3 Kelemahan Perfeksionis Ketika Berpacaran, Selalu Ingin Lebih

Hayuning Ratri Hapsari | Galih Kenyo Asti
3 Kelemahan Perfeksionis Ketika Berpacaran, Selalu Ingin Lebih
Ilustrasi perempuan duduk di pinggir jendela (Unsplash.com/bruce mars)

Seseorang yang perfeksionis memiliki harapan tinggi dalam menjalin hubungan. Ia akan mencari segala sesuatu yang idaman agar dapat memiliki hubungan yang mendekati sempurna. Padahal setiap hubungan asmara memiliki celanya masing-masing.

Kesulitan untuk mengatur ekspektasi ini yang pada akhirnya mengantarkan seorang perfeksionis pada kelemahan dalam menjalani hubungan asmara dengan seseorang yang disukainya. 

Berikut 3 kelemahan dari seorang perfeksionis yang perlu kamu waspadai saat sedang merajut hubungan asmara, simak ya:

1. Sulit bagi pasangan memuaskan diri hati seorang perfeksionis

perfeksionis memiliki kriterianya sendiri dalam mencari pasangan. Oleh karena itu ia terkadang sulit membuka hati terlebih mengizinkan seseorang untuk singgah di hatinya terlalu lama.

Ketika sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang ia sukai, seorang perfeksionis cenderung menuntut pasangannya menunjukkan kualitas yang tinggi dari waktu ke waktu sehingga hal ini dapat menyulitkan pasangannya untuk terus mendampinginya karena keinginan yang sulit dilampaui.

Bagi perfeksionis hubungan yang ideal akan tercapai seandainya pasangan menyesuaikan diri mengikuti kriteria impiannya. 

2. Cenderung menunda sesuatu hingga situasi kondusif

Perfeksionis mengharapkan hubungan berpacaran yang ia lakukan lancar terkendali tanpa ada hambatan untuk itu ia cenderung menjadi pribadi yang menunda-nunda rencana setiap pasangan menginginkan kemajuan hubungan.

Ia tidak ingin melakukan sesuatu yang cenderung memberi perubahan besar dalam kesehariannya hingga situasi yang dihadapinya kondusif dan membaik.

Seorang perfeksionis akan penuh pertimbangan mengenai hubungan asmaranya yang terkadang malah membuat pasangannya lelah menunggu atas keputusannya karena penundaan yang berulang.

Rasa takut dan was-was akan kegagalan lebih menakutkan bagi perfeksionis daripada perasaan stagnan yang terjadi pada hubungan asmaranya.

3. Tanpa sadar membandingkan hubungan sendiri dengan milik orang lain

Seorang yang perfeksionis tanpa sadar memiliki bayangan hubungan asmara yang bahagia dengan standar orang lain yang tanpa sadar ingin ikut ia terapkan pada hubungannya sendiri. Padahal situasi dan kondisi tiap pasangan adalah hal yang berbeda dan tidak bisa disamakan satu sama lainnya.

Oleh karena itu perilaku yang ini dapat memberikan rasa insecure atau tidak percaya diri mengenai hubungan asmara pribadinya yang dapat menyebabkan kerenggangan antara perfeksionis dan pasangannya. 

Pada dasarnya tidak ada hubungan yang sempurna tanpa cela. Maka dari itu belajarlah lebih memaklumi kekurangan satu sama lain dan memperbaikinya perlahan-lahan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak