknya memiliki keuangan yang bisa diandalkan. Namun, hubungan itu tidak cukup didasari dengan uang saja, kan? 

Ketika kamu merasa fisik pasangan banyak yang berubah, kamu mungkin saja akan terpikat dengan mereka yang memiliki fisik sesuai selera yang kamu miliki. Namun, yakinkah itu akan abadi?

Kalau keuanganmu kurang, bekerja! Bekerja keras, kerja bersama-bersama, kumpulin uang, nabung. Pasti nantinya kamu akan punya uang. Kalau pasangan kurang cantik, beri modal! Kamu pikir cantik itu gratis? Skincare mahal, bos! 

Apa-apa yang kamu rasa kurang, bisa dilengkapi. Tidak harus dengan cari yang lain. Kalaupun kamu merasa benar-benar sudah tidak sanggup menjalani rumah tangga bersama pasangan, bicarakan baik-baik, selesaikan. 

Jadi, itu dia beberapa hal yang meningkatkan faktor perselingkuhan dalam rumah tangga. Hindari, ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak