4 Dampak Kebiasaan Multitasking bagi Mahasiswa, Merasakan Salah Satunya?

Ayu Nabila | Selpia SutriYani
4 Dampak Kebiasaan Multitasking bagi Mahasiswa, Merasakan Salah Satunya?
Ilustrasi multitasking (freepik.com/lookstudio)

Dewasa sekarang mahasiswa dituntut untuk bisa melakukan banyak hal baik itu pada dunia perkuliahan maupun kehidupan sehari-hari. Dapat melakukan banyak hal sekaligus atau sering disebut dengan istilah multitasking adalah kemampuan untuk melakukan beberapa tugas dalam waktu yang bersamaan. Banyak mahasiswa merasa multitasking adalah sebuah tuntutan yang diwajibkan karena dengan itu pekerjaannya dapat diselesaikan dengan menghemat banyak waktu. 

Beberapa studi menunjukkan bahwa multitasking dapat menyebabkan stres dan tekanan berlebih pada otak karena saat kamu melakukan banyak pekerjaan dalam waktu bersamaan menyebabkan otak terpaksa untuk bekerja keras dengan perpindahan antara tugas-tugas tersebut. 

Dikutip dari anakui.com Faktanya, hanya 2,5% populasi manusia di dunia yang hanya benar-benar bisa melakukan multitasking, sebenarnya dibandingkan dengan multitasking, kita lebih sering melakukan switching alias berpindah-pindah aktivitas, kebiasaan switching ini selain dapat memperlambat produktifitas kita sampai 40%, kebiasaan ini dapat berdampak buruk kepada otak kita.

Jadi, apakah bagi mahasiswa penting untuk mampu melakukan multitasking, jawabannya adalah tergantung pada situasi dan kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Karena terkadang pada situasi tertentu multitasking menjadi kewajiban karena banyaknya tugas yang perlu diselesaikan dengan tenggat waktu berdekatan.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan keseimbangan yang tepat dan memprioritaskan kesehatan dan ada baiknya kamu menyusun skala prioritas dalam menyelesaikan tugas perkuliahan dan aktivitas keseharian kamu lainnya. Lalu, apa dampak dari multitasking bagi mahasiswa? Berikut pembahasannya

1. Menurunkan Kualitas Hasil Kerja

Saat melakukan banyak tugas sekaligus, kemampuan fokus dan konsentrasi seseorang dapat menurun. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan, ketidakefektifan, dan kurangnya kualitas dalam hasil kerja.

BACA JUGA: Tanamkan 3 Hal Utama Ini dalam Hubungan, Dijamin Bikin Tahan Lama

2. Meningkatkan Tingkat Stres

Melakukan banyak tugas sekaligus dapat meningkatkan tingkat stres karena mahasiswa merasa terlalu banyak hal yang harus dilakukan dalam waktu yang terbatas. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik mahasiswa.

3. Menurunkan Efisiensi Waktu

Meskipun multitasking terlihat seperti cara yang efektif untuk menyelesaikan banyak tugas dalam waktu yang lebih singkat, pada kenyataannya, hal ini dapat menurunkan efisiensi waktu karena waktu yang dihabiskan untuk beralih antara tugas-tugas yang berbeda.

BACA JUGA: 4 Zodiak yang Ahli dalam Multitasking, Ada Scorpio hingga Pisces!

4. Menurunkan Kemampuan Belajar

Melakukan multitasking dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar dengan efektif. Saat otak terfokus pada banyak tugas sekaligus, sulit bagi otak untuk memproses informasi baru dan memori jangka panjang dapat terpengaruh.

Sebagai mahasiswa, disarankan untuk memprioritaskan tugas dan menghindari multitasking sebisa mungkin untuk memaksimalkan kualitas hasil kerja, mengurangi stres, dan meningkatkan efisiensi waktu dan kemampuan belajar.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak