3 Manfaat Ilmu Parenting untuk Pertumbuhan Mental Anak di Masa Sekarang

Hikmawan Firdaus | Ridho Hardisk
3 Manfaat Ilmu Parenting untuk Pertumbuhan Mental Anak di Masa Sekarang
Ilustrasi ilmu parenting untuk anak. (pexels.com/Emma Bauso)

Banyak orangtua yang masih belum memahami ilmu parenting dalam mendidik anaknya. Ini bisa kita lihat pada berbagai macam berita di media mengenai kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua. Selain kekerasan, orangtua yang otoriter sudah banyak juga yang kita temui di lingkungan sekitar kita. Semua itu akibat belum memahami ilmu parenting dan edukasi kepada orangtua masih kurang.

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai fakta dari ilmu parenting yang harus diketahui oleh orangtua. Mari simak pembahasannya.

Ilmu Parenting akan berkembang seiring berjalannya waktu

Ilustrasi orangtua megajarkan pakai gadget ke anaknya. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi orangtua megajarkan pakai gadget ke anaknya. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ilmu parenting akan terus diperbarui mengikuti pertumbuhan sektor kehidupan yang lainnya karena melihat kebutuhan dari anak-anak yang menghadapi tantangan yang semakin berat. Jadi, sebaiknya orangtua yang berasal dari generasi baby boomers atau generasi X harus open minded mengenai ilmu parenting karena penting untuk memahami karakteristik anak yang hidup di generasi Z. Anak muda dari generasi Z hidup di mana teknologi sudah serba digital yang artinya suplai informasi lebih masif dan potensi anak belajar hal yang baru lebih cepat. Jadi ilmu parenting menyesuaikan wawasan edukasinya untuk menyaring informasi yang mesti dipahami terlebih dahulu untuk anak-anak.

Membantu mengurangi anak korban strict parent

Ilustrasi strict parent. (pexels.com/Monstera)
Ilustrasi strict parent. (pexels.com/Monstera)

Alasan saya bilang bisa mengurangi korban strict parent adalah pengetahuan yang diberikan dalam ilmu parenting lebih bersifat terbuka, lembut serta fleksibel. Pengetahuannya juga mengajak orangtua untuk berubah perlahan-lahan untuk mulai pendekatan secara lembut ke anak. Salah satunya adalah mengajak anak untuk diskusi mengenai keinginannya, keluh kesahnya, prinsipnya atau hal yang tidak disukai sehingga membuat mereka tidak nyaman. Jika memang orangtuanya ingin intropeksi diri, potensi untuk mengurangi strict parent lebih tinggi.

Membuat orangtua menjadi teman mengobrol yang menyenangkan bagi anak

Ilustrasi obrolan orangtua dan anak. (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi obrolan orangtua dan anak. (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Komunikasi merupakan salah satu pengetahuan krusial yang diajarkan dalam ilmu parenting sebagai bentuk interaksi langsung yang bisa menentukan pikiran dan mental anak ke depannya. Jika orangtua telah memahami cara mengasuh anak yang baik, mereka akan bisa menjadi teman mengobrol yang menyenangkan untuk anaknya. Karena semua anak pasti menginginkan komunikasi 2 arah dengan anaknya dan anak ingin orangtua mendengarkan serta memahami pemikirannya meski itu berbeda dengan pemikiran orangtuanya. Tapi, ilmu parenting bisa mengajarkan bagaimana orangtua harus menentukan sikap untuk menghadapi hal itu agar komunikasi mereka dalam obrolan bisa tetap harmonis dan tidak ada yang saling tersinggung.

Orangtua di zaman sekarang perlu memahami fakta-fakta ini supaya mereka bisa sukses mendidik anak sehingga anaknya memiliki karakteristik sendiri untuk menentukan jati diri mereka. Semoga bermanfaat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak