4 Tips Jadi Pendengar yang Baik, Dilarang Menyela ya!

Candra Kartiko | Galih Kenyo Asti
4 Tips Jadi Pendengar yang Baik, Dilarang Menyela ya!
Ilustrasi perempuan mendengarkan temannya (unsplash.com/Mimi Thian)

Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu kriteria yang perlu kamu miliki. Meski kelihatannya mudah menjadi pendengar yang baik justru sulit dilakukan sebab pada kenyataannya orang mudah terdistraksi saat diminta mendengarkan cerita dari orang lain. Meskipun begitu kemampuan menjadi pendengar yang baik tetap perlu dilatih agar kamu terbiasa dan tidak kesulitan saat diminta jadi pendengar. 

BACA JUGA: Belajar dari Tragedi Bus Guci, Ingat 5 Hal Ini sebelum Tinggalkan Kendaraan

Untuk melatih diri menjadi pendengar yang baik simak 4 tips di bawah ini ya:

1. Tidak memotong atau menyela perkataan lawan bicara

Ketika teman sedang bercerita mengenai kisahnya atau cerita hidupnya hindari untuk menyela ucapannya terlebih dahulu. Dengarkan dengan saksama apa yang ingin diungkapkannya. Menjadi pendengar memang membutuhkan keahlianmu untuk menjadi seseorang yang sabar.

Oleh karena itu pihak yang bercerita dapat menyampaikan ceritanya dengan luwes dan melegakan isi pikirannya. Menyela perkataan orang yang bercerita hanya akan memberi impresi kamu orang yang tidak sabaran dan sulit memahami lawan bicara.

2. Menjaga kontak mata dengan lawan bicara

Saat teman atau lawan bicaramu bercerita usahakan untuk fokus menatap matanya. Latih fokusmu untuk tidak mudah teralih pada objek lain. Fokus kepada lawan bicara akan membuatnya merasa dihargai dan kamu akan dinilai sebagai seseorang yang bijak serta dewasa dalam menanggapi. 

BACA JUGA: 5 Tips Mengatasi Wanita yang sedang Badmood, Cari Tahu Penyebabnya!

3. Berusaha memahami perasaan lawan bicara

Cerita yang disampaikan oleh orang lain memiliki banyak ragam. Sebagian akan mudah kamu pahami dan sebagian lagi tidak. Meskipun begitu penting untuk berusaha memahami isi dari cerita seseorang yang mencurahkan isi hatinya padamu. Pahami perlahan apa yang sedang menjadi kekhawatiran lawan bicaramu.

Dengan memahami ceritanya kamu akan mengerti perasaan yang sedang dirasakan olehnya. Memahami perasaan lawan bicaramu sama dengan ikut memberi ruang aman dan memberinya dukungan untuk bangkit dari situasi yang sedang dialaminya.

Tak perlu kata berlebihan kamu dapat menunjukkan gestur dengan sorot mata hangat agar lawan bicaramu lega bahwa ucapan yang ia katakan benar sampai pada dirimu.

BACA JUGA: Sudah Paham Apresiatif Inquiry? Simak 5 Alasan Kenapa Wajib Diaplikasikan

3. Menenangkan lawan bicara setelah ia bercerit

Ketika lawan bicara sudah selesai menyelesaikan kisahnya hal yang dapat kamu lakukan adalah menenangkan dirinya. Dengan memiliki niatan menenangkan hati seorang teman kamu berlatih menumbuhkan empati serta rasa peduli kepada temanmu. Katakan padanya bahwa hal-hal yang menyedihkan cepat atau lambat akan berlalu dan waktu tidak akan berhenti pada momen menyedihkan. 

Kamu dapat menerapkan tips-tips di atas di dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak